Bronkiektasis yang sering dianggap Asma
Apa itu bronkiektasis?
Bronkiektasis adalah suatu penyakit peradangan saluran napas kronik dengan karakteristik dan gejala klinis batuk kronik, peningkatan produksi dahak dan infeksi saluran napas serta gambaran radiologis abnormal dengan pelebaran atau dilatasi saluran napas yang menetap.
Data di seluruh dunia menegaskan bahwa angka kesakitan dan beban perawatan kesehatan akibat bronkiektasis cukup tinggi sehingga dari aspek sosio-ekonomi dapat memberikan dampak yang kurang menguntungkan pada suatu negara. Angka eksaserbasi dan perawatan di rumah sakit yang tinggi sejalan dengan peningkatan angka kematian akibat bronkiektasis.
Gejala bronkiektasis
Gejala bronkiektasis yang utama adalah batuk berdahak yang tidak kunjung berhenti walaupun telah diobati dengan obat batuk. Dahak yang terdapat pada batuk penderita bronkiektasis dapat berwarna bening, kuning, kehijauan bahkan mengandung darah.
Gejala lainnya dapat berupa :
- Sesak napas
- Napas berbunyi (mengi)
- Infeksi saluran napas berulang
- Penurunan berat badan
Penyebab Bronkiektasis
- Infeksi primer
- Obstruksi bronkus
- Pajanan asap rokok
- Sindrom Young
- Diskinesia siliar primer
- Aspergilosis bronkopulmoner alergik
- Keadaan imunodefisiensi
- Defisiensi alfa 1-antitripsin
- Penyakit reumatik berupa rheumatoid arthritis dan sindrom Sjorgen.
Penyebab bronkiektasis yang utama di Indonesia adalah infeksi tuberculosis dan asap rokok, karena kedua hal tersebut menyebabkan kerusakan struktur saluran napas.
Perbedaan Bronkiektasis dengan Asma
Walaupun memiliki gejala yang mirip seperti asma bahkan sering kali disebut asma oleh penderitanya, namun bronkiektasis berbeda dengan asma, yang paling utama adalah asma bersifat reversibel atau sesak pada asma dengan pemberian pelega saluran napas dapat kembali membaik sempurna sedangkan bronkiektasis semakin sering mengalami sesak akan semakin memperburuk kondisi dan kualitas hidup pasien. Pada asma juga tidak terdapat kelainan pada radiologis dan tidak disertai batuk darah, sedangkan pada bronkiektasis karena sering disebabkan oleh infeksi pernapasan yang berulang sehingga terdapat perubahan struktur saluran napas, pada bronkiektasis juga sering kali disertai dengan batuk darah.
Bronkiektasis dapat diketahui dengan pemeriksaan foto thoraks dan fungsi paru yang biasa dikenal dengan spirometri.
Bronkiektasis tidak dapat disembuhkan namun dapat terkontrol baik apabila penderita secara rutin memeriksakan diri ke dokter, terdapat beberapa langkah meringankan gejala bronkiektasis yaitu :
- Berhenti merokok
- Vaksin cacar, rubella dan batuk rejan
- Terapi oksigen untuk penderita dengan kekurangan oksigen berat
- Nutrisi dan psikologi
- Vaksin flu tahunan
- Vaksin pneumococcal
- Latihan fisik
- Menjaga cairan tubuh
Bronkiektasis juga dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung kanan sehingga tidak dapat dianggap remeh.
Waspadai bronkiektasis jika terjadi hal-hal di bawah ini :
- Sesak berat dan tidak berkurang dengan pemberian obat pelega biasa
- Bibir dan ujung-ujung jari membiru
- Batuk darah hebat
- Sesak disertai demam tinggi yang tidak kunjung reda
Segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala bronkiektasis. Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.