Hati-hati! Mood Ibu Hamil dapat Mempengaruhi Tumbuh Kembang Janin
Sahabat Hermina, saat menjalani masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan hormon yang bisa mempengaruhi moodnya. Ibu hamil akan menjadi lebih sensitif dari biasanya dikarenakan adanya peningkatan jumlah hormon Esterogen dan hormon Progesteron, yang dapat menurunkan mood dan kemampuan otak untuk memantau perubahan emosi saat masa kehamilan. Selain karena perubahan hormon, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengatuhi perubahan suasana hati pada ibu hamil, seperti:
- Adanya perasaan takut dan mudah stress. Biasanya ibu hamil memiliki kecemasan-kecemasan berlebih yang bersumber dari pemikirannya sendiri, seperti kesiapan dalam menjalani persalinan, kondisi keuangan apakah sudah cukup aman untuk kemunugkinan-kemungkinan kedepannya, kesiapan diri untuk menjadi orang tua, parenting yang harus dipersiapkan, pengaruh adanya anak pada hubungan ibu dan suami, dan lainnya.
- Perubahan tubuh selama kehamilan. Perubahan ini bukan hanya fisik saja, melainkan seperti morning sickness, timbulnya rasa nyeri pada bagian-bagian tubuh tertentu, sesak napas dan kesulitan untuk tidur sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
- Perasaan lelah. Semasa kehamilan biasanya waktu istirahat ibu hamil akan berkurang, hal ini dikarenakan ibu hamil sulit untuk menemukan posisi tidur, sering terbangun karena ingin buang air kecil.
Sahabat Hermina, ketidakstabilan emosi di masa kehamilan cukup sering dialami oleh ibu hamil. Namun, tahukah kamu bahwa mood pada ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin? Saat menjalani masa kehamilan, mom’s di sarankan untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang membuat mom’s bahagia loh. Menurut penelitian dari Association for Psychological Science, janin yang berusia 6 bulan dapat merasakan emosi yang dirasakan oleh ibunya. Semakin mom’s merasa stress dan tertekan, maka tubuh akan menghasilkan hormon stress yang dapat tersalur melalui plasenta bayi. Jika tidak segera diatasi, lama kelamaan bayi akan mengalami stress kronis yang berisiko pada tumbuh kembang janin tersebut. Adapun risiko yang dapat terjadi yakni seperti:
- Bayi berisiko lahir prematur, karena plasenta menghasilkan banyak hormon pelepas kortikotropin (CRH), hormon inilah yang menatur jangka waktu kehamilan dan berisiko melahirkan lebih cepat dari seharunya.
- Bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah. Hal ini dikarenakan emosi pada ibu hamil bisa menimbulkan gangguan pertumbuhan bayi di dalam kandungan atau IUGR.
- Bayi berisiko mengalami gangguan tidur yang di dapat memicu hormon stres kortisol berlebih saat sedang hamil. Hormon inilah yang nantinya akan masuk ke dalam plasenta dan mempengaruhi bagian otak dan bayi yang mengatur siklus tidur pada anak.
- Bayi berisiko rentan terserang penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, jantung, diabetes dan lainnya ketika dewasa nanti.
- Dapat menghambat pertumbuhan janin, pasalnya saat ibu hamil mengalami stress maka ia akan memproduksi hormon kortisol berlebih dan membuat pembulu darah menyempit. Hal inilah yang bisa membuat pasokan oksigen dan aliran darah berkurang dan terhambatnya tumbuh kembang pada janin.
Sahabat Hermina, saat menjalani masa kehamilan, cobalah untuk tetap berfikir dengan tenang dan isi waktu dengan hal-hal menyenangkan, jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik seperti senam hamil, jalan kaki, dan yoga. Jangan ragu untuk konsultasikan kesehatan kandungan Sahabat Hermina bersama dr. Syafali Prima, SpOG dokter spesialis kandungan di RS Hermina Galaxy. Buat janji dokter jadi lebih mudah melalui aplikasi Halo Hermina dan melalui call center kami di 1500488.