Laktasi
LaktasiLa adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari diproduksinya ASI sampai dengan proses bayi menghisap dan menelan ASI. Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada di hemithoraks kanan dan kiri. Batas-batas payudara sebagai berikut:
Superior: costae II atau III
Inferioir: costae VI atau VII
Medial: tepi sternum
Lateral: garis aksila anterior
Manusia memiliki sepasang payudara yang masing-masing beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil menjadi 600 gram, dan pada saat menyusui menjadi 800 gram.
Payudara memiliki 3 bagian utama:
Korpus (badan): bagian yang membesar
Areola: bagian yang kehitaman
Papilla atau puting: bagian yang menonjol di puncak payudara
PRODUKSI DAN SEKRESI ASI
Terdapat 2 hormon utama yang memengaruhi proses laktasi, yaitu:
Prolaktin: hormon yang memproduksi ASI. Disekresi setelah menyusui, untuk menghasilkan ASI berikutnya
Oksitosin: hormon yang mensekresi ASI. Bekerja sebelum atau selama proses menyusui supaya ASI mengalir dengan lancar
PROSES PRODUKSI ASI
Pada saat seorang ibu hamil, tingginya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan saluran susu dan kelenjar susu bertumbuh dan bertambah besar sehingga payudara seorang ibu hamil akan membesar. Menginjak kehamilan trimester II payudara mulai memproduksi ASI, tetapi dalam jumlah sedikit, karena jumlah hormon prolaktin masih sedikit akibat ditekan oleh hormon estrogen dan progesteron.
Begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun secara drastis jumlah hormon prolaktin meningkat ASI mulai diproduksi dalam jumlah besar. Intensitas menyusui yang tinggi dan pengosongan payudara menyebabkan kerja hormon prolaksin meningkat, sehingga jumlah ASI yang diproduksi meningkat pula sesuai dengan kebutuhan bayi.
PROSES SEKRESI ASI
Pada saat bayi menyusu, hisapan bayi pada payudara akan menimbulkan impuls yang akan diteruskan ke otak (hipofisis posterios) sehingga akan disekresi hormon oksitosin. Hormon oksitosin akan menyebabkan sel alveoli kelenjar ASI berkontraksi, sehingga ASI akan keluar. Kerja hormon oksitosin dipengaruhi oleh psikis ibu seperti rasa senang, bahagia, dan rasa/pikiran positif yang akan mengoptimalkan kerja hormon oksitosin ASI akan lancar keluar. Sebaliknya, jika ibu merasakan rasa/pikiran negatif seperti sedih, kecewa, stres, atau nyeri, maka akan menghambat kerja hormon oksitosin, sehingga meskipun payudara memproduksi ASI dalam jumlah cukup, ASI tidak dapat keluar.
MANFAAT MENYUSUI
Bagi bayi:
- Pemenuhan nutrisi untuk tumbuh kembang optimal karena ASI mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan bayi, mudah diserap dan dicerna
- Mencegah infeksi karena ASI mengandung imunoglobulin A
- Mencegah terjadinya alergi (alergi susu sapi) terutama pada bayi yang lahir dari orang tua yang memiliki riwayat alergi (atopi)
- Adanya bonding antara ibu dan bayi yang sangat baik untuk perkembangan bayi selanjutnya
Bagi ibu:
- Mencegah terjadinya perdarahan post partum. Saat menyusui kerja hormon oksitosin optimal dapat menyebabkan kontraksi rahim, sehingga pembuluh-pembuluh darah yang terbuka di dinding rahim setelah proses persalinan akan kembali menutup akibat kontraksi rahim
- Rahim akan cepat kembali ke ukurannya semula akibat kontraksi rahim yang disebabkan oleh hormon oksitosin
- Efektif sebagai alat kontrasepsi pada 6 bulan pertama karena ovulasi terhambat oleh kadar prolaktin yang tinggi di dalam darah ibu yang menyusui eksklusif
- Berat badan ibu akan cepat kembali ke BB semula karena proses laktasi adalah proses yang membakar banyak kalori
- Efek jangka panjangnya dapat mencegah kanker payudara
Bagi keluarga:
- ASI sangat ekonomis sehingga dapat menekan pengeluaran keluarga
- ASI praktis, tidak membutuhkan persiapan yang rumit untuk mengonsumsinya
KANDUNGAN ZAT GIZI DALAM ASI
- Faktor-faktor antiinfeksi: IgA sekretori
Protein dalam jumlah yang tepat dan mudah dicerna. Mengandung lebih banyak protein WHEY yang lebih mudah dicerna, dibandingkan dgn protein KASEIN yang banyak dijumpai dlm susu formula (susu sapi)
- Lemak: mengandung asam lemak esensial dalam jumlah yang cukup termasuk AA dan DHA, dan enzim lipase untuk mencerna lemak
- Zat besi: jumlahnya lebih sedikit daripada susu formula, tetapi lebih mudah dicerna
- Vitamin: mengandung vitamin A, B, C dalam jumlah yang cukup
- Mengandung cukup air
- Komposisi zat gizi dalam asi berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi
- Kandungan zat gizi asi untuk bayi berusia 1 bulan berbeda dengan asi untuk anak usia 3 bulan
- Cita rasa asi berubah-ubah sesuai makanan yang dikonsumsi ibunya, mencegah kesulitan makan pada anak karena sejak dini anak sudah diperkenalkan berbagai jenis makanan dari rasa ASI yang berubah tersebut, berbeda dengan susu formula yang rasanya monoton anak mudah mengalami kesulitan makan.
VARIASI DALAM KOMPOSISI ASI
1. Kolostrum: ASI keluar pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir (1-3 hari), agak kental dan berwarna kekuningan. Kandungan kolostrum:
- Kaya akan antibodi dan sel darah putih sehingga melindungi bayi dari infeksi
- Mengandung pencahar untuk membersihkan mekonium, bayi sering BAB sehingga membantu mencegah ikterik oleh karena bilirubin diekskresi lewat feses
2. Faktor-faktor pertumbuhan: membantu usus berkembang lebih matang, mencegah alergi dan intoleransi
3. Vitamin A
4. ASI matur/matang: ASI yang diproduksi setelah beberapa hari bayi lahir
5 Susu awal (foremilk): ASI yang keluar awal bayi menyusu, berwarna lebih bening, dihasilkan dalam jumlah banyak, mengandung banyak air, protein, laktosa, dan zat gizi lainnya. Segera mengatasi rasa haus bayi karena mengandung banyak air
6. Susu akhir (hindmilk): ASI yang dihasilkan payudara beberapa menit setelah bayi menyusu. Berwarna putih kental karena mengandung banyak lemak, menyebabkan berat badan bayi yang minum ASI bertambah lebih cepat.
Karena itu, saat menyusu satu payudara, biarkan bayi menyusu sampai jumlah ASI di payudara sedikit (payudara akan terasa kosong), baru pindah menyusu ke payudara sebelahnya. Kemudian 1,5 – 2 jam bayi akan menyusu, mulailah dengan payudara yang terakhir disusui, dan seterusnya
REKOMENDASI
- Mulailah menyusu dalam ½-1 jam setelah persalinan. Inisiasi menyusui dini (IMD)
- Susui bayi secara eksklusif sampai berusia 6 bulan
- Berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah bayi berusia 6 bulan
- Teruskan menyusui sampai anak berusia 2 tahun
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
Inisiasi Menyusui Dini merupakan tindakan segera “menyusui “ bayi segera setelah lahir yaitu 1 jam pertama setelah bayi lahir. Umumnya sebagian besar bayi akan menemukan putting ibunya dalam waktu 30-60 menit.
Prosesnya: segera setelah bayi lahir, nilai kondisi bayi. Jika bayi bugar (Apgar Score menit pertama >7), letakkan bayi di atas perut ibu (lahir spontan) atau di atas dada ibu (lahir SC), sambil dikeringkan, diberikan rangsang taktil dan dihangatkan. Biarkan bayi menemui putting ibunya dan mulai menyusu. Skin to skin contact yang terjadi antara bayi dengan ibunya akan menciptakan kedekatan antara keduanya dan memberikan rasa nyaman pada bayi dan bahagia pada ibunya.
Inti dari IMD bukan untuk memberikan ASI dengan segera, tetapi untuk menjalin bonding antara keduanya.
Jadi Sahabat Hermina, apabila memiliki keluhan atau ingin berkonsultasi terkait laktasi, tidak perlu ragu, langsung konsultasikan di Klinik Laktasi RS Hermina Solo.