Waspada Lupus pada Anak
Sistem imun atau kekebalan tubuh manusia berfungsi untuk menjaga tubuh dengan cara melawan infeksi yang menyerang tubuh. Namun, pada kondisi tertentu, sistem imun tersebut malah menyerang sel jaringan dalam tubuh sendiri sehingga timbul berbagai macam gejala penyakit yang disebut penyakit autoimun. Penyakit autoimun yang sering ditemui adalah SLE (systemic lupus eryhematous) atau, biasamya kita mengenal dengan “Lupus”.
Lupus merupakan suatu penyakit autoimun yang disebabkan tubuh yang memproduksi antibodi secara berlebihan yang dapat menyerang sel jaringan tubuh itu sendiri diberbagai organ. Kerusakan organ akan menyebabkan berbagai keluhan dan gejala. Penyakit ini lebih banyak menyerang anak perempuan, dan angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia penderita.
Penyebab Penyakit Lupus
Penyebab penyakit lupus belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu terjadinya lupus, antaranya:
- Lingkungan, seperti paparan asap rokok, paparan sinar matahari, atau paparan zat bahan kimia tertentu, seperti silika dan merkuri
- Bawaan genetik, yang memiliki keluarga yang menderita penyakit lupus
- Hormon
- Penyakit infeksi, seperti infeksi virus cytomegalovirus atau Epstein-Barr
- Obat-obatan
Gejala Penyakit Lupus pada Anak
Gejala penyakit lupus sangat beragam dikarenakan penyakit ini sulit untuk dikenali. Setiap anak dapat memiliki gejala-gejala yang berbeda dengan anak lainnya. Berikut beberapa gejala yang sering muncul pada anak, yaitu:
- Demam berdurasi lama tanpa penyebab yang jelas.
Seringkali penderita lupus datang ke rumah sakit karena keluhan demam ringan tetapi hilang timbul, yang cukup lama tanpa diketahui penyebabnya.
- Wajah tampak pucat dan memiliki riwayat transfusi darah berulang.
Bila tampak pucat, dan mudah lelah, ada riwayat transfusi darah berulang-ulang, salah satu penyakit yang harus dipikiran adalah lupus. Anak dengan anemia hemolitik autoimun dapat terkena penyakit lupus.
- Ruam pada kulit.
Muncul ruam pada wajah yang berbentuk seperti sayap kupu-kupu atau disebut juga dengan bercak malar (butterfly rash). Ruam lainnya berbentuk bulat-bulat pada wajah, dapat muncul dibagian tubuh lainnya, seperti leher, batang tubuh, lengan dan tungkai yang disebut bercak diskoid.
- Sendi nyeri dan bengkak
Anak sering mengeluh nyeri dan bengkak pada sendi, serung terjadi di sendi-sendi besar seperti siku dan lutut.
- Bengkak pada tungkai bawah dan kelopak mata
Gejala yang dapat timbul adalah bengkak pada tungkai bawah dan kelopak mata, disertai buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya. Jika anak mendapatkan keluhan ini harus di waspada adanya kelainan ginjal akibat lupus.
- Rambut mengalami rontok
Jika rambut anak rontok lebih banyak dari 100 helai per hari, maka harus di waspadai kemungkinan adanya penyakit lupus.
- Nyeri dada dan sesak nafas
Lupus dapat menyerang organ jantung dan paru-paru, sehingga membuat anak mengeluh adanya nyeri di daerah dada dan mengalami sesak nafas.
Pengobatan Lupus pada Anak
Penderita akan diberikan obat untuk mengendalikan radang yang timbul untuk mencegah dan meredakan kerusakan pada organ. Yang harus dilakukan adalah:
- Anak dengan lupus harus menghindari paparan sinar matahari secara langsung dengan cara memakai tabir surya, baju lengan panjang dan payung
- Mengendalikan stress
- Mengurangi konsumsi makanan berkadar garam tinggi
- Minum vitamin D3 dan suplemen kalsium untuk mencegah osteoporosis akibat efek samping obat
- Kontrol secara rutin ke dokter sampai penyakit dinyatakan remisi (dalam kondisi perbaikan)
Jangan ragu untuk segera membawa Si Kecil konsultasi ke dokter apabila mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Jangan tunggu hingga gejala bertambah parah karena penyakit autoimun dapat membahayakan nyawa penderitanya.