CARPAL TUNNEL SYNDROME
Kesemutan merupakan keluhan yang sering kali disampaikan oleh pasien yang datang ke poliklinik saraf. Kesemutan merupakan gejala yang dirasakan seseorang akibat adanya gangguan atau kerusakan pada saraf tepi. Meski terlihat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, kondisi ini tidak dapat disepelekan karena bisa saja menjadi tanda adanya penyakit tertentu.
Kesemutan bisa disebabkan oleh gangguan yang bersifat sistemik (misalnya penyakit Diabetes, Hipertensi, atau gangguan ginjal), efek pemakaian obat (misalnya obat anti tuberkulosis atau kemoterapi), stroke, tumor, serta gangguan yang bersifat lokal/mekanik (misalnya adanya saraf terjepit). Salah satu penyebab kesemutan yang disebabkan karena jepitan saraf adalah SIndrom Terowongan Karpal (STK)/ Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
CTS merupakan gangguan saraf yang terjadi ketika saraf yang mempersarafi telapak tangan (saraf Medianus) terhimpit atau tertekan saat melewati pergelangan tangan (lorong karpal). Umumnya disebabkan saat lorong karpal menjadi sempit akibat jaringan yang mengelilinginya membengkak sehingga menekan saraf Median yang lewat. Keadaan ini dapat diderita pada pasien usia muda maupun lanjut, namun wanita lebih berisiko mengalami penyakit ini dibandingkan laki-laki. Risiko akan meningkat pada keadaan hamil, kegemukan, penderita diabetes mellitus atau pada profesi tertentu yang banyak menggunakan pergelangan tangan pada pekerjaannya.
Pada kondisi CTS, pasien akan mengeluh kesemutan pada telapak tangan terutama area ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan separuh jari manis. Apabila kondisinya memberat, pasien bahkan sampai merasakan nyeri di telapak tangan seperti ditusuk-tusuk dan panas seperti terbakar, atau bahkan bisa menimbulkan otot telapak tangan mengecil (atrofi) dan kelumpuhan. Beberapa pasien mengatakan apabila naik sepeda motor telapak tangan terasa kesemutan, namun apabila telapak tangan dikibas-kibaskan kesemutan akan berkurang.
Diagnosis CTS dapat ditegakkan dari keluhan pasien, pemeriksaan fisik (Tes Phalen dan Tes Tinel yang positif) dan pemeriksaan saraf tepi (pemeriksaan elektromiografi).
Penanganan CTS yang pertama adalah modifikasi gaya hidup dengan mengurangi aktivitas pada pergelangan tangan dan pemasangan bidai / wrist support pada pergelangan tangan. Terapi dengan obat-obatan yang bersifat memperbaiki selubung saraf dan obat untuk mengurangi nyeri neuropatik dapat diberikan bersamaan dengan tindakan fisioterapi. Obat-obatan untuk mengurangi gejala CTS juga dapat dilakukan dengan cara penyuntikan pada area pergelangan tangan. Penyuntikan ini bertujuan untuk memasukkan obat anti peradangan langsung ke dekat saraf Medianus yang mengalami gangguan, sehingga memberikan efek anti nyeri yang lebih cepat. Di RS Hermina Balikpapan, kami sudah dapat mengerjakan injeksi ini dengan alat pandu Ultrasound (USG-Guided Injection), sehingga dengan alat pandu USG ini diharapkan jarum injeksi dapat lebih tepat ke area dekat saraf yang dituju. Apabila dengan terapi konservatif keluhan masih tidak membaik, atau otot telapak tangan sudah mengalami pengecilan (atrofi), maka pilihan tindakan selanjutnya adalah dilakukan pembedahan yang dikerjakan oleh dokter bedah orthopedi.
Jadi apabila ada keluhan kesemutan, segeralah datang konsultasi ke dokter spesialis saraf, agar dapat sesegera mungkin diketahui penyebabnya, sehingga dapat dilakukan tata laksana yang tepat.