anemia, dewasa, anak

Getting to Know Anemia

Getting to Know Anemia

Anemia is a common blood disorder that occurs when there are fewer red blood cells in the body than usual. Red blood cells carry oxygen throughout the body using a protein called hemoglobin. If these cells or proteins are not enough, anemia occurs.

In some cases, anemia is temporary and caused by nutritional deficiencies or blood loss. In other cases, the trigger is a chronic or inherited disease, including genetic disorders, autoimmune disorders, cancer, and other diseases. Many types of anemia are mild and easy to treat. But certain types of anemia can be severe, chronic, and/or life-threatening.

An adult is said to be suffering from anemia if the hemoglobin level is below 14 grams per deciliter for men and less than 12 grams per deciliter for women. Anemia with hemoglobin levels below 8 grams per deciliter is classified as severe. This condition is called anemia gravis.

Treatment for anemia depends on the underlying cause, ranging from taking iron supplements, blood transfusions, to surgery.

Causes of Anemia

Anemia occurs when the body lacks healthy red blood cells or hemoglobin. As a result, the cells in the body do not get enough oxygen and do not function normally (hypoxemia).

Broadly speaking, anemia occurs due to the following three conditions:

• Insufficient production of red blood cells

• Excessive blood loss

• Destruction of red blood cells too quickly

The following are the types of anemia that commonly occur based on the cause:

1. Anemia due to iron deficiency

Iron deficiency makes the body unable to produce hemoglobin (Hb). This condition can occur due to a lack of iron intake in food, or because the body is unable to absorb iron, for example due to celiac disease.

2. Anemia during pregnancy

Pregnant women have lower hemoglobin values, but this is normal. However, the need for hemoglobin increases during pregnancy so that more hemoglobin-forming substances are needed, namely iron, vitamin B12 and folic acid.

If the intake of these three nutrients is insufficient, anemia can occur which can harm the pregnant mother and fetus.

3. Anemia due to bleeding

Anemia can be caused by heavy bleeding that occurs slowly over a long time or occurs suddenly. The causes can be injury, menstrual disorders, hemorrhoids, inflammation of the stomach, colon cancer, or side effects of drugs, such as non-steroidal anti-inflammatory drugs (OAIINS).

Anemia akibat pendarahan juga bisa menjadi gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.

4. Anemia aplastik

Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak lagi mampu memproduksi sel darah merah secara optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan bahan kimia beracun, serta efek samping antibiotik dan obat untuk mengobati artritis reumatoid.

5. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diwariskan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, dan efek samping obat-obatan, seperti parasetamol, penisilin, dan obat antimalaria.

6. Anemia akibat penyakit kronis

Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama jika terjadi dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, artritis reumatoid, dan HIV/AIDS.

7. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik (perubahan) pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan bentuknya tidak normal, yakni seperti bulan sabit. Seseorang dapat mengalami anemia sel sabit jika kedua orang tuanya memiliki mutasi genetik ini.

8. Talasemia

Talasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita talasemia jika salah satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia dapat mengalami gejala-gejala seperti:

• Kelemahan dan kelelahan cepat

• Sakit kepala dan pusing

• Sering mengantuk, misalnya merasa mengantuk setelah makan

• Kulit terlihat pucat atau kekuningan

• Detak jantung tidak teratur

• Sesak napas

• Tangan dan kaki dingin

• Nyeri dada

Konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa cepat lelah atau mengalami gejala anemia yang semakin parah seiring berjalannya waktu.

Jika Anda menderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan transfusi darah rutin, maka lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakitnya.

Categories