epilepsi saraf

Get to know the epilepsy that Lisa Rumbewas suffered from before she died

Mengenal penyakit epilepsi yang diderita Lisa Rumbewas sebelum meninggal

Lifter legendaris Indonesia Raema Lisa Rumbewas meninggal dunia. Atlet peraih tiga medali Olimpiade itu dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia setelah mengalami kambuhnya penyakit epilepsi.

Epilepsi atau epilepsi merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kejang berulang. Epilepsi bisa menyerang seseorang ketika terjadi kerusakan atau perubahan pada otak.

Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Setiap sel saraf berkomunikasi satu sama lain menggunakan impuls listrik.

Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut diproduksi secara berlebihan sehingga menyebabkan perilaku atau pergerakan tubuh tidak terkendali.

Faktanya, siapa pun bisa mengalami epilepsi. Penyakit ini dapat menyerang semua usia dan jenis kelamin.

Penyebab Epilepsi

Epilepsi bisa dimulai pada usia berapa pun, umumnya kondisi ini terjadi sejak masa kanak-kanak. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dibedakan menjadi dua, yaitu:

• Epilepsi idiopatik, juga dikenal sebagai epilepsi primer. Ini adalah jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).

• Epilepsi simtomatik, disebut juga epilepsi sekunder. Ini adalah jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Sejumlah faktor, seperti cedera kepala serius, tumor otak, dan stroke, diduga menjadi penyebab epilepsi sekunder.

Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya epilepsi, antara lain:

• Usia

Epilepsi umumnya dialami oleh anak-anak dan orang lanjut usia. Namun kondisi ini juga bisa dialami oleh semua kelompok yang berisiko terkena epilepsi.

• Genetik

Riwayat kesehatan yang dialami anggota keluarga bisa menjadi pemicu penyebab epilepsi.

• Cedera kepala

Cedera kepala bisa menjadi salah satu penyebab epilepsi.

• Stroke dan penyakit pembuluh darah.

Stroke dan penyakit pembuluh darah (pembuluh darah) lainnya dapat menyebabkan kerusakan otak yang dapat memicu kondisi ini.

• Demensia

• Infeksi otak

 Peradangan pada otak atau sumsum tulang belakang dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi.

• Riwayat kejang pada masa kanak-kanak

Kejang bisa disebabkan oleh demam tinggi. Pada kondisi ini, anak lebih rentan terkena epilepsi.

 

Terkait meninggalnya Lisa, kemungkinan penyebab meninggalnya atlet angkat besi tersebut bukan disebabkan langsung oleh penyakit epilepsi. Sebab pada kebanyakan kasus, pasien dengan riwayat epilepsi seringkali meninggal akibat kondisi lain yang dideritanya. Memang ada kematian mendadak yang tidak terduga pada pasien epilepsi yang dikenal dengan istilah SUDEP (Sudden Unexpected Death in Epilepsy). Artinya, pasien epilepsi meninggal tanpa peringatan apa pun dan tidak ditemukan penyebab lain.

Kejang berulang merupakan gejala utama epilepsi. Ciri-ciri kejang akan berbeda-beda dan bergantung pada bagian otak yang pertama kali terganggu dan seberapa jauh gangguan tersebut terjadi.

Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala epilepsi berikut ini:

• Kejang berlangsung lebih dari 5 menit

• Pernafasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti

• Kejang kedua terjadi segera setelahnya

• Demam tinggi

• Kelelahan karena panas

• Sedang hamil

• Menderita diabetes

• Menyakiti diri sendiri saat kejang

• Masih mengalami kejang meskipun sudah mengonsumsi obat kejang

• Mengalami kejang untuk pertama kalinya

Meski belum bisa dipastikan apakah Anda mengalami kejang atau tidak, sebaiknya segera kunjungi dokter jika Anda mencurigai sesuatu, atau jika ada yang mengingatkan Anda akan perilaku tidak sadar.

 

Categories