Mengenali Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Dini

Mengenali Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Dini

Mengenali Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Dini -

 

Autisme atau autism spectrum disorder merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.

Hingga kini, penyebab autisme tidak diketahui secara pasti.

 

Apa Saja Ciri-Ciri Anak Autis?

Gejala autisme sangat beragam dan tiap anak yang menderita kondisi ini dapat menunjukkan gejala yang berbeda.

Namun, secara umum, ciri-ciri anak autis terdiri dari 3 karakteristik utama, yaitu:

 

- Kesulitan komunikasi

- Masalah komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme, antara lain sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai.

Hal ini kemudian membuatnya sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain.

 

Tak jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang beberapa waktu lalu didengarnya, mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung, atau sering tantrum.

Gangguan autisme dapat meningkat apabila terdapat faktor genetik dan lingkungan, misalnya paparan racun, asap rokok, infeksi, efek samping obat-obatan, serta gaya hidup tidak sehat selama hamil.

 

Mengenali Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Dini

  

Gejala atau ciri-ciri anak autis sebenarnya sudah bisa terlihat ketika ia masih bayi, misalnya jarang melakukan kontak mata serta kurang responsif atau tidak tanggap sama sekali ketika namanya dipanggil. Namun, secara umum, gejala autisme biasanya mulai terlihat jelas saat anak menginjak usia 2–4 tahun.Ciri-ciri anak autisme terkadang juga bisa menyerupai gangguan lain, seperti gangguan pendengaran, depresi pada anak, gangguan cemas, sindrom Asperger, serta reaksi trauma akibat kekerasan.

Oleh karena itu, anak yang dicurigai menderita autisme perlu diperiksakan ke dokter anak.

 

Dalam mendiagnosis autisme pada anak, dokter akan mengevaluasi tumbuh kembang anak, seperti menilai kemampuan berbicara, berperilaku, belajar, hingga pergerakan anak.

Dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan lain berupa tes pendengaran, tes genetik, dan konsultasi psikologi anak.

 

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan autisme.

Namun, ada beberapa metode terapi yang dapat dilakukan untuk membantu anak meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar.

 

Dokter akan menentukan terapi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan anak secara menyeluruh.

Gangguan perilaku

Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme:

 

Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas

Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu

Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan

Hanya menyukai objek atau topik tertentu

Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding

Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku

Sulit tidur

Kendati demikian, gejala autisme tidak selamanya buruk. Beberapa anak dengan autisme ada yang memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti mampu belajar secara rinci lalu mengingatnya untuk waktu yang lama dan tertarik mempelajari seni musik dan menggambar.

Untuk dari Itu bunda jangan tunda untuk konsultasi ke dokter anak yah.

Cookies help us deliver our services. By using our services, you agree to our use of cookies.