- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 13 July 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Kehamilan Beresiko<\/a><\/h3>
Kehamilan berisiko merupakan suatu kondisi atau keadaan yang bisa membahayakan baik si ibu yang mengandung dan janin di dalam kandungan banyak faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko. \n\n \n\n Ada beberapa kondisi ibu akan berpotensi mengalami kehamilan berisiko saat hamil : \n\n 1. Memiliki riwayat pada kehamilan sebelumnya \n\n Jika seorang ibu sudah memiliki riwayat kehamilan berisiko pada kehamilan sebelumnya maka kehamilan berisiko itu juga berpotensi terjadi pada kehamilan selanjutnya \n\n 2. Kehamilan yang pertama \n\n Jika seorang ibu pertama kali hamil pada usia di atas 35 tahun, penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini jika dibandingkan dengan perempuan yang hamil pada usia lebih muda.. \n\n 3. Kehamilan dengan janin lebih dari satu \n\n Kehamilan dengan janin kembar atau multiple gestations meningkatkan risiko bayi dilahirkan prematur (sebelum 37 minggu kehamilan). \n\n 4. Hipertensi atau darah tinggi \n\n Darah tinggi pada kehamilan dibagi lagi menjadi darah tinggi sebelum kehamilan 20 minggu atau sesudah 20 minggu. Jika sudah memiliki riwayat darah tinggi pada sebelum kehamilan maka ada baiknya segera memberikan informasi ke dokter \n\n 5. Memiliki riwayat diabetes \n\n Penting bagi seorang wanita untuk mengatur kadar gula darah sebelum dan selama masa kehamilan. Bayi dengan ibu dalam kondisi gula darah yang tinggi maka akan cenderung memiliki berat badan yang tinggi dan memiliki gula darah rendah segera setelah lahir. \n\n 6. Memiliki kondisi autoimun \n\n Seorang ibu yang memiliki kondisi autoimun seperti lupus dapat meningkatkan risiko seorang perempuan untuk mengalami masalah saat kehamilan dan persalinan. Sebagai contoh jika seorang ibu memiliki kondisi autoimun maka akan berisiko mengalami kelahiran prematur \n\n \n\n Risiko kehamilan berisiko: \n\n 1. Janin terlahir dengan berat badan yang kurang atau kecil \n\n 2. Berpotensi kondisi ibu atau bayinya menjadi buruk. \n\n Jika mengalami gejala pusing, mual dan muntah bisa langsung ke emergency untuk penanganan lebih lanjut. \n\n \n\n Pencegahan kehamilan berisiko \n\n 1. Melakukan pola hidup sehat \n\n 2. Sering melakukan pemeriksaan pada kehamilan mulai dari awal kehamilan \n\n 3. Konsumsi makanan yang berigizi \n\n 4. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan \n\n \n\n Jika pada ibu ragu pada kondisi kehamilan yang terjadi pada dirinya, ada baiknya melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Hermina Balikpapan yang lebih memahami tindak lanjut yang harus ibu lakukan agar tetap sehat selama hamil. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 31 May 2022<\/li><\/ul><\/div>
MENGENAL KEHAMILAN EKTOPIK<\/a><\/h3>
MENGENAL KEHAMILAN EKTOPIK \n\n Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma secara alami seharusnya akan menempel pada dinding rahim. Namun, pada kehamilan ektopik hasil pembuahan ini menempel pada tempat lain selain di dinding rahim. \n\n Gejala Kehamilan Ektopik \n\n Pengidap kehamilan ektopik biasanya tetap merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar. Pada umur kehamilan tertentu ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar, pengidap biasanya merasakan gejala sebagai berikut: \n\n \n\n 1) Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher. \n\n 2) Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid. \n\n 3) Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut. \n\n Lemah, pusing, hingga pingsan. \n\n 4) Tempat yang paling sering menjadi tempat penempelan adalah di saluran indung telur, di mana tempat ini seharusnya tidak dirancang untuk penempelan hasil pembuahan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, kehamilan ektopik sering dikatakan sebagai “hamil di luar kandungan”. \n\n Penyebab Kehamilan Ektopik \n\n Kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh satu atau beberapa sebab berikut: \n\n - Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur, sehingga terjadi perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim \n\n - Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya. Atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur \n\n - Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim \n\n - Faktor Risiko Kehamilan Ektopik \n\n - Ada beberapa risiko untuk terjadinya kehamilan ektopik, salah satunya sebagai berikut: \n\n Usia saat hamil 35-44 tahun. \n\n Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya. \n\n Riwayat operasi daerah panggul atau perut sebelumnya. \n\n Penyakit radang panggul. \n\n Pembuahan yang terjadi setelah pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau setelah pengikatan saluran indung telur (steril). \n\n Merokok. \n\n Penyakit peradangan dinding rahim (endometriosis). \n\n Sedang dalam pengobatan kesuburan, karena beberapa obat dapat mempengaruhi jumlah produksi getah rahim, sehingga mempengaruhi implantasi pada hasil pembuahan. \n\n Diagnosis Kehamilan Ektopik \n\n Dokter melakukan pemeriksaan daerah panggul dan perut untuk memastikan adanya perdarahan pada daerah sekitar yang diakibatkan pecahnya hasil pembuahan. \n\n \n\n Beberapa pemeriksaan penunjang berikut diperlukan untuk memastikan diagnosis kehamilan ektopik: \n\n \n\n Tes kehamilan, dokter dapat meminta tes kehamilan dari darah berupa kadar hCG untuk memastikan pengidap benar-benar hamil. \n\n USG, dilakukan untuk melihat adanya kantong kehamilan pada lokasi-lokasi tertentu seperti di saluran indung telur. USG dapat dilakukan melalui Miss V (USG transvagina) atau dapat melalui dinding perut (USG abdomen). \n\n Darah rutin, tes darah rutin dapat dilakukan untuk melihat apakah pengidap mengalami anemia yang diakibatkan oleh perdarahan dari pecahnya kantung kehamilan. Dokter dapat merencanakan pemberian transfusi dari hasil tes darah rutin. \n\n \n\n Pencegahan Kehamilan Ektopik \n\n Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Meskipun angka kejadiannya berkisar 1 dari 50 kehamilan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik: \n\n \n\n Membatasi jumlah pasangan seksual, untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi menular seksual. \n\n Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seks berisiko, untuk menghindari infeksi menular seksual dan mengurangi risiko penyakit radang panggul. \n\n Tidak merokok, jika pengidap adalah perokok, berhenti merokok saat sedang hamil. \n\n \n\n Bedah laparaskopi, prosedur ini merupakan tindakan untuk mengevakuasi perdarahan yang terjadi di dalam rongga perut atau rongga panggul dengan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat laparaskopi. Penyembuhan cenderung lebih cepat dibandingkan prosedur bedah konvensional. \n\n \n\n MENGENAL KEHAMILAN EKTOPIK \n\n Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma secara alami seharusnya akan menempel pada dinding rahim. Namun, pada kehamilan ektopik hasil pembuahan ini menempel pada tempat lain selain di dinding rahim. \n\n \n\n Gejala Kehamilan Ektopik \n\n Pengidap kehamilan ektopik biasanya tetap merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar. Pada umur kehamilan tertentu ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar, pengidap biasanya merasakan gejala sebagai berikut: \n\n \n\n 1) Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher. \n\n 2) Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid. \n\n 3) Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut. \n\n Lemah, pusing, hingga pingsan. \n\n 4) Tempat yang paling sering menjadi tempat penempelan adalah di saluran indung telur, di mana tempat ini seharusnya tidak dirancang untuk penempelan hasil pembuahan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, kehamilan ektopik sering dikatakan sebagai “hamil di luar kandungan”. \n\n \n\n Penyebab Kehamilan Ektopik \n\n Kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh satu atau beberapa sebab berikut: \n\n Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur, sehingga terjadi perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim \n\n Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya. Atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur \n\n Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim \n\n \n\n Faktor Risiko Kehamilan Ektopik \n\n Ada beberapa risiko untuk terjadinya kehamilan ektopik, salah satunya sebagai berikut: \n\n Usia saat hamil 35-44 tahun. \n\n Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya. \n\n Riwayat operasi daerah panggul atau perut sebelumnya. \n\n Penyakit radang panggul. \n\n Pembuahan yang terjadi setelah pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau setelah pengikatan saluran indung telur (steril). \n\n Merokok. \n\n Penyakit peradangan dinding rahim (endometriosis). \n\n Sedang dalam pengobatan kesuburan, karena beberapa obat dapat mempengaruhi jumlah produksi getah rahim, sehingga mempengaruhi implantasi pada hasil pembuahan. \n\n \n\n Diagnosis Kehamilan Ektopik \n\n Dokter melakukan pemeriksaan daerah panggul dan perut untuk memastikan adanya perdarahan pada daerah sekitar yang diakibatkan pecahnya hasil pembuahan. \n\n \n\n Beberapa pemeriksaan penunjang berikut diperlukan untuk memastikan diagnosis kehamilan ektopik: \n\n Tes kehamilan, dokter dapat meminta tes kehamilan dari darah berupa kadar hCG untuk memastikan pengidap benar-benar hamil. \n\n USG, dilakukan untuk melihat adanya kantong kehamilan pada lokasi-lokasi tertentu seperti di saluran indung telur. USG dapat dilakukan melalui Miss V (USG transvagina) atau dapat melalui dinding perut (USG abdomen). \n\n Darah rutin, tes darah rutin dapat dilakukan untuk melihat apakah pengidap mengalami anemia yang diakibatkan oleh perdarahan dari pecahnya kantung kehamilan. Dokter dapat merencanakan pemberian transfusi dari hasil tes darah rutin. \n\n \n\n Pencegahan Kehamilan Ektopik \n\n Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Meskipun angka kejadiannya berkisar 1 dari 50 kehamilan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik: \n\n Membatasi jumlah pasangan seksual, untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi menular seksual. \n\n Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seks berisiko, untuk menghindari infeksi menular seksual dan mengurangi risiko penyakit radang panggul. \n\n Tidak merokok, jika pengidap adalah perokok, berhenti merokok saat sedang hamil. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 17 February 2022<\/li><\/ul><\/div>
LETS UNDERSTAND ABOUT RISKY PREGNANT<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
Benefits of Pregnancy Exercise<\/a><\/h3>
Pregnancy is a phase that is highly coveted for every married woman. During pregnancy, every pregnant woman has different symptoms. Not infrequently one of the experienced is nausea, vomiting and feeling tired quickly. Pregnancy often makes the body feel tired faster and want to continue to lie in bed. However, not moving actively during pregnancy can actually make the body unfit and complicate the delivery process. One type of exercise that is relatively safe to do and can be done by most pregnant women is pregnancy exercise. \n\n Pregnancy exercise aims to maintain the fitness of pregnant women, while preparing physically for childbirth. Doctors will recommend pregnancy exercise as long as you feel comfortable doing it and does not conflict with your health and pregnancy conditions. Psychologically, pregnancy exercise makes you think more positively because you feel much more prepared for childbirth. In addition, after the baby is born, pregnancy exercises also help you get back to your original body shape and stamina. In addition, there are many benefits of doing regular pregnancy exercises, including: \n\n - Relieves aches, pains and discomforts felt during pregnancy \n\n - Tighten muscles \n\n - Strengthens the heart and lungs \n\n - Makes sleep better \n\n - Helps avoid excessive weight gain \n\n - Relieve pain due to increased load on the spine \n\n - Strengthen Joints \n\n If you haven't exercised for a long time, you can start by doing pregnancy exercises for 5 minutes a day, then increase to 10 minutes and continue to increase to at least 30 minutes per day. \n\n To get maximum results, you can join the pregnancy exercise class which was opened at RSIA Hermina Mutiara Bunda Salatiga. The Pregnancy Gymnastics class was guided by the Personal Maternity Officer, Midwife Alvina fitria eka Putri, who is experienced in handling pregnancy exercises and various patients who consulted obstetrics and gynecology specialists. Get a pregnancy exercise class package promo by contacting the Personal Maternity Officer Personal Maternity Officer Midwife Alvina fitria eka Putri 0858 7054 3729. Healthy with RSIA Hermina Mutiara Bunda Salatiga \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 18 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
Nausea and Vomiting in Pregnant Women<\/a><\/h3>
Pregnancy is a moment most awaited by all couples. However, early pregnancy is a period that is not easily passed for mothers-to-be. In this phase, pregnant women will experience many complaints as a natural reaction to the changes that occur in the body. \n\n Complaints that must be felt by almost all pregnant women are the struggle against nausea and vomiting during early pregnancy. Nausea or vomiting during pregnancy is usually caused by hormonal changes during pregnancy and begins early in pregnancy before 9 weeks of gestation. This is normal. Nausea will gradually subside after passing the 14th week of pregnancy. But for some women it can last during pregnancy. \n\n Excessive nausea and vomiting (more than 3 times a day) in pregnancy can result in weight loss of up to 5%. This condition can trigger dehydration or a condition of lack of fluids and is referred to as hyperemesis gravidarum. \n\n 1. What are the risk factors that can make pregnant women experience hyperemesis gravidarum? \n\n \n In twin pregnancy \n History of excessive nausea and vomiting in previous pregnancies \n Family history of hyperemesis gravidarum \n History of migraine before pregnancy \n In wine pregnancy (hydatidiform mole) \n \n\n Is it true that the fetus becomes malnourished when pregnant women have nausea and vomiting? Pregnant women need to be alert if the condition of nausea and vomiting is getting worse and excessive, or there is hyperemesis gravidarum to excess fluid loss (dehydration) and no food intake until excessive weight loss occurs. This can have an impact on the health and weight of the fetus at birth. \n\n 2. Here are the signs of dehydration that pregnant women need to recognize: \n\n \n Reduced frequency of urination \n Small amount of urine \n Thick urine color \n Weak, weak, dizzy and even unable to stand up \n Feel the chest pounding \n Lips and skin feel dry \n \n\n The toughest challenge when pregnant women experience malnutrition is excessive nausea and vomiting that makes it difficult to eat and worsens nutritional status. One way to overcome this is to force yourself to consume nutritious and balanced foods in small portions but often. Pregnant women also need to get additional intake of vitamins and minerals to ensure their health. \n\n 3. Tips for dealing with nausea and vomiting during pregnancy \n\n Pregnant women can follow these steps to deal with nausea and vomiting during pregnancy: \n\n \n Adequate fluid needs, drink 8-12 glasses of water per day. If fluid needs are met, body temperature will also be well maintained. When properly hydrated, nausea and vomiting can be reduced. \n Eating small, small meals, for 5 to 6 small meals a day, can help reduce nausea and keep nutritional needs met. Avoid foods that are too seasoned, coconut milk, and too oily, based on some research literature, ginger can help reduce nausea. Pregnant women can try sucking on ginger candy or drinks containing ginger to treat nausea and vomiting. \n Busy yourself in the things you love. Diverting your mind to something else you enjoy can help you forget about your nausea for a while. Taking a walk to breathe outside can also reduce nausea. \n Get enough rest and avoid stress, share every moment with your partner. Build a comfortable atmosphere to be able to pass this stage well \n \n\n \n\n If the way to get rid of nausea during pregnancy above does not reduce symptoms or feel the situation is getting worse, immediately consult a complaint with a gynecologist at RSIA Hermina Mutiara Bunda Salatiga so that it can be immediately treated with the right treatment. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 13 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
Inhibited Fetal Growth That Pregnant Women Need To Be Careful Of<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 December 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mempersiapkan Kehamilan<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 21 October 2021<\/li><\/ul><\/div>
CTG for Baby's <\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 16 August 2021<\/li><\/ul><\/div>
Covid-19 in Pregnant Women<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 12 July 2021<\/li><\/ul><\/div>
Must-Have Items in a Childbirth Preparation Bag<\/a><\/h3>
9 Must-Have Items in a Childbirth Preparation Bag \nHello Mother, who is about to give birth, must start thinking about what needs to be prepared, be it for Mother or for her prospective baby grandma. \nWell, this time RS Hermina will give tips for mothers in preparing childbirth supplies \n\n Childbirth is a process that requires a lot of preparation. Especially if it is done in a health facility far from home. Preparation for childbirth is done at least three weeks before the HPL (the expected day of birth). Careful preparation will make the mother feel calmer during the labor process. So, what items should be prepared from home before undergoing the delivery process? Here is the list. \n\n List of Luggage for Mom that Needs to be Prepared \nRecognize the signs that your due date is approaching. In some mothers, they may experience false contractions, which are not a sign of real labour. Therefore, it is very important to prepare luggage in advance, so as not to rush. The following is a list of what to prepare for childbirth: \n\n Identity cards such as ID cards or driving licenses. Also prepare an insurance card, and important documents, including routine pregnancy check-ups. \nA large sarong, cloth, or skirt to facilitate movement when preparing for labor. This sarong or cloth is usually used when the amniotic fluid begins to break, to facilitate the delivery process. \nToiletries. \nSandals and socks. \nA negligee or front button-up shirt, so that the process of loving can be easier. \nBreastfeeding bra for 3 days, or more. \nStagen for 3 days, or more. \nPanties for 3 days, or more. \nNasal pads as many as needed. \nIn addition to some items as mentioned, mothers can also bring any items that can be used to help relieve anxiety before the delivery process. For example, favorite pillows, speakers or headsets, books on childbirth preparation, snacks, and so on. \n\n If your husband is not out of town, you should ask to be accompanied. The presence of a husband can help make the birth process easier. Holding your wife's hand and maintaining eye contact can be a way to comfort your wife in the midst of a painful delivery. It can also reduce the level of anxiety and pain experienced by the wife. \n\n Luggage List for Newborns \nAfter listing the mother's belongings before and after the delivery process, it is time to prepare for the little one. The following is a list of carry-on items for newborns: \n\n Baby clothes for 3 days, or more. \nBaby diapers for 3 days, or more. \nBaby hat, so that the head is always warm. \nSocks to keep feet warm. \nBlanket to swaddle the baby. \nWet wipes for newborns. \nGloves so that the baby does not injure his own face. \nThose are a number of birth preparation items that must be brought for the mother and also the little one. In order for the delivery process to be smoother, mothers are required to carry out routine checks at the nearest hospital in order to avoid things that are not desirable. If the mother and baby are in good health and away from disturbances, the delivery process can proceed as expected. \n \n \nConsult your friends' health with Hermina \nTo facilitate access to services and registration at the hospital, \nHermina Padang, here's how: \n1. Download the mobile application on Playstore PT Medika Loka Hermina \nTBK (available for android) \n2. Call center 15004883. www.herminahospitals.com \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
- 12 July 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 16 August 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 October 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 December 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 17 February 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 May 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 13 July 2022<\/li><\/ul><\/div>