- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 01 July 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Kanker Usus<\/a><\/h3>
Karsinoma kolorektal terjadi malignansi terbanyak pada saluran cerna, di Indonesia Penyebab kematian nomor 3 pada wanita setelah keganasan pada payudara dan cerviks, Insiden meningkat sesuai dengan pertambahan usia dan sering ditemukan pada usia > 50 tahun \n\n Etiologi \n\n \n Penyebab dan patogenesis yang pasti, sampai sekarang belum jelas \n Beberapa faktor dianggap berperan dalam terjadinya karsinoma kolorektal : \n \n Polyp-cancer sequence \n Inflamatory bowel disease :\n \n Risiko terjadinya karsinoma kolorektal meningkat > 40% pada pasien dengan colitis ulseratif. \n Pasien dengan Crohn’s disease memiliki risiko tinggi terjadinya karsinoma kolorektal pada populasi umum \n \n \n Faktor genetik :\n \n Terjadi peningkatan insiden pada turunan pertama penderita karsinoma kolorektal \n FAP (familial adenomatous polyposis) terjadi transimisi genetik \n HNPCC (hereditary nonpolyposis colorectal carcinoma) \n \n \n Faktor diet :\n \n Lemak, diet lemak insiden kanker \n Serat, diet serat insiden kanker \n Kalsium, diet kalsium insiden kanker \n Alkohol, insiden kanker \n \n \n \n \n \n\n Makroskopis \n\n Terdapat 3 tipe makroskopis karsinoma kolon dan rektum : \n\n 1. Tipe POLOPOID / VEGETATIVE / FUNGATING \n\n Tumbuh menonjol kedalam lumen usus dan berbentuk bunga kol. Ditemukan terutama \n\n disekum dan kolon asendens \n\n 2. Tipe SKIRUS mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi gejala stenosis dan obstruksi. \n\n Ditemukan terutama di kolon desendens, sigmoid dan rektum \n\n 3. Tipe ULSERATIF terjadi nekrosis sentralis ditemukan terutama pada rektum \n\n Tipe Histologis \n\n \n Adenokarsinoma\n\n \n \n \n Adenokarsinoma tanpa komponen musinosum \n Adenokarsinoma dengan komponen musinosus < 50% \n Adenokarsinoma musinosum ( komponen musinosum > 50%) \n \n \n \n \n Signet ring sel adenocarcinoma \n Squamous cell carcinoma \n Adeno-squamous carcinoma \n Karsinosarkoma \n Undifferentiated carcinoma \n \n\n \n\n 5 Mekanisme Penyebaran Sel Tumor : \n\n \n \n \n Lymfogen \n Hematogen \n Langsung menembusi dinding usus (intramural dissemination) \n Implantasi selama pembedahan (intraoperative spreading) \n Melalui rongga peritoneal \n \n \n \n\n Penyebaran \n\n \n Karsinoma kolorektal mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh sambil menembus dinding dan memperluas secara sirkuler ke arah cephalad dan caudad \n \n\n \n Invasi tumor cenderung sirkuler dari pada logitudinal dan cenderung kearah cephalad daripada caudad \n \n\n \n Di daerah kolon, penyebaran caudad tidak pernah melebihi 5-6 cm \n \n\n sedangkan di daerah rektum, penyebaran kearah anal jarang melebihi 2 cm \n\n \n Penyebaran perkontinuitatum menembus jaringan atau organ sekitarnya \n Penyebaran limfogen à ke kelenjar parakolika, mesenterikal dan para aortal \n Penyebaran hematogen à terutama ke hepar sedangkan bila tumor pada 1/3 distal \n \n\n rektum dapat menyebar ke paru-paru. \n\n Pemeriksaan Penunjang \n\n \n PEMERIKSAAN DAERAH REKTUM\n\n \n COLOK DUBUR\n\n \n Harus dilakukan pada setiap kelainan kolorektal atau abdomen \n Dapat mendeteksi tumor sampai sejauh kurang lebih 10 cm dari anal verge \n Tumor à konsistensi keras, permukaan ¹ rata, mudah berdarah \n Harus dinilai è ukuran tumor, terfiksasi atau tidak, ulserasi atau tidak \n Dengan pemeriksaan colok dubur yang baik dan benar à dapat mendiagnosis hampir 40 % tumor-tumor kolorektal \n \n \n PROKTOSIGMOIDOSKOPI RIGID è dapat menentukan dengan tepat lokasi tumor \n ENDORECTAL ULTRASOUND (EUS) è dapat menentukan dalamnya invasi tumor ke dinding usus \n \n \n \n\n \n KOLONOSKOPI disertai biopsi\n\n \n Untuk melihat tumor daerah kolon \n Mendiagnosis hampir 100% karsinoma kolorektal \n \n \n \n\n \n BARIUM ENEMA kontras ganda\n\n \n Gambaran malignansi pada foto kolon dapat berupa : \n \n \n \n\n - Arrest (Stopping) \n\n - Filling Defect \n\n - Deviasi \n\n \n \n \n Mendiagnosis hampir 90 % karsinoma kolorektal \n \n \n LABORATORIUM è Darah rutin, CEA, LFT \n USG / CT Scan abdomen è evaluasi hepar dan abdomen terhadap metastasis \n \n\n Terapi Adjuvant \n\n \n Radiasi \n Kemoterapi \n \n\n \n Stadium I / Dukes’ A : tidak diberikan kemoterapi \n Stadium II / Dukes’ B : dipertimbangkan untuk diberikan kemoterapi \n Stadium III / Dukes’ C : kemoterapi 5 FU / Folic Acid (FA) atau Capecitabine hingga 6 bulan \n Stadium IV / metastasis : kemoterapi 5 FU / FA atau Capecitabine hingga 6 bulan ditambah Oxaliplatin atau Irinotecan, 6 bulan \n \n\n Prognosis \n\n \n Dinilai berdasarkan 5-years survival rate (ketahanan hidup selama 5 tahun) \n Prognosis ditentukan berdasarkan :\n \n \n \n Staging \n Derajat histopatologi \n Derajat diferensiasi \n Ada tidaknya invasi vaskuler atau perineural \n Ada tidaknya obstruksi atau perforasi \n Aneuploidi sel-sel tumor \n Mucin-producing dan signet cell tumors (intercytoplasmic mucin) \n Peningkatan kadar CEA \n \n \n \n \n \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina merasakan hal-hal yang bermasalah terkait kesehatan Pencernaan, segera konsultasikan ke dokter kami, dr. Vincentius Daniel Sp.B-KBD yang merupakan dokter sub spesialis bedah digestif di RSU Hermina Balikpapan \n\n Semakin cepat mencari perawatan, semakin cepat juga Anda akan merasa lebih baik. Salam Sehat Sahabat RS Hermina Balikpapan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 31 May 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Apa Itu Penyakit Tiroid<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 22 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
CANCER IN CHILDREN: RECOGNIZING EARLY SYMPTOMS<\/a><\/h3>
CANCER IN CHILDREN: RECOGNIZING EARLY SYMPTOMS \n\n \n\n Cancer is one of the health problems in the world, including in Indonesia, which can occur in adults and children. \n\n The World Health Organization (WHO) through the International Agency for Research on Cancer (IARC) estimates that there are 8,677 Indonesian children aged 0-14 years suffering from cancer in 2020. This number is the largest compared to other countries in Southeast Asia. Leukemia is the most common type of cancer in children. In fact, one third of cancer cases in children in Indonesia are leukemia. \n\n Cancer is a disease that occurs due to the uncontrolled growth of abnormal cells, causing normal body tissues to be damaged. One of the suspected causes of cancer is aberration of cell growth due to chromos/gene defects. \n\n \n\n Risk factors for leukemia \n\n A. Genetic factors \n\n \n Genetic disorders / syndromes \n Immune system disorders / Hereditary \n Twin brother with Leukemia \n B. Environmental factors \n Radiation exposure \n Chemical exposure \n Decreased immune system \n \n\n Types of cancer in children. \n\n Most cancers that occur in children are leukemia / blood cancer. In addition there are solid tumors in children include: \n\n \n Retinoblastoma \n Malignant lymphoma \n Wilms tumor \n Neuroblastoma \n Rhabdomyosarcoma \n Osteosarcoma \n Germ cell tumors \n \n\n Signs and symptoms of cancer in children \n\n Symptoms of cancer in children are generally not typical, but parents should be alert if there are the following complaints in children: \n\n \n Fever comes and goes and pain \n Blue-blue on the feet \n Fluid from the ear and swelling \n The lump on the neck swells up fast \n White spots of the eyes \n Enlarged belly \n Weight loss \n Pale for no reason \n \n\n Can cancer be cured?? \n\n Can be cured, especially if recognized or found early (early stage) \n\n Treatment or treatment depends on the type of tumor and its stage. \n\n Treatment: a combination of surgery (removing the tumor), chemotherapy and radiotherapy. \n\n The important thing that also needs to be considered is supportive treatment such as blood transfusions, antibiotics, isolation wards, and good nutrition patterns. \n\n The success of cancer treatment in children depends on how quickly the stage of cancer is diagnosed \n\n Early stage \n\n - Difficult diagnosis \n\n - Fast and precise treatment \n\n - High cure rate \n\n \n\n Advanced stage \n\n - Diagnosis is (relatively) easy \n\n - Despite immediate treatment \n\n Another thing that needs to be considered is the role of the family starting from the strong ties between the nuclear family and extended family as well as a more approach to sick children and all brothers or sisters. \n\n When to go to the doctor....? \n\n If Friends of Hermina have the problems described above, you should consult a Pediatrician, sub-specialist hemato oncology, medical dr. Endang Windiastuti, Sp. A (K) at Hermina Hospital Bekasi \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 14 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
What exactly is myoma?<\/a><\/h3>
Objects or diseases that have the original name uterine myoma is often known as "meatball veins". Actually, uterine fibroids are benign tumors but if they are left for too long they can enlarge and cause complications such as anemia due to bleeding or pain.\n\nMyomas are generally asymptomatic. Often found accidentally from ultrasound. Symptoms of bleeding generally depend on the location of the myoma. Bleeding often occurs in cases of submucosal uterine myomas or large myomas because they involve the uterine wall which usually sheds during menstruation. Bleeding can be prolonged (chronic) or sudden (acute) leading to anemia and blood transfusions.\n\nMioma can also enlarge during menstruation, although it does not interfere with fetal development, fibroids can cause repeated contractions and the risk of premature. The decision to remove myoma during SC must also be considered and carefully prepared.\n\nThe cause of myoma is not known with certainty, but it is related to the hormone estrogen. So, generally appear at the reproductive age. If the symptoms can no longer be treated with medication, then removal of the uterus is the last option, especially for women who are approaching menopause so that there are no more fibroids among us. \n\n Uterine fibroids...it's no stranger to me... Even so, there are still those who like to ask what's the difference between fibroids and cysts. Myoma is a growing flesh, a cyst is a fluid-filled sac. The location of the myoma in the uterine muscle. Cysts are generally in the ovaries, there are also in the fallopian tubes (lista paratuba) or in the cervix (cyst Nabothi).\n\nMioma is often found in 20-25% of women of reproductive age and 30-40% of women aged > 40 years with symptoms of a lump in the abdomen, menstrual disorders or fertility problems.\n\nThere is a case of a 40-year-old woman who has 2 children who feel a lump in the stomach for a long time and menstrual bleeding is profuse, prolonged and repeated. From the ultrasound results, there are many myomas but what makes it difficult is the condition of the myomas in the uterine cavity (submucosum). If not removed it will often cause repeated bleeding until the transfusion. If the myoma alone is removed, the risk of recurrence is 30% within 5 years. Hormonal therapy is often the first choice, but it can be different in each case. That is the importance of consultation and discussion to find the best solution from the medical side and patient value. Patients do not necessarily have to obey their doctors, unless there is no other choice. So, don't be afraid to ask questions before deciding.\n\nThis patient decided to remove the uterus at the age of 40 years while still leaving both ovaries that are still good, so that the hormonal function will continue to function even though the uterus is no longer there. A patient who has had the uterus removed but the ovaries are still functioning properly cannot be said to be menopausal even though he is no longer menstruating because indeed there is no blood that can be shed again. Ovarian function continues to run according to "age" to prevent osteoporosis, early menopause symptoms and maintain sexual function. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
KANKER TULANG / TUMOR TULANG<\/a><\/h3>
KANKER TULANG / TUMOR TULANG \n\n Oleh dr. Irissandya Dyah Atisuksma, Sp.OT \n\n \n\n Arti kata untuk kanker sendiri adalah suatu bentuk penyakit dimana sel-sel tumbuh secara abnormal (tidak normal), pada pembahasan kali ini adalah sel pada tulang. \n\n \n\n Arti kata untuk tumor adalah suatu jaringan yang abnormal, bisa berupa benjolan, akibat dari pertumbuhan sel yang abnormal, pada pembahasan kali ini adalah benjolan yang berasal dari tulang. \n\n \n\n Tumor tulang dapat dibagi menurut tingkat keparahannya, secara umum dibagi menjadi : \n\n \n Benign atau jinak \n Malignant atau ganas \n \n\n Baik jinak maupun ganas masing-masing mempunyai tingkat derajat keparahan berdasarkan aktivitas sel tumor dan ukurannya. \n\n \n\n Selain dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, tumor tulang juga dibagi berdasarkan usia, gambaran radiologi, lokasi, dan histologi (gambaran struktur jaringan yang dilihat secara miskroskopis) \n\n \n\n \n\n \n\n https://epomedicine.com/medical-students/primary-bone-tumors-systematic-pathology/ \n\n Gambar di atas merupakan ringkasan dari contoh-contoh jenis kanker/tumor tulang pada tulang panjang. \n\n \n\n Beberapa tanda dan gejala pada kanker/tumor tulang adalah, \n\n \n Mudah lelah yang berlebihan \n Teraba benjolan pada tulang \n Bengkak \n Nyeri hebat dari tulang \n Fracture (patah tulang) yang diakibatkan dari cedera ringan atau tanpa cedera \n Penurunan berat badan secara drastis \n \n\n \n\n Apakah bisa kanker/tumor tulang dilakukan deteksi dini? \n\n Untuk saat ini, belum ada rekomendasi deteksi dini untuk kanker/tumor tulang pada orang yang diketahui tidak memiliki risiko. Orang yang disebut memiliki risiko adalah yang ditemukan tanda dan gejala yang telah disebutkan di atas. \n\n \n\n Namun, kanker/tumor tulang dapat dideteksi sedini mungkin pada tahap awal sebelum sel-sel kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sehingga, sangat penting untuk diperhatikan bila terdapat benjolan pada tulang, terdapat bengkak, dan nyeri hebat pada tulang untuk segera memeriksakan diri ke dokter orthopaedi dan TIDAK melakukan tindakan-tindakan di luar rekomendasi medis seperti pemijatan pada area yang sakit atau bengkak. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 15 March 2022<\/li><\/ul><\/div>
BEWARE OF BLOOD CANCER SYMPTOMS IN ADULTS<\/a><\/h3>
Cancer is one of the health problems in the world, including in Indonesia, which can occur in adults and children. One of the most common cancers that occur in adulthood is Leukemia or blood cancer. \n\n \n\n The highest prevalence of leukemia or cancer in the blood occurs in the 65-74 year age group, which is the largest at 22.4% and tends to increase by an average of 0.2% per year for the last 10 years. \n\n \n\n Friends of Hermina, before discussing further about Leukemia and its symptoms, let's identify the types of Leukemia. \n\n Leukemia is known as 2 types, namely: \n\n A. Acute leukemia \n\n Acute lymphoblastic leukemia occurs when the bone marrow produces too many abnormal lymphocytes and slowly causes cancer to occur in adults or children, especially in children. \n\n B Chronic leukemia \n\n Usually more common in adults and rare in children. There are 2 types, namely chronic garnulocytic leukemia and chronic lymphocytic leukemia. Incidence 1-2 cases per 100,000 people. \n\n \n\n What are the signs and symptoms of chronic granulocytic leukemia? \n\n Most of the time there are no symptoms, but the following symptoms are common: \n\n a. Old feve \n\n b. Weak \n\n c. Frequent sweating \n\n d. Weight loss \n\n e. Spleen enlargement is accompanied by discomfort, pain or indigestion \n\n f. Pain or feeling full in the stomach and get full quickly \n\n \n\n Reason \n\n Until now, the exact cause of leukemia is not known. However, there are risk factors for blood cancer, namely: \n\n a. Radiation \n\n b. Genetic Factor \n\n c. age, gender, ras \n\n \n\n Laboratory \n\n Blood tests are performed to determine the number of red blood cells, white blood cells, and platelets. In patients with leukemia, usually found low red blood cell and platelet counts and abnormal blood cell shape and high white blood cells. \n\n In addition, it is necessary to carry out a bone marrow aspiration procedure by taking a sample of spinal cord tissue from the hip bone. \n\n Chronic leukemia is indeed a blood cancer and is very dangerous. To prevent blood cancer or chronic leukemia by living a healthy lifestyle and consuming fruits and vegetables that contain anti-oxidants \n\n \n\n When to go to the doctor....? \n\n If Friends of Hermina have the problems described above, you should consult a specialist in internal medicine, sub-specialist hemato oncology, medical dr. Sugiyono, Sp.PD-KHOM at Hermina Hospital Bekasi \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 10 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
Recognize Breast Cancer in Men<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Serviks Cancer<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai 4 Kondisi yang Menyebabkan Benjolan di Ketiak <\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa Penyebab Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) ?<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 13 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kanker Kolorektal<\/a><\/h3>
<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Metland Cibitung<\/a><\/li>
- 06 October 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Lebih Dalam Tumor Payudara dan Lakukan SADARI <\/a><\/h3>
Tumor payudara umumnya ditandai dengan tumbuhnya benjolan di sekitar payudara. Sebagian besar benjolan di payudara dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dan tidak berisiko menjadi kanker payudara. \n\n Meski demikian, bukannya tidak mungkin benjolan di payudara berkembang menjadi tumor ganas (kanker). Nah, ada beberapa perbedaan antara benjolan payudara yang bersifat jinak dan benjolan yang berbahaya atau ganas (kanker). \n\n Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker, karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. \n\n Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi: \n\n 1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. \n\n 2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. \n\n 3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda. \n\n 4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. \n\n 5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi. \n\n 6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. \n\n ini sebabnya mengapa pemeriksaan payudara secara mandiri, konsultasi ke dokter bedah dan pemeriksaan mammografi (imaging) secara rutin penting dilakukan. \n\n Menurut keterangan National Institutes of Health dan Kemenkes RI, saat kanker tumbuh, ciri-cirinya bisa berupa: \n\n 1. Terasa benjolan di payudara dan sering kali tidak terasa nyeri. \n\n 2. Terdapat perubahan tekstur kulit payudara, kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk \n\n 3. Perhatikan apabila terdapat luka pada bagian payudara yang tidak sembuh. \n\n 4. Keluar cairan dari puting. \n\n 5. Terdapat cekungan atau tarikan di kulit payudara. \n\n 6. Pada pria, gejala kanker payudara termasuk benjolan payudara dan nyeri serta nyeri payudara. \n\n Sementara itu, kanker payudara pada stadium lanjut bisa menimbulkan berbagai gejala tambahan, seperti: \n\n 7. Sakit tulang \n\n 8. Nyeri payudara atau ketidaknyamanan. \n\n 9. Bisul kulit (skin ulcers). \n\n 10. Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak (di sebelah payudara yang terkena kanker). \n\n 11. Penurunan berat badan. \n\n Nah, andaikan dirimu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. \n\n Dokter Salome dan tim siap membantu mengidentifikasi gejala tersebut dan memberikan penanganan segera. \n\n \n\n Untuk pendaftaran ke Spesialis Bedah, khususnya ke dokter Salome, SpB, silahkan melakukan pendaftaran online melalui: \n\n 1. Call Center: 1500 488 \n\n 2. Mobile apps: Halo Hermina (tersedia untuk IOS dan Android) \n\n 3. Website: www.herminahospitals.com \n\n Sehat Bersama RS Hermina Metland Cibitung \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 06 October 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 13 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 10 January 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 15 March 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 14 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 May 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 01 July 2022<\/li><\/ul><\/div>