4 Treatment Fisioterapi Pemulihan Cedera Olahraga di Hermina Pasteur

4 Treatment Fisioterapi Pemulihan Cedera Olahraga di Hermina Pasteur

Cedera Olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh.

Menurut Andun Sudijandoko (2000: 31) cedera dapat ditandai dengan rasa sakit, pembengkakan, kram, memar, kekakuan, dan adanya pembatasan gerak sendi serta berkurangnya kekuatan pada daerah yang mengalami cedera tersebut.

Cedera dapat dialami bukan hanya oleh atlet saja akan tetapi siapapun dapat mengalami cedera. Cedera banyak terjadi ketika seseorang melakukan kegiatan olahraga, cedera menjadi hal yang menakutkan bagi atlet karena karir seorang atlet dapat berakhir karena cedera.

A. Jenis-Jenis Cedera

1. Sprain

Bentuk cedera berupa penguluran atau robekan pada ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligamen atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi, gejalanya dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan

2. Strain

Bentuk cedera berupa penguluran atau robekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.

3. Fraktur

Cedera seperti ini dialami apabila olahragawan atau individu mengalami benturan dengan olahragawan atau individu lain atau bisa juga berbenturan dengan sesuatu yang keras sehingga mengakibatkan retak atau patah tulang

Cedera yang dialami dapat berangsur pulih dengan penanganan yang tepat oleh kolaborasi tim medis (dokter Spesialis Orthopedi, dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dokter Spesialis Saraf, serta dokter Umum untuk mengatasi nyeri di fase pasca cedera/akut) serta Fisioterapis untuk pemulihan cedera menjadi tahap yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengalami cedera.

B. Memulihkan Cedera dengan Fisioterapi dan Latihan Fungsional

1. Cold Therapy

Pemanfaatan dingin untuk mengatasi nyeri. Terapi dingin dapat dipakai dengan beberapa cara, seperti penggunaan es, dan cold baths. Terapi ini dipakai pada saat respon peradangan masih sangat nyata (keadaan cedera akut). Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan cold therapy antara lain : Cedera (sprain, strain dan kontusi), Nyeri lutut, Nyeri sendi.

2. Ultrasound Therapy

Terapi ultrasound merupakan jenis thermotherapy (terapi panas) yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis. Ultrasound terapetik juga memiliki efek anti peradangan yang dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi. Terapi ini dapat digunakan untuk memperbaiki impingement (jepitan) akar syaraf dan beberapa jenis neuritis (peradangan saraf) dan juga bermanfaat untuk penyembuhan pasca cedera.

3. Electro therapy

Electrotherapy merupakan terapi dengan mempergunakan impuls listrik untuk menstimulasi saraf motorik ataupun untuk memblok saraf sensorik. Salah satu jenis electrotherapy yang sering dipergunakan untuk pengobatan adalah transcutaneous electro nerve stimulation (TENS)

4. Terapi Latihan Fungsional

Bentuk aktivitas fisik juga dapat mengembalikan kekuatan otot, fleksibilitas sendi, keseimbangan, dan koordinasi tubuh, yang semuanya penting untuk menjaga memulihkan individu dengan cedera olahraga.

RS Hermina Pasteur mengembangkan klinik Sport dan Body Performance, dimana guna memulihkan kembali kemampuan fungsional.

Contoh latihan fungsional untuk cedera lutut antara lain :

  • Wall Slide 
  • Calf Stretch
  • Wall Squat With A Ball
  • Quardricepps Stretch
  • Sie-Lying Leg Lift
  • Step Up
  • Clam Exercise
  • Straight Leg Raise

Cedera apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar dapat mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik, baik dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari maupun melakukan aktivitas olahraga yang bersangkutan.

Dengan menjalani program penanganan medis, pemulihan dan fisioterapi pasca cedera secara rutin di klinik Sport dan Body Performance di RS Hermina Pasteur, maka cedera yang dialami bukan hanya sekedar pulih akan tetapi individu dapat melakukan aktivitas dengan maksimal.

Dibuat oleh : Yudhistira Hardiansyah, S.Kes., FT

Ditinjau oleh : dr. Sandy Armandha A Dj SpOT.,M.Kes., AIFO

 

Referensi : 

Tirtayasa et al. 2020 .Barrier Jump Training to Leg Muscle Explosive Power. ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Festiawan 2021. Terapi Dan Rehabilitasi Cedera Olahraga. OSF Preprints. January

(Wibowo 1995). Pencegahan dan penatalaksanaan cedera olahraga. Jakarta: EGC

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.