6 Pilar Menjaga Kesehatan Mental saat berkerja

6 Pilar Menjaga Kesehatan Mental saat berkerja

Halo Sahabat Hermina . tahukah kamu Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang menghabiskan waktu untuk bekerja baik itu di kantor, di lapangan, dan dimana pun. Bagi kita yang bekerja sebagai pegawai perkantoran, kita menghabiskan waktu setidaknya sebanyak 8 jam dalam satu hari untuk bekerja Mulai Pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00, dan hal tersebut kita lakukan selama 5 hari dalam satu minggu bahkan ada yang 6 hari dalam satu minggu. Memang pekerjaan telah menjadi salah satu dari prioritas  dalam kehidupan kita, karena memang dari pekerjaan itulah kita mendapatkan penghasilan dan penghidupan untuk kebutuhan kita sehari-hari.

Dalam dunia pekerjaan, tentunya kita akan menghadapi situasi kadang kita merasa Bahagia dan kadang merasa sedih atau down. Saat berada di dalam kondisi bahagia, kita akan merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan dapat memberikan kesejahteraan, kepuasan, kebahagiaan, bahkan dapat membuat kita merasa mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian, tidak jarang kita akan berada di dalam kondisi sedih atau terpuruk, seperti misalnya saat kita menghadapi deadline¸ menghadapi tekanan dari atasan atau klien, atau memiliki rekan kerja yang ‘tidak bersahabat/ toxic’. Perasaan kewalahan yang berkelanjutan dapat membuat pekerjaan kita menjadi hal yang korosif bagi kesehatan kita, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Nah bagi sahabat Hermina yang mungkin pernah mengalami masalah Kesehatan di atas. Berikut Terdapat lima pilar dalam tempat kerja yang sehat secara psikologis, yaitu kepemimpinan yang suportif, kejelasan peran, keterlibatan karyawan, pengembangan dan pertumbuhan, dan antusiasme.

  1. Kepemimpinan yang suportif

Kepimpinan yang suportif berarti sejauh mana para pemimpin mengerti kebutuhan-kebutuhan karyawan dan menyediakan sebuah lingkungan yang memicu keterlibatan karyawan, pengembangan dan dukungan.

  1. Kejelasan peran

Kejelasan peran berarti sejauh mana karyawan memiliki “sense of purpose” dan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Hal ini akan membantu karyawan untuk bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

  1. Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan berarti sejauh mana karyawan berkolaborasi, berbagi ide-ide dan mengatasi persoalan bersama, menuju ke pemahaman bersama dan satu tujuan. Aspek keterlibatan karyawanterdiri dari:

  1. Kerja tim, yakni kesempatan untuk staf untuk bekerja bersama-sama.

Pemberdayaan, yakni kesempatan untuk terlibat dalam keputusan yang berpengaruh pada kinerja harian. Kepemilikan, yakni menyamakan tujuan karyawan dengan tujuan dan pendekatan tim dan organisasi.

  1. Pengembangan dan Pertumbuhan

Pengembangan dan pertumbuhan berarti sejauh mana organisasi menghargai usaha karyawannya dan menyediakan pembelajaran yang sesuai serta kesempatan untuk berkembang, termasuk di antaranya adalah umpan balik dan penghargaan, yakni memampukan pegawai untuk menerima umpan balik dari performansi kerja mereka. Pembelajaran dan pengembangan, yakni memampukan pegawai untuk belajar dan berkembang sesuai dengan peran mereka masing-masing.

  1. Antusiasme

Antusiasme meliputi elemen emosional karyawan ketika berada di tempat kerja, seperti motivasi dan komitmen mereka, termasuk antusiasme individu dan kerja tim.

 

Sahabat Hermina itulah 6 pilar yang bisa mempengaruhi karyawan sehat secara psikologis sehingga dapat menghasilkan kinerja karyawan yang baik dan bisa menghasilkan produktifitas yang optimal sesuai harapan atasan dari karyawan tersebut.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.