9 Mitos dan Fakta tentang Amandel Membesar

9 Mitos dan Fakta tentang Amandel Membesar

Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar kecil di tenggorokan yang berfungsi untuk mencegah infeksi, khususnya pada anak-anak. Namun, seiring bertambahnya usia dan makin kuatnya daya tahan tubuh, fungsi amandel mulai tergantikan dan ukurannya secara perlahan akan menyusut. Namun terkadang masih banyak yang percaya tentang mitos seputar amandel. Berikut mitos dan fakta tentang amandel yang membesar :

1. Mitos : Minum es menyebabkan amandel membesar.

    Fakta: Faktor predisposisi pembesaran amandel dapat berupa rangsangan menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik

    dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat .

2. Mitos : Amandel itu tidak berguna.

    Fakta : Amandel merupakan salah satu jaringan pertahanan tubuh, yang berfungsi untuk menghasilkan sel imun dan antibodi, guna menyaring kuman penyebab infeksi terutama kuman 

     yang masuk melalui saluran napas

3. Mitos : Operasi amandel bisa membuat bodoh.

    Fakta : Operasi amandel tidak membuat bodoh. Justru apabila amandel dibiarkan membesar, maka lama kelamaan amandel yang membengkak ini dapat menyebabkan kualitas tidur 

    terganggu dan sleep apnea¸ sehingga pada pagi hari pasien sering merasa mengantuk, pada anak-anak akan terganggu proses pembelajarannya di sekolah

4. Mitos : Kita hanya memiliki satu amandel.

    Fakta : Kita seringkali melihat bahwa kita hanya memiliki satu amandel saat membuka mulut. Namun, kita memiliki amandel yang lain. Amandel yang sering kita lihat adalah

    tonsil palatina. Dibelakang hidung, ada tonsil faringeal/adenoid serta dibagian belakang lidah, ditemukan tonsil lingual, dan dikelilingi oleh cincin jaringan limfa di dekat tuba eustachius

    yang fungsinya hampir sama, yaitu menghasilkan antibodi untuk memerangi bakteri atau virus yang masuk .

5. Mitos : Radang amandel selalu disebabkan infeksi bakteri.

    Fakta : Selain disebabkan oleh bakteri, radang amandel juga dapat disebabkan oleh virus, jamur.

6. Mitos : Gejala radang amandel hanya sakit tenggorokan.

    Fakta : Gejala radang ada banyak, tidak hanya sakit tenggorokan. Adapun gejala radang amandel yang dapat timbul sangat bervariasi, mulai dari gejala flu biasa, nyeri tenggorok, nyeri

    saat menelan, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan, hingga rasa nyeri di telinga (otalgia). Apabila terjadi dalam waktu yang 

    lama, dapat menyebabkan adanya rasa yang mengganjal dan kering di tenggorokan, serta napas berbau. Apabila pembesaran amandel sudah mengganggu jalan napas, dapat timbul

    gejala seperti tidur mendengkur (ngorok), dan bernapas melalui mulut.

7. Mitos : Amandel membengkak pasti radang tenggorokan.

   Fakta : Pembengkakan amandel tidak selalu disebabkan oleh infeksi pada saluran napas atas, namun juga bisa disebabkan oleh tumor, infeksi pada leher dalam (misalnya pada abses 

   peritonsil, infeksi parafaring). Oleh karena itu, jika anda mengalami pembengkakan pada amandel anda, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis THT KL terdekat .

8. Mitos : Amandel membesar harus selalu dioperasi.

    Fakta : Radang amandel tidak harus selalu dioperasi. Terdapat beberapa kondisi pada pembesaran amandel yang memerlukan tindakan operasi, seperti :

  1. Serangan radang amandel lebih dari tiga kali per tahun walaupun telah mendapatkan terapi yang maksimal.
  2. Pembengkakan amandel yang menimbulkan gangguan pertumbuhan gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial.
  3. Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara, dan cor pulmonale.
  4. Radang pada mukosa hidung dan sinus yang kronis, radang dan abses sekitar amandel yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.
  5. Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
  6. Amandel berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcus β hemoliticus.
  7. Pembesaran amandel yang dicurigai merupakan keganasan.
  8. Radang telinga tengah yang disebabkan oleh pembesaran amandel.
  9. Kelainan bentuk wajah muka dan gigi (adenoid face). 

9. Mitos : Amandel tidak menular

    Fakta : Radang amandel yang disebabkan oleh infeksi dapat menular melalui udara (airborne droplets), tangan, dan ciuman.

 

 

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.