Abses Kulit
Abses Kulit
Mengenal Abses Kulit
Abses kulit adalah kantong berisi nanah, mirip dengan jerawat, namun lebih besar di bawah kulit. Abses kulit bisa terjadi di seluruh bagian permukaan tubuh, antara lain di ketiak, payudara, sekitar dubur dan pantat. Penyakit ini sering terjadi dan menyerang orang dari segala usia. Abses kulit terbentuk saat tubuh mencoba melindungi dirinya dari infeksi dengan membuat dinding di sekelilingnya. Nanahnya mengandung bakteri, sel darah putih, dan kulit mati. Bakteri yang paling umum adalah Staphylococcus aureus dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Orang sehat mempunyai bakteri ini di kulitnya tetapi tidak mengalami infeksi. Namun, ketika bakteri menembus kulit melalui luka, bakteri tersebut dapat menyebabkan abses.
Tanda dan Gejala
Abses kulit berbentuk benjolan bulat dan terasa kencang serta licin karena adanya selaput tebal di sekitarnya dan adanya cairan nanah di dalamnya. Biasanya terasa nyeri, dan kulit di atasnya seringkali berwarna merah. Abses kulit dapat memburuk jika tanpa perawatan. Infeksi bisa menyebar ke jaringan di bawah kulit dan bahkan ke aliran darah. Jika infeksi menyebar ke jaringan yang lebih dalam, maka akan muncul gejala demam.
Pengobatan Abses Kulit di Rumah
Pengobatan abses kulit bisa dilakukan di rumah jika absesnya kecil (kurang dari 1 cm atau kurang dari setengah inci), dengan cara kompres hangat pada area abses selama sekitar 30 menit, 4 kali sehari. Jangan mencoba mengeluarkan abses dengan memencet atau menekannya. Hal ini dapat mendorong bahan yang terinfeksi ke jaringan yang lebih dalam. Jangan menusukkan jarum atau alat tajam lainnya ke bagian tengah abses, karena dapat melukai pembuluh darah di bawahnya atau menyebabkan penyebaran infeksi.
Pertolongan Medis
Kita perlu ke dokter jika hal berikut terjadi bersamaan dengan abses kulit yaitu :
- Abses yang lebarnya lebih dari 1 cm atau setengah inci.
- Abses terus membesar atau semakin nyeri.
- Abses di atau dekat area dubur atau selangkangan.
- Abses pada wajah yang lebarnya lebih dari 1 cm atau setengah inci.
- Demam tinggi.
- Ada area kemerahan yang meluas melebihi luka yang menunjukkan infeksinya menyebar.
- Penderita penyakit kronis atau sedang pengobatan steroid, kemoterapi, atau cuci darah.
- Ada kelenjar getah bening yang membengkak (misalnya, abses di kaki dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan).
Cara Penegakan Diagnosis Abses Kulit
Dokter akan menanyakan gejala lain yang menyertai abses kulit dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG) pada abses yang lebih dalam. Dokter mungkin mengumpulkan sampel nanah dari abses untuk diuji agar dapat mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan abses. Hal ini dapat membantu dokter memutuskan pengobatan terbaik.
Pengobatan Abses Kulit di Rumah Sakit
- Insisi dan drainase
Satu-satunya cara pasti untuk mengobati abses kulit adalah dengan membuka kantongnya dan mengeluarkan nanahnya. Ini dikenal sebagai “insisi (sayatan) dan drainase”. Pisau bedah digunakan untuk membuat lubang di dinding abses dan mengosongkannya dari nanah.
Dokter tidak menjahit luka sayatan tetapi akan membalut lukanya atau meninggalkan kain kasa untuk mengisi daerah yang kosong. Hal ini memungkinkan nanah terus mengalir dan mencegah abses kembali. Kain kasa diganti setiap hari atau beberapa hari sesuai dengan pertimbangan dokter. Pada akhirnya, seluruh kain kasa akan dilepas dan luka akan sembuh dari dalam ke luar. Kompres atau mandi air hangat dan lembab juga dianjurkan untuk menjaga luka tetap terbuka dan mengeluarkan cairan. Penyembuhan luka sayatan abses tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan abses. Rasa sakit sering kali membaik dengan segera dan semakin mereda setiap hari.
- Obat antibiotik
Pengobatan antibiotik untuk beberapa pasien yang menjalani sayatan dan drainase abses kulit perlu diberikan. Namun, antibiotik boleh tidak diberikan pada kondisi sebagai berikut :
-
- Abses tunggal.
- Ukuran abses diameter <2 cm.
- Tidak ada atau minimal selulitis (radang kulit) di sekitarnya.
- Tidak ada demam >38°C, tekanan darah turun, atau denyut jantung meningkat.
- Tidak ada gangguan kekebalan tubuh atau penyakit penyerta lainnya.
- Tidak ada kegagalan klinis sebelumnya hanya dengan insisi dan drainase.
- Tidak ada perangkat medis yang terpasang di dalam (seperti sendi prostetik, cangkok pembuluh darah, atau alat pacu jantung).
- Tidak ada faktor risiko endokarditis (infeksi jantung).
- Tidak ada paparan terhadap situasi yang dapat menularkan ke orang lain (misalnya, olahraga dengan kontak fisik, barak militer).
Komplikasi Abses Kulit
Jika tidak diobati, abses kulit dapat memicu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh, dapat mengancam jiwa, dan bisa menyebabkan kematian. Hubungi dokter jika abses kulit Anda tidak hilang dengan sendirinya, atau tidak membaik dengan perawatan di rumah.
Pencegahan Abses Kulit
Kita dapat mencegah abses kulit dengan menjaga kulit tetap bersih dan kering. Bakteri yang masuk ke luka bisa menyebabkan abses kulit. Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk mencegah abses kulit antara lain:
- Rajin mencuci tangan.
- Tidak berbagi handuk, pisau cukur, atau sikat gigi.
- Menghindari menggaruk kulit atau berhati-hati saat bercukur.
- Menjaga pola makan yang sehat.
- Berhenti merokok.
- Menjaga kebersihan badan.
Referensi:
Baoi, I. & Melendez, E. (2018). Skin Abscess. Diakses pada 7 Oktober 2023, dari https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2677448
Bowman, J.K. “Abscess Incision and Drainage.” Primary Care: Clinics in Office Practice, vol. 49, Issue 1, 2022, p. 39-45. Diakses pada 8 Oktober, dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0095454321016213
Cleveland Clinic. (2022). Abscess. Diakses pada 7 Oktober 2023, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22876-abscess
Felson, S. (2021). Abscess. Diakses pada 7 Oktober 2023, dari https://www.webmd.com/a-to-z-guides/abscess
National Institutes of Health, National Library of Medicine. (2016). Abscess. Diakses pada 8 Oktober 2023, dari https://medlineplus.gov/abscess.html
Spelman, D. & Baddour, L.M. (2023). Skin abscesses in adults: Treatment. Diakses pada 8 Oktober 2023, dari https://www.uptodate.com/contents/skin-abscesses-in-adults-treatment#