Alami 5L? Waspada Anemia!

Alami 5L? Waspada Anemia!

Anemia secara definisi merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin kita rendah kurang dari batas normal. Dikatakan anemia apabila seseorang kadar hemoglobinnya kurang dari 12 g/dL untuk perempuan dan kurang dari 13 g/dL untuk laki-laki. Hemoglobin merupakan suatu komponen dalam sel darah merah yang bertugas untuk mengikat oksigen untuk dibawa ke seluruh tubuh untuk metabolisme seluruh sel. 

Anemia sering dikaitkan dengan 5L (lemah, letih, lesu, lelah dan lalai). 5L tersebut adalah gejala utama dari penderita anemia yang bisa kita temui di awal jika kita mengalami kondisi anemia. Seperti gampang capek, tidak ada tenaga, cenderung gampang mengantuk, sulit berkonsentrasi, bahkan pada pelajar remaja yang sulit untuk mengerti pelajaran di sekolah, prestasi sekolahnya tidak baik, bisa jadi merupakan salah satu tanda gejala anemia. Karena fungsi hemoglobin yang mengantarkan oksigen ke seluruh sel tubuh termasuk ke otak. Apabila oksigen yang dibawa ke otak sedikit, tentu saja akan membuat kita sulit berkonsentrasi dan gampang mengantuk. Selain itu secara umum sel-sel sel tubuh juga akan kekurangan oksigen dan kekurangan energi yang membuat orang penderita anemia akan gampang lelah dan lesu. 

Penyebab Anemia

Secara garis besar anemia disebabkan oleh dua hal yaitu:

  1. Pembentukan Hemoglobin yang kurang, disebabkan oleh:
  • Kekurangan zat besi yang merupakan bahan dasar pembentuk hemoglobin
  • Kekurangan zat lain yang juga membentuk hemoglobin yaitu asam folat dan B12 
  • Adanya gangguan tertentu akibat penyakit tertentu seperti Thalasemia
  1. Pengeluaran berlebihan atau pemecahan sel darah merah yang berlebihan, disebabkan oleh: 
  • Perdarahan hebat seperti wanita yang menstruasinya lama dan banyak akibat suatu masalah khusus di rahimnya 
  • Terjadi suatu kelainan darah dimana sel-sel darah merahnya di pecah secara berlebihan dan sebelum waktunya atau kita sebut dengan Anemia Hemolitik

Siapa saja yang berisiko mengalami anemia?

Anemia disebabkan oleh banyak hal, namun ada golongan-golongan tertentu yang berisiko terkena anemia. Anemia paling sering dialami oleh remaja, bayi-bayi ASI dan juga lansia yang makan atau intake nya kurang. Selain itu ibu hamil yang intake nya kurang juga berisiko terkena anemia. Orang-orang vegetarian yang kurang mengkonsumsi daging juga memiliki resiko terkena anemia, karena daging juga merupakan salah satu sumber dari zat besi. 

Pengobatan Anemia

Anemia disembuhkan dengan cara yang berbeda-beda. Setiap penyembuhan anemia disesuaikan dengan penyebabnya. Tidak semua anemia disembuhkan dengan tablet penambah darah. Misalnya apabila anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, maka tentu mengobatinya dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi. Atau apabila anemia disebabkan oleh penyakit autoimun tertentu yang menyebabkan pemecahan sel darah merah secara berlebihan, maka tentu yang di tatalaksana adalah penyakit autoimunnya tersebut. Dan apabila anemia yang dialami berat yang kadar hemoglobinnya mencapai 8 g/dL maka tata laksananya adalah transfusi darah. Dokter sangat berperan penting dalam menentukan penyebab anemia dan memberikan terapi yang tepat. 

Komplikasi Anemia

Dalam jangka panjang anemia dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Apabila kadar hemoglobin rendah maka jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar kecukupan oksigen di sel tubuh tercukupi. Akibatnya terjadi gangguan pada otot-otot jantung, jantungnya menjadi besar dan tebal sehingga mengalami keluhan seperti sesak, jalan sedikit sudah ngos-ngosan akibat sudah terjadi komplikasi pada jantungnya. 

Apabila sudah mengalami gejala 5L maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan, jangan sampai datang berkonsultasi ke dokter pada saat sudah mengalami keluhan yang berat seperti jantung berdetak lebih cepat atau takikardi. Apabila penanganannya terlambat, maka penangannya akan lebih komplek.

Sahabat Hermina simak penjelasan selengkapnya tentang Anemia pada episode Hermina Podcast bersama dr. Siti Hapsari Mitayani, Sp.PD (klik disini)

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.