Apa Faktor Risiko dari Terjadinya Hipertensi?

Apa Faktor Risiko dari Terjadinya Hipertensi?

Tahukah teman-teman apa yang disebut dengan hipertensi? hipertensi atau biasa dikenal dengan sebutan darah tinggi adalah penyakit kronik yang diderita oleh seseorang dengan riwayat keluarga.

hipertensi atau darah tinggi dapat didiagnosa di fasilitas pelayanan kesehatan dari tingkat pertama yaitu puskesmas, klinik oleh dokter umum.

hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. seseorang dinyatakan darah tinggi ketika seseorang memiliki tekanan darah sistolik  140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik  90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang. tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang digunakan untuk dasar penentuan hipertensi.

Klasifikasi hipertensi dibagi menjadi beberapa bagian, disadur dari American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension 2020

nah, lalu apa saja faktor risiko dari terjadinya hipertensi?

faktor risikonya diantaranya adalah usia diatas 65 tahun, riwayat keluarga yang memiliki hipertensi, sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan, alami kelebihan berat badan atau obesitas, kurang mengonsumsi buah dan sayuran, tidak aktif dalam olahraga, kebiasaan merokok, sering mengonsumsi alkohol, tingkat stres yang tinggi sehingga meningkatkan tekanan darah untuk sementara, seseorang yang memiliki kondisi kronis tertentu diantaranya adalah penyakit ginjal, diabetes melitus.

gejala yang bisa dirasakan adalah sakit kepala, masalah penglihatan, irama jantung yang tidak teratur (seperti dada terasa berdebar). Sedangkan gejala hipertensi yang berat adalah kelelahan, mual muntah, merasa cemas, nyeri dada, tremor otot, bingung.

komplikasi yang bisa terjadi dari darah tinggi yang tidak terkontrol diantaranya adalah pecahnya pembuluh darah menyebabkan stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung, irama jantung tidak teratur, penyakit arteri perifer.

pola hidup yang bisa dilatih untuk menghindari darah tinggi diantaranya adalah penurunan berat badan (mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan), mengurangi asupan garam, olahraga yang cukup (dilakukan secara teratur sebanyak 30-60 menit/hari) minimal 3 hari /minggu, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok.

Pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi diantaranya adalah modifikasi gaya hidup (diet, olahraga), dan obat-obatan darah tinggi yang diresepkan oleh dokter pemeriksa.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.