Apa itu Aritmia?
Tahukah Sahabat Hermina, detak jantung cepat dan tidak beraturan bisa saja terjadi karena kita sedang mengalami gangguan pada organ jantung kita? Irama detak jantung yang cepat dan tidak beraturan seperti drum yang bertalu-talu, ada jeda hilang timbul, atau irama jantung yang melambat, disertai pusing, pingsan atau hampir pingsan, sesak nafas, bahkan nyeri dada, besar kemungkinan merupakan aritmia atau gangguan irama jantung. Ada beberapa jenis aritmia yang sering kita jumpai, yaitu :
- Atrial fibrilasi, yaitu kondisi detak jantung berdetak lebih cepat dan tidak beraturan
- AV block, yaitu ketika detak jantung melambat dan dapat disertai dengan pusing, pingsan, atau hampir pingsan
- Supraventrikular Takikardia, yaitu kondisi ketika detak jantung berdenyut dengan cepat, disertai nyeri dada dan sesak nafas
- Ventrikular Ekstra Sistol, yaitu kondisi ketika ada denyut tambahan lain diluar denyut jantung yang regular.
Apakah penyebab aritmia?
Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi seperti:
- Konsumsi obat
- Sleep apnea
- Darah tinggi
- Kencing manis
- Gangguan elektrolit
- Gangguan tiroid
- Kelainan katup jantung
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit jantung koroner
- Serangan jantung
- Kardiomiopati
Selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti:
- Tidak dapat mengelola stres dengan baik
- Kurang tidur
- Merokok
- Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
- Penyalah gunaan obat-obatan NAPZA
Langkah awal mengenali aritmia yang bisa kita lakukan dirumah adalah dengan memeriksa denyut nadi di beberapa area seperti pergelangan tangan, bagian siku dalam, juga leher.
Apabila ingin memeriksa denyut nadi di area pergelangan tangan, Anda dapat meletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengan ke pergelangan tangan yang ingin diperiksa, tepatnya di pangkal bawah ibu jari. Jika sudah terada jelas denyut nadinya, hitung selama 1 menit untuk mendapatkan jumlah denyut nadi Anda. Apabila saat pemeriksaan anda merasakan denyut nadi tidak beraturan, bisa teraba sangat cepat atau lambat, ada denyut tambahan, maupun ada denyut yang hilang, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan seperti rekam jantung (EKG), pemeriksaan ekokardiogram, uji latih jantung, holter, studi elektrofisiologi, CT-scan atau MRI.
Detak jantung yang tidak beraturan bisa mengakibatkan stroke, serangan jantung, bahkan kematian mendadak. Oleh sebab itu, lakukan kontrol kesehatan rutin. Jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung. Semakin cepat keluhan diketahui penyebabnya, maka akan semakin cepat dapat ditangani dan diobati. Risiko berbahaya dan komplikasi juga bisa dihindari atau di minimalkan.