diabetes, diabetes melitus, penyakit dalam, sppd, dokter spesialis penyakit dalam

Apa Itu Diabetes Tipe 2, Bahaya Diabetes Beserta Komplikasinya dan Pencegahan

Apa itu Diabetes?

Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang terjadi ketika peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah. Glukosa adalah sumber energi utama yang diperoleh dari makanan, tetapi pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat memproses glukosa dengan baik. Hal ini terjadi karena kurangnya insulin (hormon yang mengatur kadar gula darah) atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau keduanya. Pada tahun 2020 prevalensi diabetes di Indonesia 9,19% dan diperkirakan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,09%. Untuk itu perlu kita mengenal diabetes, beserta cara mengobati penyakit ini.

Ada 4 tipe diabetes:

  1. Diabetes Tipe 1: Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
  2. Diabetes Tipe 2: Merupakan jenis yang paling umum dan terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan baik atau tidak memproduksi cukup insulin.
  3. Diabetes Gestasional: Diabetes yang berkembang selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
  4. Diabetes tipe lain: diabtes yang disebabkan karena penyakit lain dan  obat-obatan.

 

Gejala dan Tanda

Seseorang yang mengalami diabetes bila didapatkan:

  1. Gejala , ada 2 , yaitu gejala khas/ klasik yaitu: sering lapar (polifagi), sering haus (polidipsi), sering BAK (poliuria) dan penurunan BB, Gejala yang tidak khas: lemas, kesemutan, mata kabur, gangguan ereksi pada pria dan gatal pada kemaluan pada wanita , luka yang sulit sembuh.
  2. Pemeriksaan fisik: dengan memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki, untuk memeriksa apakah sudah ada komplikasi yang terjadi. Selain itu ada tanda khas yang bisa didapatkan, yaitu adanya bercak tebal seperti beludru pada leher, ketiak dan pangkal paha yang dikenal sebagai acanthosis nigricans.
  3. Pemeriksaan fisik, dengan memeriksa gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl dengan gejala klasik, gula darah puasa  ≥ 126 mg/dL , gula darah 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL, dan pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 %.

Bahaya Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak dikelola dengan baik. Tingginya kadar gula dalam darah bisa merusak organ tubuh dan sistem lainnya, termasuk jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Selain itu, diabetes meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi yang bisa mematikan.

Komplikasi Diabetes

Diabetes akan menyebabkan komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut yang terjadi yaitu peningkatan gula darah yang drastis atau penurunan kadar gula darah (akibat pengibatan). Sedangkan komplikasi kronis yang bisa terjadi antara lain  

  1. Penyakit Jantung dan Stroke: Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke.
  2. Neuropati (Kerusakan Saraf): Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa, terutama pada kaki.
  3. Nefropati (Penyakit Ginjal): Diabetes dapat merusak ginjal, dan dalam kasus yang parah, memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
  4. Retinopati Diabetik: Kerusakan pada pembuluh darah di retina mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
  5. Kaki diabetik: Kerusakan saraf dan gangguan aliran darah ke kaki bisa menyebabkan luka yang sulit sembuh, yang dapat menyebabkan amputasi.
  6. Gangguan di saluran cerna: gastroparesis, gangguan BAB
  7. Gangguan saluran urogenital: cystopathy, gangguan seksual pad aria dan wanita
  8. Komplikasi Kehamilan: Pada wanita hamil, diabetes yang tidak terkendali bisa menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayi, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir yang tinggi, hingga cacat lahir​

Tatalaksana Diabetes

Tatalaksana DM tipe 2 bersifat komprehensif, dari terapi nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup, terapi nutrisi dan  aktivitas fisik, serta  terapi farmakologis. Terapi farmakologis diberikan dengan menyesuaikan kadar HbA1c dan komorbid yang ada

Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan:

  1. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang rendah gula dan lemak, serta kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  2. Aktivitas Fisik: Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit sehari, dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
  3. Menjaga Berat Badan Ideal: Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2, sehingga menjaga berat badan sehat adalah cara yang efektif untuk mencegahnya.
  4. Mengelola Stres: Stres dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga.
  5. Berhenti Merokok: Merokok meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan komplikasinya.

Skrining (deteksi dini) diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan HbA1c, terutama pada individu dengan riwayat diabetes di dalam keluarga. Bila sudah mengalami diabetes, segera berobat ke fasilitas kesehatan, sehingga bahaya dan komplikasi diabetes dapat diatasi.

Categories