Apa itu Gigi Impaksi ?

Apa itu Gigi Impaksi ?

Gigi impaksi atau gigi terpendam merupakan keadaan dimana gigi geligi yang tumbuh tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh sehingga erupsi normalnya terhalang atau terhambat di dalam gusi dan tidak dapat keluar dengan sempurna serta tidak mencapai oklusi normal di dalam susunan gigi-geligi lain yang telah erupsi. Impaksi dapat terjadi pada gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil dan yang paling sering terjadi ialah impaksi pada gigi geraham bungsu.
Terdapat beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinya impaksi gigi geraham bungsu. Pada prinsipnya, masalah impaksi timbul karena ketidaksesuaian antara ukuran serta bentuk gigi dan rahang, bisa disebabkan oleh kemungkinan rahang yang terlalu kecil sehingga tidak tersedianya cukup tempat untuk erupsi akibat mandibula yang sempit, jaringan sekitarnya terlalu padat, adanya retensi gigi susu berlebihan, serta tanggalnya gigi susu yang terlalu awal.
Ukuran rahang yang terlalu kecil bisa jadi diakibatkan oleh perubahan pola makan. Seperti yang kita ketahui, di zaman sekarang masyarakat cenderung menyantap makanan-makanan lunak, sehingga kurang merangsang pertumbuhan tulang rahang. Makanan lunak yang mudah ditelan menjadikan rahang tidak aktif mengunyah, sedangkan makanan yang mengandung serat tinggi memerlukan kekuatan rahang untuk dikunyah lebih lama. Proses pengunyahan yang lebih lama justru menjadikan rahang berkembang lebih baik.
Biasanya gigi geraham bungsu akan tumbuh pada usia 16 – 25 tahun. Gigi geraham bungsu yang tumbuh secara normal dan tidak menimbulkan keluhan apapun tidak perlu dicabut. Berbeda jika gigi tersebut mengalami impaksi dan menimbulkan keluhan, maka perlu dilakukan pencabutan untuk mencegah komplikasi lain yang mungkin timbul akibat dari impaksi.
Keluhan yang paling sering timbul dan menjadi tanda-tanda impaksi gigi geraham bungsu antara lain:
1. Rasa sakit atau perih di bagian gigi geraham, tak jarang juga disertai sakit kepala.
2. Pembengkakan disekitar rahang dan warna kemerahan pada gusi disekitar gigi yang diduga impaksi.
3. Bau pada mulut.
4. Rasa nyeri pada pundak, nyeri pada saat buka tutup mulut dan telinga berdengung.
5. Gigi berjejal/crowded teeth yang merusak penampilan karena susunan gigi menjadi berjejal diakibatkan terdesak gigi yang impaksi.
6. Kerusakan gigi geraham kedua akibat desakan gigi geraham ketiga dan penumpukan makanan di celah antar gigi tersebut. Apabila kerusakan geraham kedua cukup parah maka harus di lakukan pencabutan.
 
Pencabutan tentunya merupakan solusi terbaik untuk menangani gigi yang impaksi, untuk mencegah beragam komplikasi seperti penyakit periodontal, peradangan pada gusi di sekitar gigi bungsu, gigi berlubang, mencegah kista odontogenik dan tumor, serta menghilangkan rasa sakit yang timbul.
Pencabutan gigi impaksi tidak sama dengan pencabutan biasa, karena melalui serangkaian prosedur operasi bedah gigi dan mulut atau yang lebih dikenal dengan istilah Odontectomy. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter gigi khusus yang kompeten dalam bidang Bedah Gigi dan Mulut, dalam hal ini merujuk kepada Dokter gigi spesialis bedah mulut, karena diperlukan tindakan operasi kecil seperti membuka sebagian gusi dan atau membuang sedikit struktur tulang yang masih menutupi seluruh maupun sebagian gigi geraham bungsu yang impaksi. Durasi pencabutan gigi geraham bungsu terbilang relatif singkat, sekitar 30 menit hingga 2 jam, tergantung dari posisi gigi dan apa saja tindakan yang diperlukan.
Meskipun pencabutan melalui pembedahan merupakan rekomendasi untuk menangani gigi impkasi, tidak semua pasien dengan gigi impaksi dapat menjalani prosedur Odontectomy, terutama pada pasien berusia lanjut, pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu, serta daerah sekitar gigi impaksi yang berpotensi mengalami kerusakan jika dilakukan pembedahan.
 
Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.