Apa itu Jantung Koroner?
Penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah yang kaya oksigen menuju otot jantung terhambat oleh plak pada pembuluh darah jantung atau arteri koroner.
Pada dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi ateroskelosis, yaitu penumpukan kolesterol dan substansi lainnya, seperti kalsium dan fibrin, yang membentuk sumbatan atau plak di pembuluh darah arteri. Plak dapat terbentuk di dinding arteri bahkan sejak seseorang masih muda. Semakin bertambahnya usia, risiko pembentukan plak akan semakin tinggi. Jika tidak diobati, lama kelamaan plak ini dapat menyebabkan berkurangnya elastitas pembuluh darah arteri dan mengganggu kelancaran aliran darah.
Makin besar plak, maka makin sempit pembuluh arteri jantung, sehingga suplai darah yang kaya oksigen ke jantung akan makin sedikit. Plak juga dapat lepas dan kemudian menyumbat sebagian besar hingga seluruh aliran darah pada pembuluh arteri. Bila hambatan aliran darah ini terjadi pada arteri koroner, maka dapat terjadi serangan jantung.
Hal-hal yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Sejauh ini, penyebab pasti terbentuknya plak pada pembuluh arteri masih belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa hal berikut bisa memperbesar risiko seseorang mengalami aterosklerosis, di antaranya:
Faktor Risiko Modifiable:
- Laki-laki
- Usia
- Keturunan dari keluarga
Faktor Risiko Non-Modifiable:
- Rokok
Merokok adalah salah satu faktor yang paling berperan dalam peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Perokok diprediksi memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner 24% lebih besar daripada yang tidak merokok. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok membuat jantung bekerja lebih berat dari biasanya. Kedua zat tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya gumpalan darah di arteri. Celakanya, bahan-bahan kimia lain dalam rokok juga bisa merusak lapisan arteri koroner, sehingga kian memperbesar risiko terkena penyakit jantung koroner.
Sesuai dengan pekembangan jaman Vape dianggap sebagai solusi sehat bagi para perokok, nyatanya vape atau rokok elektrik memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok konvensional. Hal ini tak lepas dari kandungan liquid vape yaitu nikotin, propilen glikol, dan tobacco-specific nitrosamine (TSNA) yang juga ditemui pada rokok tembakau.
- Tinggi Kadar Kolestrol Darah
Kolesterol yang terlalu banyak mengalir dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol yang membuat risiko penyakit jantung koroner meningkat adalah low-density lipoprotein (LDL) yang biasa disebut sebagai kolesterol ‘jahat’. Karena, kolesterol inilah yang memiliki kecenderungan untuk menempel dan menimbun di arteri koroner.
- Tingginya tekanan darah
Tekanan darah yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Seseorang dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan sistolik pada kisaran 130 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 80 mmHg atau lebih. Tekanan sistolik sendiri didefinisikan sebagai ukuran tekanan darah saat jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar. Sementara tekanan diastolik adalah tekanan darah saat otot jantung meregang untuk mengisi darah.
Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit jantung koroner, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Melakukan olahraga rutin
- Terapkan pola makan sehat dan gizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan jika berlebihan
- Mengontrol tekanan darah
- Kendalikan stres
- Istirahat yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya kualitas dan jam tidur berpengaruh pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung koroner
Bahaya penyakit jantung koroner akan memengaruhi kualitas hidup Anda, bahkan dapat menimbulkan kematian mendadak karena serangan jantung. Karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit ini, atau justru sudah mengalami gejala penyakit jantung koroner, seperti nyeri dada yang muncul saat beraktivitas berat atau stres, sesak napas, keringat dingin, dan nyeri dada yang menjalar hingga lengan dan leher. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa.