Apakah Cedera Kepala Pasti Menyebabkan Kelumpuhan?
Cedera kepala dalam dunia medis diartikan sebagai adanya trauma pada kepala yang dapat menimbulkan gangguan pada fungsi otak. Hal tersebut dapat terjadi apabila terdapat pukulan, benturan, atau guncangan pada kepala dari sumber eksternal. Berbagai mekanisme seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, perkelahian, atau cedera saat olahraga dapat menjadi penyebab cedera kepala. Diantara berbagai cedera pada bagian tubuh yang diakibatkan oleh trauma, cedera kepala merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di seluruh dunia. Meskipun demikian, tidak semua cedera kepala serta merta dapat menyebabkan dampak yang fatal. Berdasarkan tingkat keparahannya, cedera kepala dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: Cedera kepala ringan, Cedera kepala sedang, dan Cedera kepala berat.
Beberapa tipe cedera kepala dapat menyebabkan gangguan jangka pendek atau gangguan sementara pada fungsi otak, termasuk fungsi berpikir, berkomunikasi, dan pergerakan. Sedangkan cedera kepala yang berat dapat menyebabkan disabilitas permanen bahkan hingga kematian.
Apa saja gejala yang dapat dialami apabila seseorang mengalami cedera kepala? Secara umum, perbedaan pada cedera kepala ringan, sedang, dan berat dinilai dari level kesadaran seseorang. Pada cedera kepala ringan, penderita biasanya tidak mengalami penurunan kesadaran dan gejala yang dirasakan oleh penderita dapat muncul segera setelah trauma terjadi atau dapat muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah trauma. Beberapa gejala yang dapat dirasakan pada cedera kepala ringan adalah sebagai berikut: kepala terasa pusing, lemas, nyeri kepala, mual, muntah, dapat terjadi gangguan keseimbangan. Gejala tersebut dapat bertambah berat selama beberapa hari, akan tetapi kebanyakan orang mengalami perbaikan kondisi dalam beberapa minggu. Meskipun mengalami cedera kepala ringan, penderita sebaiknya mengenali tanda bahaya yang harus diwaspadai dari cedera kepala ringan, seperti terdapat nyeri kepala yang bertambah berat dan tidak hilang dengan obat minum, mengalami lemah anggota tubuh, kebas, hilang keseimbangan hingga kejang. Selain itu muntah berulang, bicara rero, atau menjadi tidak sadarkan diri juga menjadi tanda bahaya dan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Sementara pada cedera kepala sedang dan berat, umumnya terjadi gangguan kesadaran atau penderita langsung tidak sadarkan diri setelah mengalami trauma. Disertai beberapa gejala lain seperti nyeri kepala hebat, hilang penglihatan, muntah berulang dan proyektil, bicara rero, kejang, cenderung mengantuk dan sulit dibangunkan. Selain itu, cedera kepala berat juga dapat menyebabkan gangguan berpikir seperti sulit berkonsentrasi, gangguan komunikasi, kesulitan mengingat informasi, kelemahan anggota gerak, dan gangguan pendengaran serta penglihatan. Pada cedera kepala berat juga memungkinkan terjadi efek jangka panjang pada penderitanya, seperti kelumpuhan atau disabilitas yang menjadikan penderitanya tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau memerlukan rehabilitasi berkelanjutan. Berdasarkan data dari Center for Disease Control and Prevention, meskipun penderita cedera kepala sedang dan berat dapat bertahan hidup, akan tetap mengalami permasalahan sebagai berikut: 57% mengalami disabilitas sedang hingga berat, 55% tidak dapat memiliki pekerjaan akibat kecacatan, 9x lebih rentan terkena infeksi berulang karena mobilisasi terbatas.
Cedera kepala merupakan masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap enteng, karena gejala dan hasil akhirnya sangat beragam mulai dari yang ringan, sedang, berat dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Untuk itu, bila anda atau kerabat terdekat anda mengalami trauma kepala segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mendapat penanganan yang tepat.
Sumber:
1. Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Injury Prevention and Control. Report to Congress on traumatic brain injury in the United States: Epidemiology and rehabilitation pdf icon. Atlanta (GA): Centers for Disease Control and Prevention; 2015.
2. Corrigan JD, Cuthbert JP, Harrison-Felix C, et al. US population estimates of health and social outcomes 5 years after rehabilitation for traumatic brain injury. J Head Trauma Rehabil. 2014;29(6):E1-9.
3. Centers for Disease Control and Prevention, National Institutes of Health. Moderate to Severe Traumatic Brain Injury is a Lifelong Condition. Available at: https://www.cdc.gov/traumaticbraininjury/pdf/Moderate_to_Severe_TBI_Lifelong-a.pdfpdf icon.
4. Goldman SM, Kamel F, Ross GW, et al. Head injury, alpha-synuclein Rep1, and Parkinson’s disease. Ann Neurol 2012;71:40–8.