Apakah Penyakit Jantung termasuk Penyakit Keturunan ?
Penyakit jantung sering disebut sebagai “penyakit keturunan”. Karena banyak orang yang percaya bahwa anak dari orang tua yang memiliki kelainan jantung juga pasti mengidap penyakit yang sama. Namun, benarkah pendapat tersebut?
Jawabannya tidak sepenuhnya benar. Meski pewarisan alias genetik dimungkinkan, penyakit jantung juga merupakan jenis penyakit yang bisa terjadi dengan sendirinya. Ini berarti dapat menyerang siapa saja dengan faktor risiko. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung, antara lain gaya hidup yang tidak sehat, kebiasaan makan yang tidak teratur, kurang olahraga dan faktor keturunan.
Sedangkan, ada juga beberapa penyakit yang bisa meningkatkan faktor risiko penyakit jantung seperti tingkat kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi dan obesitas. Ada pula faktor usia, riwayat keluarga dan kebiasaan merokok yang sama-sama bisa meningkatkan risiko.
Penyakit jantung sering disebabkan oleh faktor keturunan. Selain faktor keturunan, risiko penyakit jantung meningkat bila ada keluarga yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti: mengalami tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi. Faktor genetik dapat memengaruhi risiko penyakit jantung, salah satunya mengatur sistem kardiovaskular. Variasi dapat menyebabkan tubuh memproses kolesterol secara berbeda, mengubah kekuatan otot pembuluh darah, dll. Selain faktor keturunan, ada faktor lain yang menentukan terutama faktor eksternal yaitu gaya hidup. Penyakit jantung yang bisa turun temurun yaitu kardiomiopati (penyakit otot jantung), aritmia (irama jantung tidak teratur), hiperkolesterolemia, sindrom Marfan, dll. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengidentifikasi risiko penyakit jantung.
Namun, risiko tetap dapat dikurangi dan dikelola dengan menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin. Alasannya karena penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sayangnya, semakin banyak orang yang hidup tidak sehat saat ini.
Mulailah melakukan gaya hidup yang lebih sehat
Sampai saat ini, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Kabar buruknya, kesadaran akan bahaya penyakit ini masih rendah dan sering diabaikan. Tidak jarang seseorang baru menyadari penyakit jantung ketika sudah mencapai stadium yang lebih serius.
Anda dapat melakukannya dengan melakukan perubahan gaya hidup agar kondisi ini tidak lagi Anda alami dan menularkannya kepada bayi Anda di kemudian hari. Pola hidup sehat sebenarnya berperan penting dalam mengurangi risiko seseorang terkena penyakit. Pola hidup sehat dapat dimulai dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini penting untuk pencegahan dan deteksi berbagai faktor risiko sedini mungkin.
Anda bisa mengajak orang tersayang untuk menerapkan kebiasaan baik dan menggunakan aplikasi Halo Hermina untuk menjadwalkan pemeriksaan laboratorium guna menghindari risiko penyakit. Aktif secara fisik dan menjalani gaya hidup sehat bersama keluarga pasti lebih menyenangkan dan bisa lebih efektif. Lakukan olahraga intensitas sedang, setidaknya 150 menit seminggu. Hindari juga merokok dan minum minuman beralkohol. Karena asupan jenis ini terbukti memperparah masalah kesehatan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, Anda harus berusaha menjaga berat badan Anda seimbang mungkin, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit ini.