Apakah Sulit Tidur Merupakan Gejala Gangguan Jiwa ?

Apakah Sulit Tidur Merupakan Gejala Gangguan Jiwa ?

 

Terkait kebutuhan tidur normalnya kebutuhan tidur pada dewasa muda adalah 7-9 jam setiap hari. Bila kurang dari waktu tersebut maka disebut insomnia.

Gejala insomnia sendiri terdiri dari: sulit memasuki waktu tidur, sulit mempertahankan tidur, sulit kembali tidur setelah terbangun. Bisa terjadi salah satu gejala tersebut atau kombinasi ketiganya.

Pada orang yang mengalami insomnia ada yang bisa sembuh sendiri (insomnia akut) dan yang harus diobati. Pada insomnia akut biasanya terjadi hanya dalam hitungan hari dan gejala dapat hilang sendiri, biasanya hal ini terkait kondisi fisik atau lingkungan (minum kopi, sengaja bergadang untuk melakukan sesuatu dsb). Sementara insomnia kronis bisa terjadi dalam hitungan minggu hingga bulan bahkan tahun dan umumnya terkait dengan kondisi kejiwaan seseorang.

Sulit tidur tidak selalu merupakan gejala gangguan jiwa

Setiap orang mengalami "naik dan turun “ dalam kesehatan mental mereka. Pengalaman stres, seperti kehilangan orang yang dicintai, dapat mengurangi kesejahteraan psikologis untuk sementara.

Secara umum, seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa jika gejala yang ditemui mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu tertentu.

Setiap gangguan memiliki serangkaian gejalanya sendiri yang dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya. Namun, tidak jarang mengalami gangguan atau perubahan pola tidur.

Orang dengan gejala psikosis mungkin sulit tidur, bahkan tidur lebih lama dari biasanya. Namun, bukan berarti setiap sulit tidur merupakan pertanda adanya gangguan jiwa.

Sulit tidur juga bisa disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Bukan hanya karena masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri dengan gangguan jiwa hanya karena Anda sulit tidur.

Gejala - gejala gangguan jiwa lain yang perlu di kenali

Berikut beberapa gejala gangguan jiwa lainnya yang perlu diwaspadai :

  • Ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Merasa takut, cemas, stres, atau panik.
  • Perubahan suasana hati. Kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengungkapkan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap keadaan, perasaan putus asa, tertawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri.
  • Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan memori, berpikir atau berbicara yang sulit dijelaskan.
  • Perubahan nafsu makan. Tidak nafsu makan atau bahkan makan lebih dari biasanya bisa menjadi pertanda.
  • Menarik diri dari lingkungan. Duduk dan tidak melakukan apa pun untuk waktu yang lama atau hentikan aktivitas yang pernah Anda sukai. Penting untuk dicatat bahwa kehadiran satu atau dua tanda ini tidak berarti Anda sakit jiwa. Namun, ini menunjukkan bahwa Anda mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut.

Waspadai penyebabnya

Tidak ada penyebab tunggal psikosis pada seseorang. Kondisi ini diduga terjadi karena kombinasi beberapa faktor, seperti:

  • Biologis. Bahan kimia otak memainkan peran penting dalam penyakit mental. Perubahan dan ketidakseimbangan neurotransmiter, pembawa pesan kimia di otak, sering dikaitkan dengan psikosis.
  • Paparan lingkungan. Anak-anak yang terpapar zat tertentu saat dalam kandungan mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit mental. Misalnya, jika ibu minum alkohol atau terpapar zat berbahaya saat hamil.
  • Genetik. Banyak penyakit mental cenderung diturunkan dalam keluarga, menunjukkan kecenderungan genetik.
  • Pengalaman hidup. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang dialami dapat berkontribusi pada perkembangan psikosis. Misalnya, peristiwa traumatis yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi seperti PTSD.

Ini adalah pembahasan tentang gejala psikosis bukan hanya gangguan atau perubahan pola tidur. Jika Anda mengalami beberapa gejala yang dijelaskan di atas dan menghalangi Anda untuk menjalani kehidupan sehari-hari, Anda harus berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Perawatan untuk gangguan jiwa dapat berupa kombinasi psikoterapi dan penggunaan obat-obatan yang diperlukan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.