Atasi Wajah Bruntusan

Atasi Wajah Bruntusan

Cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare dapat dilakukan sesuai dengan penyebab yang dialami. Bruntusan akibat skincare bisa disebabkan oleh kondisi purging, iritasi, atau alergi kulit.

 

Manfaat skincare dapat membantu menjaga kesehatan kulit sekaligus memperbaiki masalah kulit yang dialami, seperti jerawat, bekas jerawat, bintik hitam, keriput, dan lainnya. Sayang, beberapa orang mungkin mengalami jerawat bruntusan akibat penggunaan skincare.

 

 

Mengapa kondisi ini bisa terjadi?

 

- Purging

Salah satu alasan wajah bruntusan akibat skincare adalah purging. Purging adalah adalah proses pembersihan sel kulit mati. Purging sering kali terjadi pada fase awal penggunaan skincare ataupun fase pergantian produk skincare yang biasa Anda gunakan ke produk baru. Nantinya, sel kulit baru akan menggantikan sel kulit mati sehingga kulit Anda akan terlihat lebih baik dari sebelumnya.

 

Akan tetapi, sebelum sel kulit baru yang sehat naik ke permukaan, zat lain, seperti minyak, akan muncul terlebih dulu. Minyak inilah yang berisiko menyumbat pori-pori sehingga timbul bruntusan atau jerawat berukuran kecil yang terasa nyeri saat disentuh.

 

Anda bisa mengalami purging atau bruntusan akibat penggunaan skincare yang mengandung AHA, asam salisilat, retinoid, retinyl palmitate, tazarotene, vitamin C, hingga benzoil peroksida. Umumnya, jerawat bruntusan akibat purging dapat berlangsung selama 4-6 minggu. Jerawat purging hanya tumbuh pada area wajah yang kerap ditumbuhi jerawat. Kondisi ini dapat hilang lebih cepat dari jerawat pada umumnya.

 

- Iritasi kulit

Alasan wajah bruntusan akibat skincare berikutnya adalah iritasi kulit. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut pula dengan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak iritan adalah reaksi kulit yang umum terjadi akibat penggunaan produk perawatan kulit dan kecantikan. Ciri-ciri dermatitis kontak iritan adalah sensasi kulit terasa terbakar, perih, gatal, dan kemerahan pada area kulit yang sudah diolesi produk skincare.

 

Jika kulit Anda terasa kering, ini berarti kulit Anda kehilangan sebagian dari lapisan pelindungnya. Akibatnya, iritasi kulit tidak dapat terhindarkan. Penyebab wajah bruntusan akibat skincare karena iritasi bisa terjadi pada area wajah yang biasanya tidak ditumbuhi jerawat. Pada beberapa orang, iritasi kulit akibat penggunaan skincare bisa berasal dari kandungan AHA, tretinoin, dan produk mengandung zat wewangian atau parfum.

 

- Alergi kulit

Alergi kulit atau dermatitis kontak alergi bisa jadi penyebab wajah bruntusan akibat penggunaan skincare. Kondisi ini dapat terjadi akibat paparan zat alergen yang berasal dari kandungan bahan aktif skincare tertentu, seperti zat pewangi atau zat pengawet. Alergi kulit juga bisa terjadi dari penggunaan skincare mengandung AHA, zat wewangian, formaldehyde, phenoxyethanol, paraben, serta zat pengawet. Alhasil, kulit bisa jadi mengalami kemerahan, pembengkakan, terasa gatal, bahkan muncul lepuhan.

 

Jika Anda mengalami kulit kering atau wajah bruntusan pada area wajah yang biasanya jarang ditumbuhi jerawat setelah penggunaan skincare, maka ini merupakan reaksi negatif dari produk perawatan kulit yang baru Anda gunakan. 

 

- Jerawat hormon

Jerawat hormon bisa muncul saat penggunaan skincare baru.

 

Bruntusan akibat penggunaan skincare bisa saja semakin memburuk jelang siklus menstruasi tiba atau pada masa pubertas. Itu artinya, penyebab bruntusan bukan hanya akibat penggunaan skincare, melainkan karena ketidakseimbangan hormon. Selain itu, penyebab munculnya jerawat juga bisa karena stres, pola makan tidak sehat, kebersihan kulit kurang terjaga, dan lainnya.

 

 

Bagaimana cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare?

 

Setelah mengenali penyebabnya, kini Anda perlu mengetahui cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare. Beberapa cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare adalah sebagai berikut:

 

1. Hentikan penggunaan skincare

Salah satu cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare adalah segera menghentikan penggunaannya. Tetap melanjutkan penggunaan produk skincare baru tersebut justru dapat memperparah kondisi bruntusan. Anda juga tidak disarankan untuk melanjutkan penggunaan produk skincare yang lama saat kulit mengalami bruntusan akibat purging, iritasi, atau alergi.

 

2. Hindari penggunaan skincare yang membuat kulit kering

Penggunaan produk perawatan yang membuat kulit kering juga tidak disarankan sebagai cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare. Beberapa produk perawatan kulit yang berisiko membuat kulit kering adalah asam salisilat dan benzoil peroksida. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung kedua bahan aktif tersebut bisa saja semakin memperburuk kondisi kulit yang tengah bruntusan.

 

3. Jangan menyentuh atau memecah bruntusan

Jangan coba-coba untuk memencet bruntusan yang muncul. Cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare berikutnya adalah dengan tidak menyentuh atau memecahkannya. Menyentuh atau memecahkan jerawat bruntusan dapat meningkatkan area kulit wajah di sekitarnya menjadi infeksi atau meradang. Di samping itu, memecahkan jerawat juga dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut di kemudian hari.

 

4. Gunakan sunscreen atau tabir surya

Mengoleskan sunscreen atau tabir surya juga dapat menjadi cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare. Jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan, selalu oleskan sunscreen atau tabir surya guna melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Pilihlah sunscreen yang tidak mengandung minyak serta berlabel noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori-pori.

 

5. Konsultasikan dengan dokter

Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebagai cara mengatasi wajah bruntusan akibat skincare yang paling ampuh. Dengan demikian, dokter dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat sesuai penyebab jerawat bruntusan yang Anda alami. Dokter mungkin meresepkan salep hidrokortison bila penyebab wajah bruntusan akibat skincare akibat alergi kulit.

 

 

Bagaimana cara mencegah bruntusan akibat penggunaan skincare?

 

Jerawat bruntusan akibat penggunaan akibat penggunaan skincare tentu merupakan hal yang meresahkan dan mengganggu penampilan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui langkah pencegahan agar wajah bruntusan akibat skincare dapat terhindarkan. Cara mencegah wajah bruntusan akibat penggunaan skincare adalah sebagai berikut:

 

1. Lakukan tes pada kulit

Anda bisa melakukan tes pada kulit sebelum mencoba berbagai produk skincare baru. Caranya, oleskan produk perawatan kulit tersebut pada area kulit siku. Kemudian, tunggu selama 48-72 jam guna melihat reaksinya pada kulit. Jika Anda mengalami reaksi berupa kulit kemerahan, membengkak, gatal, atau sensasi rasa terbakar, sebaiknya jangan gunakan pada wajah. Sebaliknya, bila kulit tidak mengalami reaksi apa pun, maka anda mungkin tergolong aman untuk menggunakannya.

 

2. Gunakan skincare baru secara bertahap

Walaupun kulit wajah tergolong aman untuk memakai produk skincare baru, alangkah baiknya jika menggunakan secara bertahap. Misalnya, pada minggu pertama, Anda bisa mengoleskan krim mengandung retinoid dua kali dalam seminggu.Kemudian, pada minggu kedua, oleskan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Penggunaan produk skincare baru secara bertahap bertujuan untuk meminimalisir reaksi negatif yang terjadi pada kulit. Selain itu, langkah ini berguna untuk membantu kulit dapat menyesuaikan diri dengan kandungan bahan aktif dari produk skincare yang baru.

 

3. Pilih produk skincare berlabel hypoallergenic

Pastikan Anda memilih produk skincare berlabel hypoallergenic atau tidak rentan menyebabkan alergi. Meski demikian, sebaiknya Anda tetap melakukan tes pada kulit terlebih dahulu guna mengetahui ada tidaknya reaksi negatif pada kulit.

 

 

Pada beberapa orang, penggunaan skincare baru atau fase peralihan dari pemakaian skincare yang biasa ke baru dapat menimbulkan jerawat bruntusan. Maka dari itu, selalu pastikan kandungan produk skincare yang anda pilih aman di wajah dengan cara melakukan tes pada kulit terlebih dahulu. Jangan sampai keinginan untuk mendapatkan kulit cantik dan terawat justru berakhir dengan celaka.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.