Badan Berat Bukan Berarti Tidak Sehat
Setiap orang, terutama wanita percaya bahwa semakin besar berat badan maka semakin gemuk. Padahal belum tentu tubuh gemuk jika punya berat badan berangka besar. Bisa jadi justru kamu punya tubuh berotot. Mengingat otot punya massa yang lebih berat dibanding lemak, maka wajar jika tubuh semakin berat karena penambahan massa otot di tubuh. Pada umumnya, masyarakat Indonesia seringkali hanya melakukan evaluasi kesehatan atau kebugaran dengan mengukur berat badan atau Indeks Massa Tubuh. Padahal komposisi tubuh merupakan hal yang lebih penting untuk diketahui. Mengapa mengukur komposisi tubuh penting untuk dilakukan dan bagaimana cara mengukurnya? Artikel ini akan membantu Sahabat Hermina untuk memahaminya.
Apa itu Komposisi Tubuh?
Komposisi tubuh digunakan untuk menggambarkan persentase lemak, tulang, cairan, dan otot dalam tubuh manusia. Dua orang dengan jenis kelamin dan berat badan yang sama mungkin terlihat sangat berbeda satu sama lain karena mereka memiliki komposisi tubuh yang berbeda. Komposisi dan pertumbuhan tubuh adalah komponen utama kesehatan untuk semua orang. Epidemi obesitas yang sedang berlangsung pada anak-anak dan orang dewasa telah menyoroti pentingnya memahami kadar lemak tubuh untuk kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Namun, komponen lain dari komposisi tubuh juga mempengaruhi hasil kesehatan, dan pengukurannya semakin berharga dalam praktik klinis.
Mengapa Perlu Membedakan Antara Otot dan Lemak?
Praktisi kesehatan secara universal setuju bahwa terlalu banyak lemak adalah risiko kesehatan yang serius. Masalah-masalah seperti hipertensi, peningkatan lemak darah (lemak dan kolesterol), diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, disfungsi pernapasan, penyakit kandung empedu, dan segudang masalah kesehatan lainnya semuanya terkait dengan obesitas.
Epidemi obesitas yang sedang berlangsung pada anak-anak dan orang dewasa telah menyoroti pentingnya mengetahui lemak tubuh seseorang untuk kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Bagian penting dari memahami kesehatan pengguna adalah membedakan antara apa yang sehat dan yang tidak, terutama ketika menyangkut lemak.
Adalah umum untuk berasumsi bahwa memiliki lemak sesedikit mungkin itu sehat. Namun, menjadi kurus tidak secara otomatis mengurangi risiko kesehatan seseorang. Menjadi kurus mengacu pada penimbangan yang kurang dari nilai yang disarankan dalam tabel usia-tinggi-berat. Badan berotot, bagaimanapun, mengacu pada komposisi otot, tulang, dan lemak dari berat badan seseorang. Menjadi berotot secara intrinsik menunjukkan perkembangan massa otot yang lebih besar daripada kurus.
Jadi bagaimana Sahabat Hermina dapat mengukur kesehatan?
Bioimpedance analysis (BIA) adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur komposisi tubuh. Alat ini merupakan evolusi dari timbangan berat badan yang bekerja sebagai elektroda untuk mengukur sinyal listrik pada tubuh, sehingga nilai massa otot, lemak tubuh, kadar air tubuh, lemak viseral (lemak dalam organ), Basal Metabolic Rate (BMR) dan massa tulang dapat diketahui. Selain itu BIA juga memiliki beberapa keunggulan seperti: mudah digunakan, cukup akurat, dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Keseimbangan yang sehat antara lemak dan otot sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan sepanjang hidup. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa komposisi tubuh yang sehat akan meningkatkan umur Sahabat Hermina; mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, resistensi insulin, dll. Sahabat Hermina dapat melakukan pemeriksaan BIA di RS Hermina Pandanaram dan konsultasi langsung dengan dokter spesialis Gizi Klinik dengan dr. Etisa Adi M, Msi, Sp.GK(K).