Bahaya Kolestrol di Era Pandemi
Sahabat Hermina, di era pandemi ini peningkatan kolesterol cenderung lebih tinggi karena banyak yang bekerja atau sekolah dari rumah sehingga konsumsi makanan jadi sulit untuk dijaga. Bagaimana cara mencegahnya? Berikut adalah penjelasan dan tips dari dr. Mellisa, Sp.PD:
1. Melakukan perubahaan pola hidup, baik fisik, psikis juga kehidupan sosial
2. Fokus kepada COVID-19, dalam artian, masyarakat diminta lebih aware atau perhatian untuk melihat penyakit yang ada di dalam diri kita yang rentan terserang penyakit dan mempunya faktor komorbid lebih rentan (seperti diabtes, jantung darah tinggi dan kolesterol)
3. Untuk mengendalikan kolesterol, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, seperti makanan cepat saji, fast food
Kolesterol akan lebih berbahaya dan dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah seperti jantung dan stroke. Kolesterol tidak semuanya kurang baik, ada beberapa fungsi kolesterol yaitu:
1. Sebagai bagian penting untuk membran sel tubuh
2. Bahan baku hormon dan vitamin D
3. Sumber empedu
Untuk mencegah tingkat kolesterol jahat tinggi yaitu:
1. Perbaiki pola hidup dengan melakukan olahraga rutin, konsumsi makanan sehat, mengurangi makanan berlemak, minum cukup air putih, cukup istirahat, serta melakukan pemeriksaan kolesterol berkala
2. Melakukan pemeriksaan berkala, meliputi komponen lemak darah, pemeriksaan laboratorium, kadar kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau biasanya disebut kolesterol jahat, kolesterol high density lipoprotein (HDL) atau disebut kolesterol baik, dan trigliserida
Kolesterol lebih sering menyerang:
- Perokok aktif
- Penderita diabetes
- Penderita hipertensi
- Riwayat keluarga dengan PJK dini
- Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
- Lingkar pinggang >90cm utk laki-laki atau lingkar pinggang > 80cm untuk wanita
- Obesitas
- Laki-laki usia >40 tahun atau wanita dengan usia 50 tahun atau sudah menopause
- Kadar kolesterol HDL yang rendah
Gangguan kolesterol itu yang seperti apa? Yaitu ketika kolesterol total, LDL, dan Trigliserida tinggi, sementara HDL rendah. Hal tersebut erat dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan tersumbatnya pembuluh darah. Jika kolesterol meningkat sebesar satu persen, maka risiko penyakit jantung koroner meningkat dua persen.
Untuk mencegahnya kita harus jadi berhenti atau jauhi rokok dan asapnya, kurangi atau hentikan sama sekali mengonsumsi makanan dengan kolesterol tinggi, dan selalu bergerak aktif meskipun di rumah. Mari kita sama-sama untuk mencegah kolesterol karena mencegah lebih baik daripada mengobati.