Bau apa itu? Apa yang menyebabkan ketiak berbau?
Pernahkah Anda mencium bau busuk setelah selesai berolahraga atau menghabiskan waktu di luar ruangan dalam cuaca panas, hanya untuk menyadari bahwa bau itu berasal dari Anda? Bau tersebut keluar bersama keringat, dan beberapa dari kita mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan menyengat daripada yang lain.
Sebagian besar waktu, bau badan tidak menjadi masalah dan mandi akan segera menghilangkannya. Tetapi jika Anda melihat perubahan pada bau badan atau Anda berkeringat lebih banyak dari biasanya, ini bisa jadi merupakan tanda dari kondisi medis yang membutuhkan perawatan.
Pengobatan
Jika Anda khawatir dengan keringat dan bau badan, solusinya mungkin sederhana: antiperspiran atau deodoran.
- Antiperspiran. Antiperspiran mengandung senyawa berbasis aluminium yang memblokir pori-pori keringat untuk sementara waktu, sehingga mengurangi jumlah keringat yang mencapai kulit Anda.
- Deodoran. Deodoran dapat menghilangkan bau tetapi tidak menghilangkan keringat. Deodoran biasanya berbahan dasar alkohol dan membuat kulit Anda menjadi asam, sehingga kurang menarik bagi bakteri. Deodoran sering kali mengandung wewangian parfum yang dimaksudkan untuk menutupi bau.
Jika produk tanpa resep tidak membantu mengontrol keringat Anda, dokter Anda mungkin meresepkan produk yang lebih kuat. Ini adalah solusi kuat yang dapat menyebabkan kulit ruam, bengkak, dan gatal pada beberapa orang.
Perawatan diri
Anda dapat melakukan beberapa hal sendiri untuk mengurangi keringat dan bau badan. Saran-saran berikut ini dapat membantu:
- Mandi setiap hari. Mandi secara teratur, terutama dengan sabun antibakteri, dapat mengurangi pertumbuhan bakteri pada kulit Anda.
- Pilih pakaian yang sesuai dengan aktivitas Anda. Untuk pakaian sehari-hari, pilihlah bahan alami, seperti katun, wol, dan sutra. Bahan-bahan tersebut memungkinkan kulit Anda untuk bernapas. Untuk pakaian olahraga, Anda mungkin lebih suka kain sintetis yang dikembangkan untuk menyerap kelembapan dari kulit Anda.
- Cobalah teknik relaksasi. Pertimbangkan teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, atau biofeedback. Latihan-latihan ini dapat mengajarkan Anda untuk mengendalikan stres yang memicu keringat.
- Ubah pola makan Anda. Minuman berkafein dan makanan pedas atau berbau menyengat dapat membuat Anda berkeringat lebih banyak atau memiliki bau badan yang lebih kuat dari biasanya. Menghilangkan makanan-makanan ini dapat membantu.
Pencegahan Bau Badan Lainnya
- Kenakan antiperspiran sebelum tidur. Hal ini memberikan kesempatan bagi produk untuk bekerja saat Anda tidur dan tidak berkeringat. Jika Anda menggunakan antiperspiran setelah mandi di pagi hari, keringat yang terkumpul akan membersihkan produk dan membuat Anda tidak berdaya melawan keringat di siang hari. Ingat, deodoran tidak mencegah keringat. Deodoran hanya menutupi bau keringat pada kulit Anda. Antiperspiran adalah bahan kimia yang mengurangi keringat.
- Banyak sediaan antiperspiran juga mengandung deodoran, yang membantu menutupi baunya. Periksa produk yang Anda gunakan untuk memastikan produk tersebut mengandung antiperspiran dan juga deodoran.
- Jaga agar ketiak Anda tetap kering. Bakteri sulit berkembang biak di area tubuh yang kering. Mencukur ketiak secara teratur juga akan membantu mencegah penumpukan bakteri dan mengurangi keringat dan bau.
Berkeringat adalah fungsi tubuh yang penting dan merupakan hal yang normal. Ketika cairan mengering, keringat dapat berbau. Sebagian besar orang terkadang memiliki ketiak yang bau. Mandi setiap hari dan setelah berolahraga, mengenakan pakaian bersih setiap hari, dan menggunakan antiperspirant atau deodoran biasanya dapat mencegah masalah ini. Beberapa orang memiliki kondisi yang membuat mereka berkeringat terlalu banyak. Dokter menyebutnya hiperhidrosis, dan kadang-kadang dapat menyebabkan bau badan. Berbagai faktor dapat menyebabkan perubahan mendadak pada bau ketiak. Ini termasuk makanan dan obat-obatan tertentu. Siapa pun yang menemukan bahwa ketiak berbau mempengaruhi kualitas hidup mereka harus berbicara dengan dokter.
Yang H, Xu G, Huang CL, et al. Effectiveness and complications of improved liposuction-curettage through mini-incisions for the treatment of axillary osmidrosis. Plast Surg (Oakv) 2017;25(4):234–41. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]
Jie D, Yan C, Hui C. [Surgical treatment of axillary osmidrosis]. Chinese Journal of Aesthetic Medicine. 2008;(10):1555–57. [in Chinees] [Google Scholar]Yongxian R, Maoliang C. [Progress in the treatment of osmidrosis]. Chinese Journal of Aesthetic Medicine. 2016;25(04):98–100. [in Chinees] [Google Scholar]
Hutton B, Salanti G, Caldwell DM, et al. The PRISMA extension statement for reporting of systematic reviews incorporating network meta-analyses of health care interventions: checklist and explanations. Ann Intern Med. 2015;162(11):777–84. [PubMed] [Google Scholar]
Yanxia Z, Xiaoming Z. Analysis of the efficacy of three methods in the treatment of axillary osmidrosis. Jiangxi Med J. 2005;(12):849–50. [Google Scholar]