Benarkah Halitosis Bisa Menyebabkan Nafas Tak Sedap?

Benarkah Halitosis Bisa Menyebabkan Nafas Tak Sedap?

Halitosis atau bau mulut merupakan keluhan banyak orang. Halitosis dianggap mengganggu bahkan memalukan. Halitosis sendiri bisa merupakan hal yang umum (fisiologis) atau memang penyakit (patologis). Bau mulut saat bangun tidur atau saat berpuasa disebabkan oleh kondisi mulut yang kering. Ini adalah kondisi umum (fisiologis).

Penyebab halitosis akibat kondisi patologis terdiri dari berbagai hal, antara lain:

  1. Kurangnya kebersihan mulut.
  2. Luka pada rongga mulut, seperti sariawan.
  3. Penumpukan sisa makanan, misalnya pada gigi berlubang, celah gigi, atau lidah.
  4. Penyakit gusi, seperti gusi bengkak, bernanah, gusi berdarah, dll.
  5. Radang saluran pernapasan.
  6. Radang saluran cerna.
  7. Faktor lain yang dapat menyebabkan halitosis adalah faktor resiko seperti tembakau, alkohol, mulut kering, pola makan, makanan dan minuman, obat-obatan, dan gigi palsu.

Bau yang kita cium merupakan produk yang dihasilkan oleh bakteri anaerob yang dikenal dengan VSC (Volatile Sulphur Compounds). Bakteri anaerob ini hadir dalam jumlah banyak di mulut kita, terutama saat terjadi kondisi patologis.

Apa yang harus kita lakukan ketika kita memiliki bau mulut?

Pertama, kenali dulu penyebabnya. Jika memang karena kondisi patologis, segera konsultasikan ke dokter spesialis untuk menangani penyebabnya. Jika penyebabnya ada di rongga mulut, kita bisa memulainya dengan perawatan di rumah untuk mengatasinya, sebelum bergegas ke dokter gigi.

Cara merawat kesehatan mulut:

  1. Sikat gigi secara teratur. Gosok gigi 2 kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Lakukan penyikatan yang baik pada seluruh permukaan gigi dan bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi.
  2. Gunakan tongue scraper (pengikis lidah atau menyikat lidah dengan sikat gigi) untuk menghilangkan lapisan putih pada permukaan lidah.
  3. Gunakan obat kumur antiseptik bila perlu. Hanya saja efek dari obat kumur ini hanya bersifat sementara.
  4. Kunyah permen karet bebas gula secara teratur. Hal ini menyebabkan produksi air liur meningkat, sehingga dapat membantu membersihkan gigi dan mulut dari bakteri dan sisa makanan.
  5. Pembersihan gigi tiruan secara teratur.
  6. Minum banyak air.
  7. Kurangi konsumsi alkohol dan jangan merokok.

Jika setelah tahap pembersihan di rumah Anda masih merasakan bau mulut, rasa asam di mulut, maka segera konsultasikan ke dokter gigi untuk membicarakan penyebabnya, mengevaluasi tahapan pembersihan di rumah, perawatan yang akan dilakukan, obat yang akan diminum, atau bahkan penambahan alat bantu kesehatan gigi lainnya selain sikat gigi. Halitosis atau bau mulut dapat dicegah dengan memperhatikan kebersihan mulut dan menjaga kebiasaan merawat gigi yang baik dengan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin dan teratur ke dokter gigi.

Pembersihan mulut yang optimal membuat kita terhindar dari bau mulut. Jangan biarkan bau mulut mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Lakukan kontrol rutin ke Dokter Gigi RS Hermina Podomoro setiap 6 bulan sekali. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.