Benarkah Kopi Menurunkan Risiko Serangan Jantung?

Benarkah Kopi Menurunkan Risiko Serangan Jantung?

Manfaat pertama yang terlintas dalam pikiran ketika memikirkan kopi adalah membantu saat merasa lelah. Kopi dan minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan aktivitas di otak sehingga meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kelelahan dan meningkatkan konsentrasi. Tapi apakah minum kopi baik untuk Kesehatan jantung?

 

Konsumsi kopi secara teratur hingga dibawah tiga cangkir per hari dapat mengurangi risiko penyebab kardiovaskular dan stroke. Selain itu, konsumsi kopi dibawah tiga cangkir per hari tidak meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada penderita sakit jantung.

 

Efek kafein pada sistem kardiovaskular :

- Dapat meningkatkan tekanan darah. Meski peningkatan tekanan darah hanya sementara dan reversibel. Untuk penderita hipertensi sebaiknya berhati-hati dalam konsumsi kopi.

- Secara penelitian, tidak didapatkan perubahan yang bermakna pada penderita dengan kelainan irama jantung. Jika terjadi peningkatan denyut nadi, hal tersebut mempunyai efek sementara dan reversibel

- Kafein tidak meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Bahkan penderita penyakit jantung koroner dapat mengkonsumsi kopi dengan dosis kecil (dibawah tiga gelas perhari)

- Kafein tidak mengakibatkan terjadinya gagal jantung.

- Kafein tidak meningkatkan risiko kematian akibat kardiovaskular

 

Selain efek kardiovaskular, kafein juga dapat menimbulkan efek gastrointestinal atau pencernaan, Efek yang baik adalah dapat mengatasi keluhan sulit buang air besar. Kafein sebaiknya tidak dikonsumsi pada penderita yang mempunya batu empedu. Tetapi bagi yang sensitif terdapat kafein akan menimbulkan peningkatan asam lambung. Hal ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi kafein dosis rendah (decaffein) atau konsumsi kopi saat setelah makan.

 

Bila mengalami berbagai gejala atas gangguan kardiovaskular atau yang lain, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Karena pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk pencegahan dan tatalaksana lebih dini agar tidak menjadi penyakit yang permanen atau menetap.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.