Benarkah Polusi Udara Dapat Membuat Kerusakan Pada Tulang?

Benarkah Polusi Udara Dapat Membuat Kerusakan Pada Tulang?

Sahabat Hermina, polusi udara merupakan kontaminasi udara karena terdapat zat berbahaya di atmosfer yang dapat merugikan kesehatan manusia dan makhluk lain. Menurut WHO (World Health Organization), polusi udara adalah kontaminasi lingkungan dalam atau luar ruangan oleh agen kimia, fisik, atau biologi yang memodifikasi karakteristik alami atmosfer. Polusi udara dapat menyebabkan beberapa penyakit yang menyerang manusia, seperti penyakit paru-paru, kelaianan pada kulit, jantung, dan sebagainya. Polusi udara disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia seperti kendaraan bermotor, pembakaran industri dan rumah tangga, serta kebakaran hutan. Tingkat polusi udara yang tinggi semakin hari semakin merugikan dampak kesehatan masyarakat. Salah satunya yang terbaru ini, polusi udara dapat menyebabkan kelemahan tulang dan memunculkan penyakit yang berkaitan dengan kerusakan tulang.

Masalah pada tulang yang umumnya terjadi yaitu pengeroposan tulang atau disebut dengan osteoporosis. Osteoporosis terjadi ketika tulang rapuh dan lemah karena tidak dapat mengimbangi kerusakan pada tulang lama saat pembentukan tulang baru sehingga tulang tersebut mengalami pengeroposan. Osteoporosis biasanya terjadi pada lansia dan wanita dan disebabkan oleh kekurangan kalsium, gangguan hormon, terapi steroid jangka panjang, dan lain sebagainya. Sebuah studi oleh Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia menemukan hubungan antara asap lalu lintas dan patah tulang yang disebabkan oleh osteoporosis. Studi ini menghubungkan paparan polusi dengan kadar hormon paratiroid yang rendah dimana hormon tersebut mengatur produksi kalsium yang dapat menyebabkan tulang menjadi lemah.

Polusi udara juga dapat disebut memicu gangguan pada tulang seperti osteoporosis. Lansia yang sering terpapar senyawa berbahaya dari udara rentan mengalami permasalahan pada tulang. Hal tersebut dapat terjadi karena polusi udara dan kepadatan mineral memiliki hubungan efek campuran zat. Efek dapat terlihat pada tulang belakang yang lumbal.

Besarnya efek nitrogen oksida pada kepadatan mineral tulang belakang lumbar akan berjumlah 1,22 persen pengurangan tahunan, hampir dua kali lipat efek tahunan usia pada situs anatomi mana pun yang dievaluasi. Efek ini diyakini terjadi melalui kematian sel tulang melalui kerusakan oksidatif dan mekanisme lainnya. Polusi udara yang baik, khususnya nitrogen oksida akan mengurangi kerusakan tulang pada wanita lansia atau pascamonopouse dan mencegah patah tulang terkait dengan osteoporosis di kalangan wanita.

Nah Sahabat Hermina, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan polusi udara dimulai dari diri sendiri ya. Salam Sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.