Berikut Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Malaria yang Mesti di Ketahui

Berikut Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Malaria yang Mesti di Ketahui

Meskipun sama-sama menyebabkan demam tinggi, sebaiknya ketahui lebih banyak perbedaan gejala demam berdarah dan malaria. Ini dilakukan agar kamu bisa melakukan perawatan yang lebih tepat.”

Memasuki musim hujan sebaiknya bersihkan rumah secara berkala agar rumah tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Bukan hanya menyebabkan demam berdarah, nyamuk juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit malaria. Demam berdarah dan malaria merupakan penyakit yang tidak menular antar manusia, tetapi mereka menular ke manusia melalui gigitan nyamuk.

Kedua penyakit ini ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh yang menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi. Hal ini juga membuat pengidap malaria dan demam berdarah mengalami kelelahan hingga lemas. Namun, jangan asal mendiagnosis, kedua penyakit ini memiliki perbedaan pada beberapa gejala lainnya.

Kenali Demam Berdarah dan Malaria

Meskipun sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk, tetapi penyebab demam berdarah dan malaria berbeda. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium. Sedangkan demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. 

Selain itu, jenis nyamuk yang membawa penyakit ini pun berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk penyebab malaria diketahui sangat aktif ketika pagi hari dan sore hari. Untuk itu, selalu berhati-hati terhadap gigitan nyamuk karena berisiko memicu berbagai penyakit, seperti malaria.

Bukan hanya tempat yang kotor, nyamuk Anopheles berkembang biak pada kubangan air yang bersih. Jadi jangan lupa selalu menutup tampungan air agar nyamuk Anopheles tidak dapat berkembang di sekitar rumah.

Sementara itu, nyamuk penyebab demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini biasa aktif pada siang hari dan berkembang biak di kubangan air bersih.

Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Malaria

Sebaiknya kenali dulu perbedaan gejala demam berdarah dan malaria. Dengan begitu kamu bisa mengetahui gangguan kesehatan yang kamu alami. Berikut perbedaaan gejalanya:

  1. Malaria

Gejala malaria akan muncul setelah 10 hari hingga 4 minggu paparan infeksi parasit. Bahkan, gejala malaria bisa muncul setelah berbulan-bulan paparan infeksi parasit. Gejala awal yang biasanya dialami pengidap malaria adalah demam tinggi. 

Setelah itu, demam akan disertai dengan sakit kepala, menggigil, nyeri otot, hingga rasa lelah. Mual, muntah, dan diare juga menjadi beberapa gejala yang dialami oleh pengidap malaria. Selain itu, nyeri dada, gangguan pernapasan, dan batuk menjadi gejala lain dari penyakit malaria. 

Kamu juga harus waspada terhadap anemia dan penyakit kuning. Kedua kondisi ini menjadi gejala ketika malaria sudah cukup parah dan belum diatasi dengan baik. Segera tanyakan langsung pada dokter Hermina Grand Wisata ketika mengalami gejala terkait dengan malaria. 

Langsung download aplikasi Halo Hermina melalui App Store atau Google Play untuk pengobatan yang tepat. Pasalnya, pengobatan yang tidak dijalani dengan baik dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang memburuk, seperti kejang, gagal ginjal, koma, hingga kematian.

  1. Demam Berdarah

Hampir serupa dengan malaria, demam berdarah juga menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi. Namun, gejala demam berdarah dikenal memiliki tiga fase yang berbeda.

  • Fase Pertama. Biasanya pengidap akan mengalami gejala 5 hingga 7 hari setelah terinfeksi. Demam akan dialami selama 2 hingga 7 hari. Gejala ini juga akan disertai dengan nyeri otot dan sendi, rasa tidak nyaman di belakang area mata, nyeri perut, hingga sakit kepala.

  • Fase Kedua. Fase kedua dikenal juga sebagai fase kritis pengidap demam berdarah. Umumnya, fase ini akan dialami setelah 24 hingga 48 jam terinfeksi. Biasanya demam akan turun di fase ini. Namun, akan ada gejala lain, seperti munculnya bintik merah hingga perdarahan pada gusi atau mimisan. Hal ini menandakan pembuluh darah mengalami kebocoran plasma darah sehingga timbul tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya.

  • Fase Ketiga. Fase ini dikenal sebagai fase pemulihan. Dalam fase ini kondisi pengidap demam berdarah akan berangsur membaik.

Itulah perbedaan gejala demam berdarah dan malaria yang perlu diketahui. Jangan lupa untuk selalu menggunakan krim anti nyamuk atau menggunakan pakaian yang tertutup ketika akan beraktivitas di luar ruangan. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari gigitan nyamuk yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Referensi:

Makati Medical Center. Diakses pada 2022. Malaria vs. Dengue: How Are They Different?
CDC. Diakses pada 2022. Dengue.
CDC. Diakses pada 2022. Malaria.
NHS UK. Diakses  pada 2022. Dengue.
Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.