Bukan Dijilat Jin! Ini Penyebab Sering Memar Tiba-tiba
Saat bangun tidur di pagi hari, pernahkah menemui luka memar di bagian tubuh? Bagi beberapa orang, memar yang tiba-tiba muncul ini sering dikaitkan dengan hal mistis.
Tentu sudah tidak asing dengan penyakit memar karena siapapun dapat mengalami memar. Memar adalah suatu kondisi medis dimana terjadi perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya pembuluh darah dibawah kulit akibat benda tumpul sehingga menyebabkan warna kulit berubah warna menjadi hitam-kebiruan atau keunguan yang sering disebut dengan lebam.
Darah yang keluar dari pembuluh darah tersebut akan menumpuk di dekat permukaan kulit dan menimbulkan bercak memar. Ketika pertama muncul, memar akan berwarna kemerahan. Seiring berjalannya waktu, lebam akan berubah warna menjadi biru keunguan, lalu hijau kekuningan sebelum akhirnya memudar dan hilang sendiri dalam waktu dua minggu. Saat tubuh kembali menyerap darahnya, maka tanda lebam itu akan menghilang.
Kulit yang mudah memar juga dapat dipengaruhi oleh kerja pembekuan darah yang tidak berjalan dengan baik. Tak jarang juga, ada beberapa kondisi kesehatan serius yang bisa menjadi penyebab mengapa timbul memar tiba-tiba di tubuh Anda.
Contohnya hemofilia dan trombositopenia. Hemofilia adalah penyakit turunan langka yang menyebabkan darah sangat sulit membeku karena kekurangan jenis protein tertentu. Sedangkan trombositopenia adalah suatu gangguan darah yang menyebabkan tubuh kekurangan kepingan darah (trombosit).
Kondisi ini biasanya ditemukan pada tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Dan kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria yang ditandai dengan tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit.
Proses pembekuan darah terjadi tidak secepat pada orang normal. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pembekuan darah ketimbang orang normal akibat sel darah tidak bisa membeku dengan cepat.
Selain karena benturan beberapa kondisi berikut juga dapat menyebabkan mudahnya memar terjadi :
- Keadaan stres, kelelahan dan menstruasi
- Mengkonsumsi obat atau suplemen tertentu, misalnya minyak ikan, ginkobiloba maupun obat kortikosteroid yang sering dipakai untuk asma serta yang terdapat pada beberapa krim kecantikan
- Kadar trombosit yang rendah (misalnya pada pasien DBD)
- Leukemia (kanker darah)
- ITP (penyakit autoimun sehingga tubuh kekurangan trombosit)
- Efek samping obat pengencer darah, dll.
Meskipun jarang dijumpai, beberapa penyakit berat bisa ditandai dengan memar dan bercak biru. Penyakit berat memang bisa ditandai dengan memar atau bercak biru. Tapi bukan berarti kamu harus takut untuk memeriksakan ke dokter. Jika itu memang terjadi, tentu saja kamu harus memerlukan penanganan lebih lanjut dari dokter.