Bumil Harus Tahu! Ini Risiko dan Perawatan Jika Plasenta Letak Rendah
Plasenta atau ari-ari adalah organ yang berkembang selama kehamilan dan bertanggung jawab menyalurkan nutrisi, oksigen, serta membuang limbah dari bayi ke tubuh ibu. Pada kondisi normal, plasenta menempel pada bagian atas atau samping dinding rahim. Namun, pada beberapa kasus, plasenta dapat berada pada posisi rendah di rahim, dikenal dengan istilah plasenta letak rendah atau low-lying placenta. Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih karena dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin.
Apa itu Plasenta Letak Rendah?
Plasenta letak rendah terjadi saat plasenta menempel di bagian bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks). Pada umumnya, kondisi ini bisa terdeteksi sejak trimester pertama atau kedua melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Namun, seiring dengan pertumbuhan janin, plasenta sering kali akan “naik” seiring dengan pembesaran rahim. Bila kondisi ini berlanjut hingga trimester ketiga, barulah dianggap sebagai kasus yang lebih serius dan memerlukan pemantauan ketat.
Risiko yang Dapat Ditimbulkan
1. Pendarahan Hebat Saat Kehamilan atau Persalinan
Plasenta letak rendah dapat meningkatkan risiko perdarahan, terutama saat memasuki trimester ketiga atau menjelang persalinan. Pendarahan ini bisa terjadi secara mendadak dan tanpa gejala awal, sehingga sangat berbahaya bagi ibu dan janin.
2. Gangguan Pertumbuhan Janin
Karena posisi plasenta yang tidak ideal, suplai oksigen dan nutrisi ke janin bisa terganggu, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Kondisi ini bisa berpotensi menyebabkan berat badan lahir rendah.
3. Kelahiran Prematur
Ibu dengan plasenta letak rendah lebih berisiko mengalami kontraksi dini yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bayi yang lahir prematur lebih rentan terhadap berbagai komplikasi kesehatan karena organ-organ yang belum matang.
4. Persalinan Caesar
Bila plasenta sepenuhnya menutupi serviks atau plasenta previa, maka persalinan normal menjadi sangat berisiko. Oleh karena itu, dokter biasanya akan menyarankan persalinan secara caesar untuk mengurangi resiko pendarahan.
Cara Perawatan dan Penanganan
1. Istirahat yang Cukup
Salah satu cara yang disarankan untuk ibu hamil dengan plasenta letak rendah adalah istirahat cukup dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan. Aktivitas berat, seperti mengangkat beban atau olahraga intens, dapat meningkatkan risiko perdarahan.
2. Pemantauan Ketat dengan Pemeriksaan Rutin
Ibu hamil dengan plasenta letak rendah disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan. Melalui USG, posisi plasenta akan terus dipantau untuk memastikan apakah letaknya berubah seiring dengan pertumbuhan rahim. Dokter juga akan memeriksa kesehatan janin secara keseluruhan.
3. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mencegah kontraksi dini atau pendarahan. Penggunaan obat-obatan ini harus selalu di bawah pengawasan dokter untuk menghindari efek samping yang berbahaya.
4. Rencana Persalinan Caesar
Jika plasenta tidak bergerak naik pada trimester ketiga atau bahkan mendekati waktu persalinan, dokter biasanya akan mempertimbangkan persalinan caesar sebagai langkah terbaik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi dan memastikan keselamatan ibu serta bayi.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Walaupun plasenta letak rendah tidak sepenuhnya bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi resikonya. Salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan rahim dan kehamilan secara umum. Pola makan bergizi, istirahat cukup, dan pemeriksaan rutin ke dokter adalah langkah penting dalam menjaga kondisi kehamilan yang sehat. Menghindari merokok dan konsumsi alkohol juga dapat membantu mengurangi resiko terjadinya plasenta letak rendah.
Kesimpulan
Plasenta letak rendah adalah kondisi yang memerlukan perhatian ekstra bagi ibu hamil. Dengan penanganan yang tepat, banyak ibu hamil yang mengalami kondisi ini tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan dengan selamat. Konsultasi rutin dengan dokter kandungan dan mematuhi anjuran medis sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika mengalami gejala yang mencurigakan atau membutuhkan informasi lebih lanjut.
Download aplikasi Hermina Mobile Apps akan membantu Anda mengelola kebutuhan kesehatan Anda dengan lebih mudah dan efisien, terutama untuk layanan di RS Hermina Arcamanik.
Referensi
-
Nusrah, R., & Hartono, E. (2021). Manajemen Risiko Plasenta Previa pada Kehamilan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 15(2), 67-75.
-
Rahmawati, S. (2022). Plasenta Letak Rendah dan Komplikasinya dalam Kehamilan. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 18(1), 45-53.
-
Suparman, H. (2020). Peran Pemeriksaan Ultrasonografi dalam Deteksi Dini Plasenta Previa. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(3), 34-42.