Cara Penanganan Cedera Olahraga
Cedera olahraga adalah cedera yang timbul saat berlatih, bertanding ataupun saat setelah berolahraga. Cedera olahraga terjadi karena ketidakmampuan jaringan (otot, persendian, tendon, kulit) dan organ tubuh lainnya dalam menerima beban latihan pada saat berolahraga.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera, yaitu kondisi individu (usia, jenis kelamin, karakter, pengalaman, pemanasan, kelainan postur), sarana olahraga (bentuk dan ukuran peralatan), karakteristik olahraga (jenis olahraga), lingkungan fisik (suhu dan kelembaban udara).
Bentuk-bentuk cedera olahraga antara lain :
- Dislokasi, merupakan pergeseran letak sendi dari tempat yang seharusnya disertai dengan kerusakan kapsul sendi dan ligamen yang mengelilinginya
- Strain, merupakan kerusakan yang terjadi pada otot dan/atau tendon karena penggunaan atau peregangan yang berlebihan
- Sprain, merupakan kerusakan yang terjadi pada ligamen karena peregangan yang berlebihan atau biasa disebut keseleo
- Fracture/patah tulang, merupakan terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit
- Muscle cramp atau kram otot, merupakan kelainan pada otot akibat gangguan sirkulasi darah
- Heat exhaustion atau sengatan panas, merupakan kelelahan akibat sengatan panas.
Bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan pembuluh darah otak (heat stroke) dan segera lakukan pemeriksaan apabila mengalami cedera saat berolahraga, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.
Penanganan cedera olahraga dapat dilakukan dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Rest, segera istirahatkan bagian cedera (hal utama yang perlu dilakukan adalah menghentikan aktivitas sesegera mungkin dan istirahatkan bagian cedera yang terasa nyeri tersebut). Ice, lakukan kompres dingin (Suhu dingin pada es mampu membuat area cedera lebih kebal dari rasa nyeri, sehingga mengurangi keluhan nyeri dan pembengkakan pada jaringan yang rusak). Compression, balut atau perban. Compression, balut atau perban (Balut dengan perban elastis secara merata di area cedera untuk mencegah pembengkakan). Elevation, lakukan peninggian pada bagian cedera (Elevasi atau mengangkat bagian yang cedera dapat membantu untuk mengurangi pembengkakan dengan bantuan gravitasi). Adapun yang tidak boleh dilakukan adalah HARM yaitu Heat (diberi yang sifatnya panas), Alcohol (Alkohol), Running (dilanjutkan kegiatannya setelah cedera) dan Massage (pijet).