Cedera Musculoskeletal Berkaitan dengan Kerja
Musculoskeletal?
System yang meliputi otot, tulang, sendi dan struktur jaingan penunjang sekitar sendi (ligament, fasia, kapsul sendi, dsb), dan karena berkaitan erat dengan saraf maka sering disebut system neuro-muskoloskeletal.
Apabila mengalami gangguan atau penyakit pada system neuro-muskoloskeletal akan mengalami keluhan nyeri, bengkak, kekakuan, kelemahan dan kelumpuhan otot, dll. Hal ini pada akhirnya berdampak pada pergerakan, fleksibilitas dan produktifitas seseorang.
Penanganan gangguan system neuro- muskoloskeletal dibagi menjadi penangan secara konservatif (tanpa tindakan pembedahan dan dilakukan oleh dokter Spesialisasi Rehabilitasi Medik beserta timnya) dan secara operatif (dengan tindakan pembedahan oleh dokter spesialis tulang atau orthopedi.)
Cedera Musculoskeletal yang Berkaitan dengan Resiko Kerja
Merupakan kelainan - kelainan pada jaringan musculoskeletal yang terjadi akibat aktifitas bekerja. Kelainan yang paling sering terjadi adalah :
- Tendonitis
- Tenosynovitis
- Bursitis
- Carpal Tunnel Syndrome
Kenali Karakteristik Cedera
Kita wajib mengetahui beberapa cedera yang paling sering terjadi saat melakukan aktivitas kerja, agar Anda tahu pertolongan lebih lanjut untuk mengatasinya :
- Terjadi akibat overuse yang terjadi akibat benturan atau gerak tubuh melebihi kemampuan.
- Timbul secara bertahap salah satu contoh terjadi hamstring, tiga otot besar yang terletak di belakang paha dan berfungsi menghubungkan otot dan tulang. Hamstring aktif digunakan saat kamu melibatkan gerakan menekuk lutut, seperti memanjat, melompat, dan berlari.
- Multifaktor misalnya Luka Memar (Contusio) Merupakan cedera pada jaringan dan menyebabkan kerusakan kapiler sehingga darah merembes ke jaringan sekitarnya. Cedera seperti ini yang biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita.
Mengapa Cedera Bisa Terjadi?
Kecelakaan dan trauma, seperti jatuh atau benturan keras bisa terjadi dalam aktivitas kerja. Menggunakan peralatan yang tidak tepat atau teknik yang kurang tepat saat bekerja salah satu faktor penyebab terjadinya cedera. Berikut faktor resiko yang mempengaruhi diantaranya :
- Postur yang salah
- Aktifitas otot statis
- Effort & Force
- Repetisi dan Tanpa variasi
- Paparan
- Suhu
- Tekanan mekanis
- Vibrasi
- Durasi intensitas frekuensi
Bagaimana pencegehannya?
- Bekerja secara ergonomis
- Rotasi
- Pelatihan
- Follow up pada pekerja dengan gejala
- Program kebugaran
Jika Anda merasakan gejala cedera yang tak kunjung membaik dalam beberapa hari. Misalnya seperti rasa sakit, nyeri, bengkak, memar, dan kaku di area yang terkena, segeralah berkunjung ke fasilitas kesehatan dan periksakan kondisimu ke dokter. Sebab, bisa jadi gejala yang dirasakan merupakan indikasi yang semakin parah dan memerlukan penanganan sedini mungkin.