diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2

Cegah Diabetes Sedini Mungkin

Penyakit diabetes atau kencing manis merupakan penyakit dapat mengakibatkan banyak komplikasi yang berbahaya. Selain itu angka kejadian penyakit diabetes semakin meningkat. Hal ini membuat penyakit diabetes menjadi penyakit yang tidak dapat dianggap remeh. Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah. Sementara, diabetes 2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Di luar itu, diabetes juga dapat terjadi di masa kehamilan (diabetes gestasional). Apa pun tipenya, penyakit ini kemudian dapat menyebabkan kadar gula (glukosa) darah menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya.

Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes. Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.

Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

  • Sering merasa haus

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari

  • Sering merasa sangat lapar

  • Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas

  • Berkurangnya massa otot

  • Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi

  • Lemas

  • Pandangan kabur

  • Luka yang sulit sembuh

  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih

Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:

  • Mulut kering

  • Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki

  • Gatal-gatal

  • Disfungsi ereksi atau impotensi

  • Mudah tersinggung

  • Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan

  • Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak sebagai tanda terjadinya resistensi insulin

Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor Resiko Diabetes

Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1

  • Menderita infeksi virus

  • Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain

  • Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator)

  • Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapa pun

Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

  • Kelebihan berat badan

  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2

  • Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2

  • Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia

  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)

  • Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2

Kiat Tepat Untuk Cegah Diabetes

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini berkaitan dengan penyakit autoimun, kelainan genetik, dan faktor keturunan. Karena belum diketahui secara pasti, maka pencegahannya pun belum dapat dipastikan. Sementara, diabetes tipe 2 diketahui berkaitan dengan faktor genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi urin. Lalu bagaimanakah agar kita dapat terhindar dari penyakit diabetes itu? Berikut tips-nya:

1. Menjalani Pola Makan Sehat

Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak, misalnya makanan olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Untuk mengurangi risiko terkena diabetes, batasi asupan gula harian sebesar 40 gram atau setara dengan 9 sendok teh gula. Perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Hindari minuman bersoda atau jus buah kemasan yang memiliki kadar gula tinggi dan perbanyak minum air putih minimal 8 gelas perhari.

2. Berolahraga Secara Teratur dan Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Olahraga secara teratur memiliki banyak manfaat, salah satunya mencegah tubuh terkena diabetes. Olahraga rutin dapat membantu tubuh menggunakan hormon insulin dengan lebih efektif, sehingga kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol. Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap harinya. Berat badan ideal dapat ditentukan menggunakan kalkulator BMI (body mass index). Jika nilai BMI tinggi hingga melebihi batas normal, hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Maka dari itu penting untuk menjaga berat badan tetap ideal agar tidak melebihi nilai normal.

3. Kelola Stres Dengan Baik dan Istirahat yang Cukup

Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko untuk terkena diabetes. Hal ini karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres (kortisol) yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan jangan lupa untuk istirahat yang cukup minimal 7 jam setiap hari.

4. Pengecekan Gula Darah Secara Rutin

Untuk menilai kadar gula darah, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah secara berkala ke dokter. Pemeriksaan gula darah ini mungkin perlu didahului dengan berpuasa setidaknya 10 jam sebelum pemeriksaan dilakukan, hal tersebut penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit diabetes.

Nah, Sahabat Hermina, mulai sekarang, mari kita biasakan untuk menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat, mengelola stres, istirahat cukup dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes.

Categories