Covid-19 pada Ibu Hamil
Ibu hamil merupakan salah satu golongan yang rentan terkena Covid-19. Hal ini disebabkan oleh imunitas ibu hamil cukup rendah, sehingga sangat mudah terkena infeksi virus. Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit parah akibat infeksi Covid-19 dan dapat berlanjut setelah kehamilan. Misalnya, peningkatan risiko pembekuan darah selama kehamilan dapat berlanjut setelah kehamilan sehingga meningkatkan risiko penyakit parah.
Faktor lain juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil untuk mengalami penyakit parah akibat Covid-19, seperti diabetes, darah tinggi, dan kondisi medis lainnya. Orang hamil dengan Covid-19 juga memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur (melahirkan bayi lebih awal dari 37 minggu). Selain itu, mungkin berisiko lebih tinggi untuk hasil buruk lainnya, yakni keguguran.
Berdasarkan data dari Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), dari April 2020-April 2021 terdapat 536 ibu hamil yang positif Covid-19. Efek Covid-19 dalam kehamilan yaitu dapat meningkatkan risiko infeksi, perubahan sistem imun fisiologis pada ibu hamil berhubungan dengan gejala infeksi Covid-19 yang lebih berat. Kebanyakan gejala cold/flu like symptoms ringan–sedang dan lebih dari 90% tidak memerlukan pengakhiran kehamilan, serta risiko meningkat pada kehamilan dengan komorbid. Ibu hamil juga lebih mungkin berisiko tinggi mengalami komplikasi saluran nafas yang lebih berat.
Pengaruh Covid-19 terhadap Janin
Temuan menunjukkan bahwa, kemungkinan transmisi vertikal Covid-19 semakin banyak ditemukan (April 2020) karena adanya transmisi transplasental tidak bisa disingkirkan.
Skrining dan Diagnosis Covid-19 pada Ibu Hamil
Dari 215 ibu hamil, 211 mengalami Covid-19 tanpa gejala, 29 orang (13,7%) positif Covid-19 dari hasil tes usap, dan 29 dari total 33 pasien positif Covid-19 tanpa gejala (87,9%), sehingga skrining universal untuk Covid-19 pada semua ibu hamil yang akan melahirkan perlu dilakukan secara rutin dengan metode skrining seperti gejala klinis, riwayat kontak/perjalanan, Rapid Test, tes darah lengkap (Limfopenia, NRL > 5,8), CT scan atau Foto Thorax.
Rekomendasi Asuhan Antenatal
Disarankan untuk melanjutkan asuhan antenatal rutin dengan beberapa modifikasi seperti tatap muka minimal 6X (TM 1 : 1X, TM 2 : 2X, TM 3 : 3X) dengan telemedicine, suplementasi Asam Folat, Kalsium, Vit D, Fe, TM3 (untuk merencanakan tempat persalinan), skrining Covid-19.
Rekomendasi Metode Persalinan
Belum ada bukti bahwa salah satu metode persalinan memiliki luaran yang lebih baik. Indikasi Induksi persalinan atau SC target indikasi obstetrik, indikasi medis atau indikasi kondisi ibu atau janin dan pertimbangkan sumber daya, fasilitas di rumah sakit, tata ruang perawatan rumah sakit, alat pelindung diri, kemampuan laksana, SDM dan risiko paparan.
Perawatan Pascasalin
Ibu dan bayi masing-masing dirawat di Ruang Isolasi Covid-19 secara terpisah, tidak dirawat gabung. Pada bayi akan dilakukan swab PCR 2x interval 24 jam. Bayi PCR negatif dengan Ibu bergejala berat/kritis akan dirawat oleh keluarga yang tidak menderita Covid-19 dengan pemberian ASI berdasarkan keputusan bersama tenaga kesehatan, ibu dan keluarga.
Berdasarkan paparan di atas, ibu tidak perlu takut bayi akan tertular Covid-19 karena virus tidak ada dalam ASI. Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan ibu menyusui dengan Covid-19. Pertama, ibu harus menaati protokol kesehatan, seperti mencuci tangan secara benar. Kedua, ibu harus mengenakan masker ketika menyusui dan saat berada dalam jarak 1 meter dengan bayinya. Ketiga, ibu bisa menggunakan cara pumping atau memompa ASI untuk menghindari kontak dengan bayi. Saat melakukan pumping, ibu juga harus mengenakan masker dan mencuci tangan agar virus tidak masuk ke susu atau peralatan pumping. Keempat, usahakan ada orang lain yang mengasuh bayi selama ibu masih positif Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kontak dengan bayi.
Sahabat Hermina tidak perlu lagi khawatir ketika hamil pada era pandemi. Tetap jaga kesehatan, patuhi prokes, dan rutin konsultasi dengan dokter mengenai kehamilan dapat mengurangi potensi ibu dan bayi terpapar Covid-19. Salam sehat.