Dampak Psikologi Anak Mengalami Stunting

Dampak Psikologi Anak Mengalami Stunting

Stunting merupakan Panjang atau tinggi badan anak yang kurang dari dibandingkan dengan kelompok anak-anak seusianya.. Secara singkat stunting mengacu pada pertumbuhan atau tinggi badan

 

Stunting dan Dampaknya Pada Anak

terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Ketiga hal tersebut terkait dengan pola keseharian hidup di sebuah keluarga, yang erat pula kaitannya dengan terhambatnya perkembangan anak. Dalam beberapa penelitian mengenai stunting dan efeknya pada kondisi psikologis, yang mencuat paling banyak adalah anak dengan stunting memiliki risiko perkembangan kognitif, motorik, dan verbal yang kurang optimal. Perkembangan yang kurang optimal tersebut berdampak pada kapasitas belajar dan prestasi belajar di sekolah pun menjadi kurang optimal.

 

Kapasitas belajar anak yang tidak optimal dan menurunnya performa pada masa sekolah, dapat menyebabkan produktivitas dan kinerja saat anak dewasa juga tidak optimal. Hal tersebutlah yang mendorong Pemerintah Indonesia sangat peduli dengan kejadian stunting. Presiden RI menyatakan bahwa penanggulangan stunting harus menjadi prioritas untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia

 

Psikologi Anak Yang Mengalami Stunting

Selain itu, pada kasus stunting, risiko disfungsi psikososial lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Anak terdeteksi memiliki kepercayaan diri yang rendah dan berisiko pula memunculkan masalah keluarga terutama ketika menginjak usia remaja . Anak dengan stunting juga mudah cemas dan rentan mengalami depresi . Setalah beranjak remaja, anak dapat berisiko memiliki kemampuan kognitif yang rendah, yaitu kurang berkembang 18,333 kali lebih besar dibandingkan dengan remaja tidak stunting . Dari sumber yang lain, anak dengan stunting diawal dua tahun kehidupannya cenderung berisiko mengalami permasalahan pada kondisi psikologis ketika remaja bila dibandingkan dengan anak normal. Di antaranya adalah kecenderungan cemas dan rentan depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan menampakkan perilaku-perilaku hiperaktif yang mengarah pada perilaku yang bertentangan dengan kondisi normal. Meskipun demikian, dengan stimulasi perkembangan anak yang baik, pengaruh negatif dari kejadian stunting terhadap perkembangan anak dapat diminimalisir dampaknya . Anak dengan stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk berdaya

 

saing dengan negara-negara lainnya. Orang tua adalah kunci dari penanggulangan stunting di Indonesia. Untuk itu, perlu edukasi terhadap orang tua dalam pembenahan pada pola asuh, pola pemberian asupan gizi, dan juga sanitasi serta akses air bersih, sebagaimana yang telah disampaikan Moelok

Patut dicatat, pada kasus stunting, risiko disfungsi psikososial lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Anak stunting terdeteksi memiliki kepercayaan diri yang rendah dan berisiko pula memunculkan masalah keluarga terutama ketika menginjak usia remaja. Anak stunting juga mudah cemas dan rentan mengalami depresi. Setalah beranjak remaja, anak dapat berisiko memiliki kemampuan kognitif yang rendah, yaitu kurang berkembang dibandingkan dengan remaja tidak stunting.
Dari beberapa referensi menunjukkan, anak stunting diawal dua tahun kehidupannya cenderung berisiko mengalami permasalahan pada kondisi psikologis ketika remaja bila dibandingkan dengan anak normal. Di antaranya adalah kecenderungan cemas dan rentan depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan menampakkan perilaku-perilaku hiperaktif yang mengarah pada perilaku yang bertentangan dengan kondisi normal. Meskipun demikian, dengan stimulasi perkembangan anak yang baik, pengaruh negatif dari kejadian stunting terhadap perkembangan anak dapat diminimalisir dampaknya.
Anak dengan stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk berdaya saing dengan negara-negara lainnya. Orang tua adalah kunci dari penanggulangan stunting di Indonesia. Untuk itu, perlu edukasi terhadap orang tua dalam pembenahan pada pola asuh, pola pemberian asupan gizi, dan juga sanitasi serta akses air bersih,

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.