DBD pada Ibu Hamil
DBD atau biasa disebut Demam Berdarah adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang diakibatkan atau ditularkan oleh gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti. Seorang wanita hamil yang sudah terinfeksi dengue dapat menularkan virus ke janinnya selama kehamilan atau sekitar waktu kelahiran. Demam berdarah dapat memiliki efek berbahaya, termasuk kematian janin, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur. Lindungi kehamilan Bunda, jika memungkinkan hindari bepergian ke daerah dengan risiko DBD selama kehamilan. Demam berdarah umum terjadi di lebih dari 100 negara, termasuk negara-negara di daerah tropis. Cari tahu apakah negara yang akan Anda kunjungi terkena demam berdarah. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Bunda sebelum bepergian.(Sumber : CDC)
Tanda dan Gejala DBD pada ibu Hamil:
1. Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius dan berlangsung selama 3 sampai 7 hari
2. Perubahan suhu tubuh dari demam tinggi ke hipotermia (saat suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius) hingga menyebabkan tubuh menggigil.
3. Sakit perut yang cukup parah.
4. Muntah terus menerus.
5. Trombosit menurun drastis.
6. Gusi dan hidung berdarah.
7. Gejala syok seperti gelisah, keringat dingin, serta denyut jantung yang meningkat tapi lemah.
8. Muncul bintik merah di kulit akibat perdarahan di dalam tubuh.
9. Penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura (efusi pleura atau paru-paru basah).
10. Penumpukan cairan di perut (asites).
Efek Demam Dengue pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang terkena demam dengue berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti:
1. Preeklampsia.
2. Persalinan prematur.
3. Harus melahirkan dengan bedah Caesar.
4. Perdarahan yang mungkin memerlukan transfusi darah.
5. Perdarahan pasca persalinan.
Efek Demam Dengue pada Bayi
Jika ibu hamil terkena demam dengue, beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada bayinya adalah:
1. Lahir dengan berat badan rendah.
2. Lahir prematur.
3. Menderita demam dengue dalam dua minggu pertama kehidupannya. Hal ini bisa terjadi jika ibu hamil terkena demam dengue saat sudah mendekati persalinan.
4. Meninggal dalam kandungan. (Sumber : Medscape)
Tips agar terhindar dari demam dengue saat hamil, lakukanlah hal-hal berikut ini:
1. Oleskan obat antinyamuk meski berada di dalam ruangan.
2. Gunakan pakaian berlengan panjang, kaos kaki, dan celana atau rok panjang yang menutupi tubuh.
3. Bersihkan tempat penampungan air di rumah secara rutin, dan buang sampah-sampah yang dapat menampung air dan jentik nyamuk.
4. Tutup tempat penampungan air di rumah.
5. Pasang kasa antinyamuk di pintu dan jendela rumah, agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.
6. Gunakan kelambu saat tidur. (Sumber : CDC)
Demam dengue dapat membahayakan ibu hamil dan janin, terutama bila tidak ditangani dengan baik atau terlambat ditangani. Jadi, apabila Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, segeralah pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Jika mengalami gejala seperti yang diatas, segera periksakan diri bunda dengan Dokter Spesialis Obgyn, karena bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati/diatasi