Demensia

Demensia

Demensia adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang tercermin dalam aktivitas hidup keseharian dan biasanya ditemukan juga perubahan perilaku.

Demensia dapat terjadi karena berbagai proses di otak, diantaranya gangguan peredaran darah otak, infeksi otak, defisiensi vitamin, gangguan metabolik, alkoholisme, gangguan psikiatri, NPH (normal pressure hydrocephalus), penyakit Parkinson, maupun proses penuaan yang abnormal. Sebagian besar penyebab ini ditemukan pada usia lanjut.

Adapun gejala dan tanda demensia, yaitu:

- Gangguan memori (mudah lupa)

- Gangguan fungsi berbahasa (berbicara, membaca, menulis)

- Gangguan atensi (perhatian)

- Gangguan visuospasial (berpakaian, mengenali wajah, melakukan prosedur sederhana)

- Gangguan fungsi eksekutif (membuat keputusan, mengatur keuangan, aktivitas kompleks)

- Gangguan kepribadian, perilaku, atau penampilan

 

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk penegakan diagnosis demensia antara lain:

- Laboratorium (darah lengkap, elektrolit, fungsi ginjal, fungsi hati, hormon tiroid, kadar vitamin B12)

- Pencitraan otak (CT scan, MRI)

- Genetik (APOE, protein Tau)

- Pemeriksaan fungsi kognitif (CDT, MMSE, MoCA-INA)

 

Ada beberapa terapi yang dapat dilakukan oleh pasien demensia, antara lain:

- Medikamentosa (antioksidan, neurotropik, asetilkolinesterase inhibitor, NMDA antagonis)

- Non medikamentosa (peningkatan kemandirian, mempertahankan fungsi kognitif, terapi perubahan perilaku)

- Operatif (demensia yang menyertai NPH)

 

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan demensia, yaitu:

- Mengkonsumsi makanan yang sehat

- Gaya hidup sehat (istirahat cukup, olahraga secara teratur, menghindari stress)

- Mengendalikan faktor risiko (kontrol tekanan darah, gula darah, kolesterol)

- Deteksi dini dengan pemeriksaan fungsi kognitif

 

Bila seseorang sudah terdapat tanda dan gejala demensia seperti tersebut di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf (neurologi) untuk melakukan deteksi dini dari demensia. Deteksi dini demensi sangat penting untuk mencegah perburukan kondisi dari penderita demensia. Terapi secara dini dan tepat dapat mengoptimalkan dan mempertahankan kualitas hidup penderita demensia.

Pada pasien dengan penyakit Demensia dapat menyebabkan beberapa gangguan fungsi, yang akan kami jelaskan lebih lanjut mengenai Stroke dan Gangguan Fungsi Kognitif di artikel berikutnya. Salam sehat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.