Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel ductus maupun lobulus. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

 

Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim.

 

 

Apa Saja Faktor Risiko Kanker Payudara?

 

Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel–sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Selain itu,terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kanker payudara, yaitu:

  • Jenis kelamin wanita
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Riwayat keluarga(genetik)
  • Riwayat penyakit payudara sebelumnya
  • Riwayat menstruasi dini (kurang dari 12 tahun)
  • Menopause pada usia kurang dari 55 tahun
  • Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui)
  • Hormonal
  • Obesitas
  • Konsumsi Alkohol
  • Faktor lingkungan

 

 

Bagaimana Gejala Kanker Payudara?

 

Kanker payudara dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Beberapa gejala kanker payudara, antara lain:

  • Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar
  • Darah keluar dari puting payudara
  • Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang menyerupai kulit jeruk
  • Nyeri dan pembengkakan pada payudara
  • Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara
  • Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan
  • Perubahan ukuran, bentuk atau tampilan dari payudara
  • Puting tertarik masuk ke dalam
  • Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak

 

 

Bagaimana Deteksi Dini Kanker Payudara?

 

Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan
  • Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas
  • Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara

 

 

Kapan Harus ke Dokter?

 

Jika mengalami benjolan, pembengkakan, atau perubahan pada payudara, yang sebelumnya tidak pernah ditemukan, segera periksakan diri ke Dokter Spesialis Bedah Onkologi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.