Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Penyakit jantung bawaan (PJB) dapat terjadi pada 8-10 dari setiap 1000 kelahiran bayi. Yang termasuk penyakit jantung bawaan adalah setiap kelainan struktur organ jantung yang ditemukan saat bayi lahir. Jantung merupakan organ tubuh yang dibentuk saat awal kehamilan yaitu saat usia kehamilan 8 minggu. Paparan obat-obatan, infeksi pada ibu, genetik, diabetes saat kehamilan, konsumsi alkohol saat kehamilan merupakan faktor risiko terjadinya kelainan struktur organ jantung janin.
Saat lahir, tidak semua anak dengan PJB akan menunjukkan gejala. Oleh karena itu penting dilakukan skrining PJB kritis (PJB yang memerlukan tindakan dalam 1 tahun pertama kehidupan) saat lahir. Salah satunya adalah tes pulse oxymetry. Tes ini dilakukan saat usia >24 jam atau bisa dilakukan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Cara melakukan tes pulse oxymetry cukup sederhana yaitu dengan menilai saturasi oksigen perifer pre-ductal (jari tangan kanan) dan post-ductal (jari kaki kiri atau kanan). Jika hasil pemeriksaan saturasi perifer bayi <95% atau terdapat perbedaan >3% saturasi pre dan post ductal maka terindikasi untuk dilakukan pemeriksaan ekokardiografi guna menilai struktur organ jantung bayi.
Secara umum, anak dengan PJB dapat tidak menunjukkan gejala (asimtomatik), tampak biru (sianosis) ataupun terdapat gejala gagal jantung. Anak dengan gejala gagal jantung seringkali datang dengan keluhan menyusu terputus-putus, nafas cepat, detak jantung cepat, berkeringat, berat badan sulit naik hingga terjadi gagal tumbuh. PJB tipe biru biasanya dapat dikenali dengan melihat daerah bibir dan mukosa lidah yang tampak biru, terdapat jari tabuh pada jari tangan dan kaki, pada anak besar terdapat episode berjongkok jika beraktivitas atau berjalan jauh, dan gangguan pertumbuhan berat serta tinggi badan. Anak dengan PJB dapat tidak menunjukkan gejala jika defek kelainan jantung ukurannya kecil, tetapi saat pemeriksaan jantung di dokter, terdengar adanya bising jantung atau murmur.
Lalu bagaimana untuk memastikan adanya PJB pada seorang anak? Dokter akan melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak konsultan jantung anak untuk dilakukan pemeriksaan penunjang dan tata laksana lebih lanjut. Baku emas untuk menilai adanya kelainan struktur jantung adalah pemeriksaan ekokardiografi. Pemeriksaan ekokardiografi bersifat tidak invasif, mudah dan dapat dilakukan kapan saja.
Dengan mengenali gejala dan tanda PJB pada seorang anak secara dini maka tata laksana dapat dilakukan lebih awal. Tujuan akhir adalah meningkatkan kualitas hidup seorang anak dan mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai jenis PJB yang dimiliki anak tersebut. Yang tidak kalah penting adalah dukungan terhadap orangtua agar mampu mengasuh anak dengan PJB untuk mencapai potensi optimal mereka.
Sahabat Hermina, gangguan penyakit jantung pada anak perlu di waspadai. Jika Sahabat Hermina mencurigai adanya gejala penyakit tersebut pada Si Kecil, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak konsultan jantung