kankerserviks, pencegahan kanker

Deteksi Dini Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Serviks

Kanker atau kanker leher rahim terjadi akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang biasanya disebarkan melalui hubungan seksual. Penyakit kanker serviks cukup mematikan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada awalnya, namun ketika muncul, gejalanya kerap dianggap sebagai gejala menstruasi atau infeksi saluran kemih.

Gejala yang umum dialami oleh penderita kanker serviks adalah perdarahan saat berhubungan seks atau setelah masa menopause dan menstruasi, keputihan yang mengandung darah dan berbau busuk, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan intim. 

Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dihindari dan ditekan angka kejadiannya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak menimbulkan dampak yang fatal. Berikut upaya yang dapat dilakuakn untuk mencegah kanker serviks :

  • Upaya Pencegahan Primer

Pencegahan primer dilakuakn untuk mencegah terjadinya kontak dengan karsinogen atau penyebeb utama dari kanker serviks (virus HPV) melalui kegiatan promosi atau edukas, seperti kegiatan penyuluhan atau edukasi kesehatan di masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan lain-lain.

  • Upaya Pencegahan Sekunder

Upaya ini dilakukan dengan skrining/deteksi dini dan terapi lesi prakanker dan lesi invasif dini. Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin juga merupakan bagian dari upaya mencegah dampak yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa cara mendeteksi kanker serviks secara dini:

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat )

IVA  merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Pemeriksaan ini  biasanya lebih murah, praktis, dan mudah untuk dilakukan dengan peralatan sederhana serta bisa dilaksanakan juga oleh selain dokter ginekologi seperti dilakukan di puskesmas. Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim.

Syarat Mengikuti Test IVA

  • Sudah pernah melakukan hubungan seksual
  • Tidak dalam keadaan menstruasi/ haid
  • Tidak dalam keadaan hamil
  • Tidak melakukan hubungan intim minimal 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan

PAPSMEAR

Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker. Skrining dengan metode pap smear dilakukan untuk melihat perubahan sel dari normal, pra kanker hingga kanker. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks. Setelah itu, sampel sel tadi akan diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalam sampel tersebut terdapat sel prakanker atau sel kanker. Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks. Metode papsmear perlu dokter spesialis patologi anatami untuk melakukan penilaian.

Tes HPV DNA

Pemeriksaan HPV DNA adalah prosedur untuk mendeteksi infeksi HPV (human papilloma virus) tipe risiko tinggi pada wanita seperti wanita yang menderita HIV, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, terkena paparan diethylstilbestrol (DES) sebelum lahir, mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) tingkat tinggi pada pap smear. Infeksi HPV dapat memicu perubahan abnormal pada sel serviks yang berpotensi menjadi kanker serviks atau jenis kanker lainnya, seperti kanker vagina dan kanker anus.

Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks). Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk diketahui apakah terdapat materi genetik (DNA) dari HPV di dalam sel serviks. Tes HPV jauh lebih sensitif dari papsmea dan dikerjakan dengan metode PCR sehingga lebih akurat. Tes ini dapat dilakukan 3 tahun sekali jika hasil negatif

Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin melakukan deteksi dini. Dan jika sahabat hermina tetap ingin sehat dan terhindar dari bahaya kanker serviks, tentunya sahabat hermina harus selalu menjaga pola hidup yang sehat dan mulai untuk peduli akan diri dengan melakukan deteksi dini atau skrining dini untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini. Dan jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter, karena semakin cepat di ketahui semakin cepat pula tindakan pengobatan yang tepat bisa dilakukan.

Categories