Diabetes Mellitus Berbahayakah ?,Yuk simak dan kenali Diabetes Mellitus !

Diabetes Mellitus Berbahayakah ?,Yuk simak dan kenali Diabetes Mellitus !

DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh hiperglikemia atau kadar glukosa yang tinggi dalam darah serta adanya kelainan pada proses metabolisme karena kekurangan insulin.

Jenis Diabetes Mellitus

DM menurut klasifikasinya dibagi menjadi dua tipe. DM tipe 1 ialah diabetes yang disebabkan oleh organ pankreas pada tubuh yang tidak dapat memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 sebagian besar terdeteksi pada usia anak hingga remaja. Sedangkan DM tipe 2 disebabkan karena sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap hormon insulin, meskipun produksi dan kadar hormon insulin normal. Selain DM tipe 1 dan 2, terdapat pula diabetes yang dapat timbul pada wanita hamil yaitu diabetes gestasional. Diabetes gestasional disebabkan oleh adanya perubahan hormonal dan biasanya kadar gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil bersalin.

Angka Kejadian Diabetes Mellitus

International Diabetes Federation menginformasikan pada tahun 2015 jumlah penderita DM mencapai 415 juta orang, dan diantara jumlah tersebut 98% nya adalah pengidap DM Tipe 2. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih rentan mengalami DM tipe 2. Menurut World Health Organization (WHO), tahun 2030 akan terjadi peningkatan penduduk yang terkena Diabetes Mellitus minimal 366 juta jiwa. Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa Indonesia masuk kedalam 4 negara tertinggi yang penduduknya menderita DM bersama dengan China, AS, dan India.

Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Pada DM tipe 1, faktor risiko yang mempengaruhi diduga merupakan faktor genetik. Sedangkan pada DM tipe 2, terdapat dua tipe faktor risiko, yaitu faktor risiko yang tak bisa diubah dan faktor risiko yang bisa diubah. Faktor Risiko yang tidak dapat diubah antara lain riwayat keluarga dengan DM dan usia 65 tahun ke atas. Sedangkan faktor risiko yang bisa diubah antara lain gaya hidup, seperti makanan yang dikonsumsi, kebiasaan merokok, pola istirahat, aktifitas fisik dan manajemen stress.

Gejala Diabetes Mellitus

Gejala umum yang ditimbulkan dari DM baik tipe 1 maupun tipe 2 antara lain:

  1. Sering merasa haus dan lapar (polidipsi dan polifagia)
  2. Sering buang air kecil (poliuri) terutama di malam hari
  3. Sering merasa lelah
  4. Terjadi penurunan berat badan tanpa sebab
  5. Nyeri otot dan kesemutan (neuropati)
  6. Luka pada tubuh yang sulit sembuh
  7. Adanya bercak kehitaman pada leher, ketiak, dan lipat paha (akantosis nigrikans)
  8. Disfungsi ereksi atau impotensi pada pria

 

Komplikasi Diabetes Mellitus

Komplikasi yang dapat muncul pada DM tipe 1 dan 2 adalah:

  1. Retinopati diabetik: gangguan mata atau penglihatan hingga menyebabkan kebutaan
  2. Penyakit kardiovaskuler: penyakit jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan serangan maupun pembengkakan jantung
  3. Nefropati diabetik: gangguan ginjal yang menyebabkan kerusakan ginjal hingga hemodialisa atau cuci darah
  4. Neuropati diabetik: gangguan saraf yang menyebabkan luka hingga amputasi pada kaki

Diagnosis Diabetes Mellitus

Dalam menegakkan DM diperlukan pemeriksaan sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS): bertujuan untuk mengukur kadar gula darah pada jam tertentu secara acak. Kadar normal GDS adalah < 200 mg/dL
  2. Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP): bertujuan untuk mengukur kadar gula darah setelah pasien berpuasa selama 8 jam terlebih dahulu. Kadar GDP normal adalah < 126 mg/dL
  3. Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Post Prandial (GD2PP): bertujuan untuk mengukur kadar gula darah lanjutan setelah berpuasa, kemudian dilanjutkan dengan mengukur kadar gula darah 2 jam setelah makan. Kadar GD2PP normal adalah < 200 mg/dL
  4. HbA1c atau Hemoglobin A1c: bertujuan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata dalam sel darah merah atau hemoglobin selama 3 bulan terakhir. Durasi ini sesuai dengan siklus hidup hemoglobin yaitu 90 hari. Sehingga pemeriksaan ini lebih akurat untuk menggambarkan kadar gula darah dalam jangka panjang. Kadar HbA1c normal adalah <6.5%

Pengobatan Diabetes Mellitus

Pengobatan DM dapat dikategorikan sebagai berikut

  1. Mengatur pola makan: dengan memperbanyak konsumsi makanan bergizi seperti protein, sayur, buah serta menghindari makanan tinggi kalori dan lemak
  2. Memperbaiki gaya hidup: hindari inaktivitas fisik dan tingkatkan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin
  3. Obat: golongan biguanida dan sulfonilurea yang penggunaannya dibawah anjuran dokter
  4. Insulin: pengobatan dengan insulin mutlak dilakukan pada DM tipe 1 karena pada DM tipe 1 pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Pada DM tipe 2 penggunaan insulin biasanya dilakukan pada pasien yang kadar gula darahnya tidak dapat terkontrol dengan modifikasi gaya hidup maupun obat-obatan. Penggunaan insulin yang tepat tentunya harus atas anjuran dokter

 

Pada hakikatnya, DM merupakan salah satu penyakit sistemik yang sering terjadi di kalangan masyarakat karena faktor pola hidup serta pola makan yang kurang tepat dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi di organ tubuh penderitanya, sehingga dapat berimbas terhadap penurunan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Oleh karena itu, selalu perhatikan asupan makanan dan kondisi tubuh Anda. Jika mengalami beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah. Untuk melakukan pemeriksaan, anda bisa langsung membuat janji dengan dokter terkait di RS Hermina Pasteur atau booking melalui aplikasi “Halo Hermina” yang dapat di donwload pada aplikasi appstore atau play store.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.