Dianggap Pemicu Masalah Kesuburan, Jangan Anggap Sepele Endometriosis!
Sekarang ini semakin banyak wanita usia produktif yang mengalami endometriosis. Satu dari sepuluh wanita usia subur rentan mengalaminya. Masalahnya, endometriosis yang cukup parah bisa mengganggu kesuburan wanita penderita nya sehingga sulit mendapatkan anak (Infertilitas). Endometriosis mengganggu kerja sistem reproduksi dengan menutup indung telur, membuat luka saluran falopi ketika menangkap sperma dan memicu antibodi menyerang sperma.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di tempat yang salah, seperi di indung telur, tuba fallopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Seharusnya jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim lain hanya ada di dalam rahim. Sebelum haid, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah haid (mens). Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluham nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan.
Endometriosis juga sering terjadi pada sistem reproduksi wanita yang dimulai dari haid pertama sampai dengan monopouse. Sekitar 5-10% mereka mengalaminya. Karena itu, remaja putri yang mengalami haid berat dengan gangguan berlebihan berkemungkinan mengalaminya. Jangan dianggap sebagai gejala haid biasa. Untuk mewaspadai nya, sebaiknya konsultasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Dalam keadaan normal, ketika seorang wanita mengalami ovulasi (keluarnya sel telur matang untuk dibuahi sperma), maka endometrium jaringan mukosa yang melapisi dinding rahim akan menebal pada rahim jika terjadi pembuahan, maka endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah, saat itulah seorang wanita mengalami haid (menstruasi).
Penyimpangan endometrium bisa terjadi dengan tumbuh di luar kandungan, misalnya di indung telur atau daerah sekitar panggul. Seseorang wanita disebut mengalami penyakit endometriosis, bila jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim tersebut juga akan ikut meluruh saat mengalami haid, namun tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal terdapat di dalam.