Evaluasi Pengobatan Diabetes dengan Pemeriksaan HbA1c

Evaluasi Pengobatan Diabetes dengan Pemeriksaan HbA1c

Apa itu Diabetes Meilitus
Diabetes Mellitus menurut American Diabetes Association (ADA) merupakan penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia. Hiperglikemia kronik pada penderita diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh. 

Pemeriksaan gula darah dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengelola diabetes, diantaranya :

  • Melacak efek obat diabetes pada kadar gula darah.
  • Menyesuaikan dosis obat diabetes
  • Untuk mencari tahu apakah kadar gula darah tinggi atau rendah. Tujuannya untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk mengobati gula darah tinggi atau konsumsi karbohidrat yang bekerja cepat untuk mengobati gula darah rendah.
  • Melihat  kemajuan dalam mencapai tujuan pengobatan
  • Mempelajari bagaimana diet dan olahraga dapat memengaruhi kadar gula darah.

Pemeriksaan kadar gula darah idealnya dilakukan minimal 3 bulan sekali setelah kunjungan pertama yang meliputi pemeriksaan kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam setelah makan, dan pemeriksaan Hemoglobin Glikosilasi (HbA1c). Pemeriksaan HbA1c ini berfungsi sebagai indikator dalam memantau kontrol gula darah jangka panjang, diagnosis, penentuan prognosis, dan pengelolaan penderita diabetes mellitus.

Pemeriksaan HbA1c
HbA1c adalah pemeriksaan untuk mengevaluasi kadar gula darah dengan menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama 90 hari terakhir. HbA1c dapat digunakan untuk mendiagnosis pre-diabetes dan diabetes atau mengevaluasi pengobatan diabetes. Pemeriksaan HbA1c memiliki beberapa kelebihan yaitu pengambilan sampel darah yang mudah dan dapat diambil kapanpun tanpa perlu puasa selama 8 - 14 jam. Hasil pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh glukosa yang dimakan, olahraga, dan obat yang dikonsumsi. Pemeriksaan HbA1c diklasifikasikan normal jika nilai HbA1c < 5,7%, Pre-diabetes HbA1c 5,7% hingga 6,4% dan diabetes jika HbA1c  6,5.

Target  HbA1c dan Gula darah pada Penderita Diabetes 
Target HbA1c pada penderita diabetes adalah <7% dan 7,5-8,5% pada pasien usia lanjut serta kadar gula darah puasa 80-130 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan <180 mg/dL. 
Semakin tinggi HbA1c pada penderita diabetes melitus, semakin berisiko terkena komplikasi. Setiap penurunan 1% pada HbA1c akan mengurangi risiko gangguan pembuluh darah sebanyak 35%, komplikasi diabetes mellitus lain 21% dan menurunkan risiko kematian 21%.

Referensi :
PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe. 2 Dewasa di Indonesia.
Glycemic Targets: Standards of Medical Care in Diabetes—2022. American diabetes association. Diabetes Care 2022;45(Suppl. 1):S83–S96 
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/blood-sugar/art-20046628

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.