Gejala Awal Saraf Kejepit

Gejala Awal Saraf Kejepit

Saraf kejepit adalah gangguan yang terjadi ketika saraf tertekan berlebihan. Masalah ini biasanya dialami oleh saraf yang berada di antara jaringan ligamen, tendon, tulang, tulang rawan dan otot. Jaringan tersebut dapat menekan saraf sehingga akan menyebabkan penderita mengalami rasa nyeri, sensasi terbakar serta kesemutan.

Nah karena saraf menjalar sepanjang tubuh, maka saraf kejepit sangat mungkin terjadi diberbagai lokasi di tubuh, namun bagian paling sering terkena adalah piringan sendi dan tulang belakang terutama adalah di area sekitar tulang punggung bagian bawah dan leher.

Umumnya ketika saraf kejepit, otak akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri di area yang terkena. Di tahap ini, penderita disarankan untuk segera melakukan perawatan guna mencegah kerusakan semakin bertambah parah.

Beberapa kondisi berikut dapat memicu terjadinya saraf kejepit antara lain:

  1. Cedera atau trauma, seperti saat mengangkat beban berat
  2. Posisi tubuh atau postur yang salah yang dilakukan berulang dan terus menerus, seperti posisi duduk yang tidak tepat saat bekerja
  3. Kurang bergerak akibat gaya hidup yang tidak aktif
  4. Obesitas, dimana akan menyebabkan beban tubuh terutama tulang belakang bertambah
  5. Usia lanjut, karena piringan sendi tidak lagi fleksibel yang meningkatkan resiko cedera

Gejala saraf kejepit akan tergantung pada area yang terkena. Biasanya sering terjadi di satu sisi tubuh saja. Ketika kondisi ini terjadi, penderita akan mengalami kesulitan untuk menoleh, menggelengkan kepala, menggenggam benda, membungkukan badan hingga kesulitan berjalan.

Berikut beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita saraf kejepit:

  1. Kesemutan atau nyeri seperti tertusuk jarum
  2. Munculnya rasa nyeri yang intens
  3. Mati rasa atau penurunan kepekaan
  4. Ketegangan sampai kesulitan menggerakkan leher, tangan dan kaki

Beberapa cara sederhana untuk mengatasi keluhan saraf kejepit antara lain

  1. Kompres hangat. Kesemutan akibat saraf terjepit dapat diatasi dengan mengompres hangat bagian yang terkena. Langkah ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi saraf. Caranya, letakkan kompres hangat selama 5 hingga 7 menit. Ulangi cara ini 3 kali sehari.
  2. Isitrahat dengan memperbanyak waktu tidur. Istirahat yang cukup akan memberikan kesempatan sel-sel dalam tubuh memproduksi lebih banyak protein dan sistem imun untuk membantu memperbaiki kerusakan dalam tubuh.
  3. Ubah postur tubuh. Saat berada di kantor, misalnya, gunakan mouse dan keyboard yang ergonomis untuk membantu mengurangi tekanan pada lengan dan pergelangan tangan. Cara lainnya, naikkan monitor komputer setinggi mata guna mencegah nyeri leher. Selain itu perbaiki posisi duduk.
  4. Ubah gaya hidup. Mulai lakukan olahraga seperti jalan pagi, berenang. Selain itu gunakan workstation berdiri guna membantu menjaga tulang belakang tetap bergerak dan fleksibel.
  5. Peregangan dan yoga. Cara ini dapat membantu meredakan ketegangan dan tekanan di area tubuh yang mengalami saraf kejepit. Namun, tidak disarankan melakukan peregangan terlalu dalam, karena dapat memperburuk gejala yang sudah ada.

Jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan peregangan, disarankan untuk segera berhenti guna menghindari kerusakan saraf lebih lanjut. Lalu, segera buat janji medis untuk melakukan perawatan. Dengan perawatan yang cepat dan tepat, saraf kejepit umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, jika saraf kejepit dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Apabila ada keluhan lebih lanjut dan kondisi yang tidak biasa, segera lakukan konsultasi melalui aplikasi Halo Hermina, atau bisa melakukan pendaftaran melalui layanan Call Center 24 Jam 1500 488

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.