Gejala Serangan Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan/atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak nontraumatik. Stroke suatu penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Gejala stroke yang muncul sangat bergantung pada bagian otak yang terganggu, seperti gejala kelemahan sampai kelumpuhan anggota gerak, bibir tidak simetris, bicara pelo atau tidak dapat berbicara (afasia), nyeri kepala, penurunan kesadaran, dan gangguan rasa (misalnya kebas di salah satu anggota gerak).
Sedangkan stroke yang menyerang cerebellum akan memberikan gejala pusing berputar (vertigo). Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat luas, termasuk pasien dan orang terdekat dengan pasien. Pendidikan berkesinambungan perlu dilakukan terhadap masyarakat tentang pengenalan atau deteksi dini stroke.
Konsep Time is brain berarti pengobatan stroke merupakan keadaan gawat darurat. Jadi, keterlambatan pertolongan pada fase prahospital harus dihindari dengan pengenalan keluhan dan gejala stroke bagi pasien dan orang terdekat.
Adapun klasifikasi dan definisi stroke menurut AHA 2016, sebagai berikut:
• 87% stroke diklasifikasikan sebagai iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan atau massa menghalangi pembuluh darah, memotong aliran darah ke bagian otak.
• Stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah melemah, atau aneurisma serebral pecah, menumpahkan darah ke otak. Seperti stroke iskemik, penyebab utama stroke hemoragik adalah hipertensi yang tidak terkontrol.
• Stroke kriptogenik adalah stroke yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 1 dari 3 stroke iskemik termasuk dalam kategori ini
• TIA (serangan iskemik transien) sering disebut "stroke mini" atau "stroke peringatan". Perbedaan antara TIA dan stroke adalah penyumbatan bersifat sementara, atau sementara. Gejalanya sama persis dengan stroke, tetapi biasanya bertahan kurang dari lima menit. Bahkan jika gejala hilang, bantuan darurat harus segera dipanggil.
Banyak aspek yang dipertimbangkan dalam menetapkan pembagian stroke, yaitu:
A. Dari Patologi Anatomi dan Kausanya Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
- Jenis Oklusif/Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang terjadi karena emboli yang lepas dari sumbernya ataupun berasal dari thrombus akibat artherosklerosis yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik.
- Jenis Perdarahan/Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak, baik intracranial maupun subaraknoid. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
B. Dari Aspek waktu, proses stroke dapat bermanifestasi sebagai:
- Serangan otak sepintas (transient Ischemic Attack), berlangsung kurang dari 24 jam, dan sembuh sendiri.
- Serangan otak iskemik yang reversible (reversible ischemic neurological deficit) (RIND).
- Serangan stroke iskemik irreversible.
Tanda dan gejala umum dari stroke dapat berupa:
1. Baal atau lemas mendadak di wajah, lengan, atau tungkai, terutama di salah satu sisi tubuh
2. Gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau dua mata
3. bingung mendadak
4. Tersandung selagi berjalan
5. pusing bergoyang
6. Hilangnya keseimbangan atau koordinasi
7. Nyeri kepala mendadak tanpa penyebab yang jelas
Gejala serangan stroke dapat dikenali dengan cara-cara yang sederhana yaitu dengan metode SeGeRa yaitu senyum, gerak, dan bicara.
- Senyum: Ajak tersenyum. Bila senyumannya aneh, seperti bibirnya miring, tidak simetris, besar kemungkinan itu stroke.
- Gerak: Angkat kedua tangan secara bersamaan ke depan sejajar dengan bahu, dengan kondisi telapak tangan bawah menghadap ke atas. Penderita stroke akan kesulitan melakukan gerakan ini.
- Bicara: Saat bicara kalimat sederhana seperti 'hari ini cerah sekali', kalimat yang keluar terasa pelo atau sulit.
- Bila gejala tersebut muncul, segeralah menelepon pertolongan medis di 118 atau rumah sakit terdekat.
Selain itu gejala serangan stroke juga dapat dikenali dengan metode FAST yaitu Face Drooping, Arm Weakness, Speech Difficulty, dan Time to Call 118.
- Face Drooping: Apakah satu sisi wajah perot/tidak simetris atau mati rasa? Minta orang tersebut untuk tersenyum. Apakah senyum orang itu tidak rata atau miring?
- Arm Weakness: Apakah satu tangan lemah atau mati rasa? Mintalah orang untuk mengangkat kedua tangannya. Apakah salah satu tangan terjatuh ke bawah?
- Speech Difficulty: Apakah terdapat kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas? Mintalah untuk mengulangi kalimat sederhana, seperti "langit biru." Apakah dapat mengulangi kata-kata dengan jelas dan benar?
- Time to Call 118: Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala seperti ini, bahkan jika gejala hilang, hubungi 118 dan katakan, "Saya pikir ini adalah serangan stroke" untuk segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Waktu adalah suatu hal yang penting! Jangan tunda, dan perhatikan juga saat gejala pertama muncul. Petugas medis harus tahu tanda dan gejala yang pertama kali muncul.
Penanganan stroke pra-hospital:
1. Deteksi
Keluhan pertama kebanyakan pasien (95%) mulai sejak di luar rumah sakit. Hal ini penting bagi masyarakat luas, termasuk pasien dan orang terdekat dengan pasien, dimulai dari hal yang paling sederhana seperti pengenalan mengenai SEGERA atau FAST seperti yang telah dijabarkan di atas. Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan TIA, berpengaruh pada waktu penanganan atau tatalaksana pada pasien yang sangat berpengaruh pada keluaran klinis dari pasien. Hal ini berkaitan erat dengan konsep “Time is Brain”. Semakin cepat penanganan yang dilakukan maka diharapkan meminimalisir lesi stroke dn kemungkinan komplikasi yang terjadi.
2. Pengiriman pasien
Bila seseorang dicurigai terkena serangan stroke, maka segera panggil ambulans gawat darurat. Ambulans gawat darurat sangat berperan penting dalam pengiriman pasien ke fasilitas yang tepat untuk penanganan stroke. Semua tindakan dalam ambulansi pasien hendaknya berpedoman kepada protokol.
3. Transportasi atau ambulans
Utamakan transportasi (termasuk transportasi udara) untuk pengiriman pasien ke rumah sakit yang dituju. Petugas ambulans gawat darurat harus mempunyai kompetensi dalam penilaian pasien stroke pra-rumah sakit. Fasilitas ideal yang harus ada dalam ambulans sebagai berikut:
a. Personil yang terlatih
b. Mesin EKG
c. Peralatan dan obat-obatan resusitasi dan gawat darurat
d. Obat-obat neuroprotektan
e. Telemedisin
f. Ambulans yang dilengkapi dengan peralatan gawat darurat, antara lain, pemeriksaan glukosa (glucometer), kadar saturasi 02 (pulse oximeter)
Nah Sahabat Hermina, jika Anda atau orang disekitar Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera minta bantuan orang di sekitar Anda untuk menghubungi ambulans agar bisa segera ditangani. Jangan tunda waktu karena penderita stroke dapat diselamatkan.