Hati - hati ancaman cacingan pada anak

Hati - hati ancaman cacingan pada anak

Cacingan pada anak termasuk dalam 20 jenis penyakit terabaikan atau neglected tropical disease. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan dalam berbagai cara, antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar telur cacing, atau melalui tanah, yang disebut juga soil transmited helminthiasis. Angka kejadian infeksi cacing adalah 2,2-96,3% dan paling banyak terjadi pada anak usia sekolah 5-14 tahun. Cacingan dapat mempengaruhi petumbuhan anak dan menurunkan kualitas hidupnya.

Ada beberapa jenis cacing tanah yang umumnya sering menginfeksi anak-anak, antara lain:

  1. Cacing gelang

Cacing gelang adalah cacing yang tersebar hampir diseluruh dunia, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Cacing dewasa berbentuk silinder, berwarna merah muda dan berukuran 20-30 cm. cacing ini mampu bertelur hingga 200.000 perhari. Umur cacing dewasa hingga sekitar 1 tahun. Telur cacing gelang dapat ditemukan ditanah dan dapat bertahan bertahun-tahun. Cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia berupa telur yang terdapat dari sayuran dan buah yang terkontaminasi dan tidak dicuci dengan baik. Cacing ini menimbulkan kerusakan pada dinding usus halus sehingga dapat menyebabkan rasa tidak enak di perut, gangguan selera makan dan diare. Hal ini terjadi saat proses peradangan di usus. Pada anak, kejadian ini dapat diikuti demam.

  1. Cacing cambuk

Infeksi cacing cambuk adalah salah satu penyakit cacing yang banyak terdapat pada manusia. Diperkirakan  sekitar 900 juta orang di dunia pernah terinfeksi  cacing ini. Cacing ini lebih banyak di daerah yang panas dan lembab dan sering bersamaan dengan infeksi cacing gelang. Cacing cambuk dewasa mampu bertelur 5000-10.000 setiap harinya. Telur akan keluar bersama tinja dan menjadi infektif di tanah dengan waktu 10-14 hari. Cacing ini dapat hidup dalam tubuh manusia bertahun-tahun lamanya. Cacing ini membenamkan kepalanya pada dinding usus besar, sehingga menyebabkan luka di usus. Pada infeksi ringan dan sedang, anak mudah menjadi gugup, sulit tidur, nafsu makan menurun, dapat dijumpai nyeri ulu hati, atau nyeri perut, muntah atau bahkan sulit buang air besar, terkadang perut kembung dan sering buang angin. Pada infeksi yang berat dapat menimbulkan diare lendir darah, nyeri saat buang air besar, bahkan anemia dan penurunan berat badan.

  1. Cacing tambang

Cacing tambang adalah cacing dengan ukuran yang kecil, cacing dewasa berbentuk silinder dengan ukuran 5-13 mm. Cacing ini dapat menghasilkan 10.000-20.000 telur per hari, hidup dalam kondisi kelembaban dan temperatur yang optimal, berkisar 23-33°C, telur akan menetas dalam 1-2 hari dan melepaskan larva, yang akan menembus kulit kaki manusia dan terbawa aliran darah sampai ke paru-paru menuju saluran nafas bagian atas, tertelan dan masuk ke saluran pencernaan, dan kemudian akan menjadi cacing dewasa di usus halus. Gejala infeksi cacing tambang bervariasi, tergantung derajat keparahannya, mulai dari gangguan nafsu makan, mual, muntah, diare, penurunan berat badan dan nyeri perut. Gejala yang lebih berat, anak tampak pucat dan jika dilakukan pemrikasaan laboratorium darah, akan menunjukkan adanya anemia, bahkan berdasarkan penelitian didapatkan hubungan antara infeksi cacing tambang sedang dan berat, dengan kecerdasan anak.

  1. Cacing kremi

Infeksi cacing kremi adalah infeksi cacing yang sering ditemukan sebagai infeksi kelompok, maksudnya infeksi ini lebih sering terjadi dalam satu keluarga atau orang yang tinggal di rumah dibanding infeksi dalam populasi yang luas. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dibanding orang dewasa. Bentuk cacing ini kecil dan berwarna putih. Ukuran cacing kremi betina dewasa 8-13 mm, sedangkan cacing kremi jantan dewasa 2-5 mm. cacing betina dapat menghasilkan 11.000 telur perhari. Infeksi ini diperkirakan sebagai penyebab infeksi parasit pada manusia paling sering di dunia. Infeksi cacing ini lebih sering terjadi pada daerah iklim dingin dan sedang, dimana orang lebih jarang mandi dan mengganti pakaian dalamnya. Penularan cacing ini dapat melalui 4 cara, yaitu: langsung dari anus ke mulut, melalui tangan yang terkontaminasi telur cacing, orang yang tidur bersama denganorang yang terinfeksi, melalui telur yang ada ditempat tidur, sarung bantal atau benda-benda yang terkontaminasi, melalui udara, telur cacing yang ada di udara terhirup orang lain (misal saat membersihkan tempat tidur), atau bahkan pada keadaan yang memungkinkan telur cacing segera menetas di kulit sekitar anus, dan larva yang keluar, masuk kembali ke dalam usus melalui anus.

 

Gejala infeksi cacing kremi ini dapat berupa, anak menjadi mudah gugup, tidur kurang nyenyak karena gatal di bagian anus, mimpi buruk, bahkan karena rasa gatal yang ada di anus menyebabkan anak sering mennggaruk anusnya dan menyebabkan eksema dan infeksi sekunder oleh bakteri. Jika hal tersebut tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.

 

Pencegahan infeksi cacing
Pencegahan infeksi cacing pada anak secara umum, yang utama yaitu dengan cara menerapkan pola perilaku hidup sehat dan bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan pribadi serta lingkungan sangat mempunyai arti dalam penanggulangan infeksi ini. Pada cacing tambang, sangat diperlukan pencegahan terjadinya pencemaran tanah oleh tinja manusia yang terinfeksi cacing tambang.

Untuk cacing kremi, memang cukup sulit mencegah penyebaran infeksi di dalam keluarga. Perbaikan kebersihan pribadi merupakan cara yang utama dalam proses pencagahan penyebaran infeksi. Membersihkan tangan dan kuku sebelum makan, juga sangat penting dalam memutus rantai penularan. Pemberian obat cacing untuk pencegahan dilakukan mulai usia 2 tahun (sudah kontak dengan tanah), dan sebaiknya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dan yang tinggal serumah secara bersamaan, serta diulang setiap 6 bulan sekali.

 

Pengobatannya 

Pengobatan cacingan sebaiknya dilakukan setelah penegakan diagnosis oleh dokter, dikarenakan gejala penyakitnya yang kurang spesifik. Jika perlu akan dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan tinja secara laboratorik, untuk melihat adakah telur atau larva cacing tertentu dalam tinja anak. Dapat juga berdasarkan laporan orang tua yang mengatakan menemukan cacing dewasa pada tinja anaknya. Pengobatan kecacingan oleh dokter akan diberikan sesuai dengan jenis cacingnya. Terutama pada cacing kremi, jika ada salah satu anggota keluarga terbukti menderita infeksi cacing tersebut, maka pengobatan dilakukan kepada seluruh anggota keluarga, dan orang yang tinggal serumah.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.