Henti Jantung Saat Berolahraga

Henti Jantung Saat Berolahraga

Sahabat Hermina, pernah kan Anda mendengar berita seseorang yang sehat namun tiba-tiba meninggal saat atau setelah ia berolahraga? Atau berita tentang beberapa atlet juga dikabarkan mengalami serangan jantung saat berolahraga yang kemudian merenggut nyawanya? Padahal salah satu penyebabnya adalah henti jantung secara tiba-tiba. Padahal salah satu cara menjaga kesehatan jantung adalah dengan rutin berolahraga. Kejadian itu  membuat kita bertanya-tanya, apa benar olahraga malah memicu kematian mendadak? Apakah penyebabnya karena jantung berhenti atau serangan jantung?

 

Pertama-tama perlu kita ketahui, bahwa serangan jantung berbeda dengan henti jantung. Dua kondisi jantung yang berbeda ini saling berkaitan. Serangan henti jantung mendadak dapat terjadi setelah serangan jantung, atau selama pemulihan. Serangan jantung juga meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Sebagian besar serangan jantung tidak menyebabkan henti jantung mendadak. Namun, ketika henti jantung tiba-tiba terjadi, serangan jantung adalah penyebab umumnya.

Apa penyebab henti jantung saat olahraga?

Saat Anda berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin. Hormon ini dapat merangsang denyut jantung jadi lebih cepat. Bila olahraga yang dilakukan terlalu berat, hormon ini memaksa jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah. National Heart, Lung, and Blood Institute menyebutkan bahwa henti jantung bisa terjadi saat olahraga berat pada orang yang memiliki masalah jantung. Penyebab kematian mendadak saat olahraga umumnya disebabkan karena hipertropik kardiomiopati. Kardiomiopati adalah suatu penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung. Jadi,  pada saat berolahraga, semua otot bergerak, termasuk otot jantung. Ketika melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seseorang yang memiliki faktor kardiomiopati, otot jantungnya akan semakin menebal saat olahraga. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen dan aliran listrik, terutama olahraga kompetitif dengan intensitas tinggi seperti sepak bola, futsal, tenis, ataupun lari maraton, jantung akan memompa dengan keras.

Sahabat Hermina, Olah raga bukanlah penyebab tunggal seseorang terkena serangan jantung. Risiko henti jantung saat olahraga akan semakin besar, jika orang tersebut memiliki faktor lain seperti memiliki riwayat penyakit kardiomiopati, lahir dengan penyakit jantung bawaan dan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh Karena itu sangat penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini kesehatan jantung. Periksakan kesehatan jantung Anda di Rumah Sakit Hermina Ciputat yang didukung oleh Dokter Spesialis Jantung yang ahli dan propesional, serta alat kesehatan sebagai penunjang seperti EKG, Treadmill, juga pemeriksaan laboratorium.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.